Lty pov
Kini aku tengah berjalan jalan di mall bersama ketiga temanku Doyoung, Winwin dan Ten. Aku baru saja mendapat gaji hasil dari menjadi guru les matematika anak SMP, oh ayolah pelajaran anak SMP begitu mudah.
"Aku ingin membeli buku" ujarku kepada ketiga temanku "astaga Lee Taeyong, apa kau tidak ingin membeli hal lain selain buku? buku mu sudah banyak Lee" ujar Ten kesal melihat temannya.
Aku hanya terkekeh melihat reaksi Ten. "Bagaimana kalau kita makan dulu" saran winwin "aku setuju, lagipula aku sudah lapar" ujar Doyoung sambil memegangi perutnya. Lalu diangguki ole Taeyong dan Ten.
Saat menuju restoran aku tidak sengaja menabrak seseorang. Aku mendongak dan terkejut melihat orang itu.
Dia kan donatur baru itu..
Aku sedikit mundur dan membungkukkan badanku "maaf pak,saya tidak sengaja" aku terkejut melihat responnya. Dia mengelus kepalaku?.
Sial apa apaan ini, aku sangat benci disentuh orang lain. Aku langsung menepis tangannya yang berada diatas kepalaku dan kembali membungkukkan badan, lalu segera meninggalkan donatur gila itu dan menyusul temanku.
Ditempat lain lelaki bermarga Jung itu menampilkan smirk nya.
Dia sangat menarik.
"Aku ke toilet dulu, ingin mencuci tangan" ujarku dan diangguki oleh ketiga temanku.
Aku memasuki toilet dan mencuci tangan dan sesekali melihat cermin untuk merapihkan penampilanku. Dan tiba tiba salah satu bilik kamar mandi terbuka menampilkan seorang lelaki dewasa dengan smirk diwajahnya.
Donatur itu lagi?
Aku tidak memperdulikan donatur baru itu, aku segera menyelesaikan keperluanku dan segera keluar dari kamar mandi itu. Tetapi sialnya donatur itu menahan lenganku "maaf pak, tolong lepaskan saya" ujarku sesopan mungkin "maaf Lee, aku tidak bisa, kau sudah menarik perhatianku" ujarnya masih dengan smirk diwajahnya.
"maka aku tidak punya pilihan lain" ujarku dengan senyum setipis mungkin. Dan..
Bugh
Aku menendang tulang keringnya, dia meringis kesakitan diselingi oleh kekehannya.
Sial! Apa dia pshycopath
Aku kembali melangkah keluar, dan betapa terkejutnya aku ketika donatur gila itu yang bernama Jung Jaehyun memelukku dari belakang dan mencium leherku dengan sensual. Shit! Aku benci diperlakukan seperti ini.
Aku memberontak, menolak semua perlakuan dari donatur gila itu. Dia membalikkan tubuhku dan mendorongku kearah wastafel. "Sial, apa maumu brengsek! Lepaskan aku" aku menatap tajam lelaki yang lebih tinggi dariku itu. Lelaki bermarga Jung itu kini menatapku dengan tatapan yang sulit ku artikan.
Jung brengsek Jaehyun itu kini sedang berusah mencium ku dengan paksa, tanpa sadar aku menitihkan air mata. Menatap kosong ke arah depan, aku pasrah, toh ini bukan pertama kalinya aku diperlakukan seperti ini, aku sudah lelah memberontak. Aku membiarkan lelaki sialan itu melakukan keinginannya.
Demi tuhan, aku sangat membencimu Jung Jaehyun.
Selang beberapa menit, lelaki brengsek itu pun menyudahi kegiatannya, dan menatapku. Dia menyeka bibirku yang basah "Lee Taeyong, bibirmu sangat manis" ujar lelaki bermarga Jung itu. Aku sama sekali tidak menanggapi lelaki didepanku ini, tatapanku masih kosong dan datar, mataku pun kembali mengeluarkan cairan bening.
Ingatan ingatan dimasa lalu kini berputar di otakku seperti kaset rusak.
"hei jangan menangis" ujar lelaki bermarga Jung itu sambil mengelus pipiku dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE HIM ( jaeyong )
Fanfiction[ romance ] [ on going ] [ 18+] [ MPREG ] ini cerita MPREG, boylove, yang homophobic tolong jauh jauh ya. cerita ini murni karangan saya, jika ada kesamaan atau kemiripan dengan cerita lain tolong segera beritahu saya. _____ "Lee taeyong kau sangat...