part 8

708 88 1
                                    

Aku terbangun dari tidur panjangku, dan sedikit menyipitkan mataku. lalu aku bangkit dari posisi awal, melepaskan tanganku yang kini digenggam Jaehyun lalu mencoba untuk duduk dan sialnya sakit menjalar di bagian badanku, aku berusaha keras untuk duduk sambil menahan rasa sakit.

Aku memperhatikan Jaehyun yang tertidur sambil menumpu tangannya, tanpa sadar aku tersenyum kecil ketika melihatnya. "Terimakasih" aku mengucapkan itu dengan sangat pelan.

Kukira aku akan mati, dan tidak ada yang menemukanku tak kusangka orang yang sangat aku benci menemukanku dan menolongku.

Aku belum berniat untuk mati, masih banyak cita cita yang belum ku capai, jadi Jung Jaehyun aku sangat berterimakasih padamu.

Tanpa sadar aku mengusap kepala Jaehyun saat sadar aku segera menarik tanganku yang berada diatas kepala Jaehyun.

Lalu aku beralih kesebuah buku yang terletak diatas nakas, aku mengambil buku itu dan membacanya.

Aku merasakan pergerakan pada ranjangku, rupanya Jaehyun terbangun.

"Lee kau sudah sadar?" tanyanya dengan wajah yang berseri.

Aku beralih dari buku yang kubaca dan menatapnya "meneurutmu?".

Tiba tiba dia memelukku dengan erat, aku tersentak. Dia menyembunyikan wajahnya di ceruk leherku "akhirnya kau sadar juga sadar Lee".

"jangan terlalu erat, sakit" aku mengatakannya dengan pelan lalu dia melepaskan pelukkannya.

"maaf aku terlalu senang" ujarnya sambil menggaruk tengkuknya.

"tidak apa, ngomong-ngomong terimakasih sudah menolongku" diakhir kalimat aku tersenyum tipis.

"menolongmu sudah suatu keharusan bagiku Lee" katanya lalu dia mengelus kepalaku dengan lembut.

Bohong jika aku tidak terbuai dengan elusan lembutnya itu, aku hanya diam mematung.

sial! aku blushing.

Dia menarik tangannya yang berada diatas kepalaku lalu aku mengalihkan pandanganku kearah lain.

"Lee ada apa?" tanyanya sambil menangkup pipiku.

Dia menatapku dengan lekat namun aku sama sekali tidak menatapnya.

Sial ada apa dengan jantungku?.

"berhentilah menatapku Jung" aku memutar bola mataku malas.

"tidak mau, menatapmu adalah hobiku sekarang" dia tersenyum hingga menujukkan lesung pipinya.

Jung Jaehyun badebah, mengapa dia sangat tampan saat tersenyum seperti itu?.

Oke aku tidak waras.

"Lee ingin jalan jalan ketaman?" ujarnya lembut.

"terserah" kataku sambil menaruh buku yang tadi kubaca.

"baiklah, tunggu sebentar" katanya lalu dia pergi dari ruangan itu.

Selang beberapa menit dia kembali sambil membawa kursi roda, lalu dia menggendongku bridal style dan mendudukanku di kursi roda itu.

Dia mendorong kursi rodaku membawa ku ketaman untuk mengirup udara segar dipagi hari.

Lalu dia berjongkok dihadapanku dan menatapku "ada apa?" tanyaku padanya.

"Lee maafkan aku, aku sudah gagal untuk menjagamu" dia mengatakan itu sambil menundukan kepalanya.

"sudahlah, aku baik baik saja. Tidak ada yang perlu dimaafkan Jung, lagipula bukan salahmu" aku mengatakan itu dan diakhiri dengan senyum tipis.

I LOVE HIM ( jaeyong )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang