Kini Taeyong masih dalam pengaruh obat bius setelah menjalani operasi kecil tadi, syukurlah Taeyong tidak mengalami luka serius. Jaehyun senantiasa menemani Taeyong yang tengah berbaring dan menunggu si manis siuman.
Jaehyun terus menggenggam tangan putih Taeyong sambil menatap lelaki bermarga Lee itu yang masih memejamkan matanya. Sungguh Jaehyun tidak akan mengampuni jalang itu karena sudah membuat Lee Taeyong nya seperti ini.
Jaehyun merasakan pergerakan pada tangan Taeyong yang kini ia genggam, kemudian Jaehyun berteriak memanggil dokter lalu dokter yang ditemani dua suster pun datang dan memeriksan kondisi Taeyong.
"tuan Lee.. anda bisa mendengar saya?"
Dokter itu mengarahkan senter kecil pada mata Taeyong lalu menit kemudian Taeyong mulai membuka matanya dengan perlahan. Taeyong menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya, lalu ia melihat kesamping dan ia mendapati Jaehyun dengan wajah khawatirnya kini sedang menatap kearah Taeyong.
"tuan Lee telah siuman, saya permisi tuan Jung"
Jaehyun mengangguk lalu dokter dan suster itupun pergi meninggalkan ruang rawat Taeyong.
Jaehyun mengelus kepala Taeyong dengan raut wajah khawatirnya.
"apa sesakit itu hm?"
"aku tak apa Jae"
"seharusnya aku membunuh jalang itu dari dulu"
"Jae sudahlah.. semuanya sudah terjadi"
"maafkan aku Lee, aku terlalu lalai dan tidak bisa melindungimu"
Taeyong menggeleng lemah sambil tersenyum tipis.
Kemudian Taeyong berusaha untuk duduk, Jaehyun yang peka pun langsung membantu si manis untuk duduk, Taeyong sedikit meringis karena luka yang berada dikakinya itu masih baru dan basah.
"Jae menurutmu apa aku sangat bodoh sampai mempercayai rencana licik Rose dan Minju?"
"tidak sayang.. kau tidak usah khawatir, aku akan membalas mereka"
"bukan itu maksudku Jae.. aku hanya merasa bodoh karena mempercayai itu dan meninggalkanmu lalu melihat Mark tumbuh tanpa mengenal siapa ayahnya, aku menyesal"
Lalu Jaehyun memeluk Taeyong dengan erat dan mengusap punggung si manis.
"belum terlambat Lee,"
Lalu Jaehyun melepas pelukan itu dan menatap Taeyong dengan matanya yang sayu.
"Lee.. mari kita membangun keluarga kecil yang bahagia bersamaku"
"J-Jae tolong beri aku waktu, aku masih belum bisa mencerna semua yang terjadi saat ini"
Jaehyun mengangguk sambil tersenyum.
Kemudian Jaehyun mencium kening Taeyong dengan lembut.
"aku akan menunggumu sampai kapanpun Lee"
###
Jam sudah menunjukkan pukul 1 dini hari, Jaehyun hendak meninggalkan Taeyong yang tengah tertidur pulas. Jaehyun mengelus kepala Taeyong sambil tersenyum.
"aku akan kembali setelah menghabisi jalang itu, tunggu aku hm?"
Kemudian Jaehyun meninggalkan ruang rawat Taeyong, Jaehyun berjalan menuju parkiran di basement dan lelaki bermarga Jung itu menaiki mobilnya, ia mengendarai mobil itu dengan kecepatan di atas rata-rata.
Tidak sampai 15 menit Jaehyun pun tiba di kediamannya, ia berjalan dengan memasukkan dua tangannya di saku celana. Saat Jaehyun berdiri didepan pintu kamar itu dua penjaga yang tadi Jaehyun suruh untuk menjaga kamar pun membukakan pintu itu untuk Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE HIM ( jaeyong )
Fanfiction[ romance ] [ on going ] [ 18+] [ MPREG ] ini cerita MPREG, boylove, yang homophobic tolong jauh jauh ya. cerita ini murni karangan saya, jika ada kesamaan atau kemiripan dengan cerita lain tolong segera beritahu saya. _____ "Lee taeyong kau sangat...