Lisa menutup mulutnya tak percaya, kembali menatap ke luar jendela dengan mata membelalak. “Jadi selama ini aku menyukai seorang buronan?!”
Jungkook mengangkat satu alisnya. “Apa?”
“Ah, tidak ada.” Lisa menggeleng sembari mengembangkan senyum paksa, wanita itu beralih menatap sandwich milik Jungkook.
Menyadari tatapan berbinar yang ditunjukan Lisa ketika melihat sandwich miliknya, Jungkook hanya tersenyum tipis, beralih mengambil sebuah sandwich lain yang sempat ia taruh didekat kemudi.
“Aku sengaja membeli dua, untuk—” saat pria itu menoleh, pintu mobil sudah terbuka, dan Lisa sudah tak duduk ditempatnya tadi. “Kemana lagi wanita merepotkan itu?”
Ia mengedarkan pandangan ke sekitar, tak jauh dari tempat mobil mereka terparkir, dapat ia lihat sosok wanita yang masih mengenakan dress berwarna biru malam sedang berlari dengan arah tak menentu.
“Pria ini bisa membuatku ikut terbunuh! Oh God ... help me ...!” teriak Lisa disela nafasnya yang tersengal, tak tahu lagi dimana ia akan pergi sekarang, ia juga sudah tak mempedulikan kedua telapak kakinya yang tak memakai pengalas apapun.
Sudah hampir tiga puluh menit Lisa berlari, namun ia merasa hanya berputar-putar saja di tempat ini, tempatnya berdiri sekarang terlihat begitu asing, tidak seperti di Gangnam.
Wanita itu duduk ditepi jalan sembari meluruskan kedua kakinya, menatap suasana disekitar yang begitu ramai, banyak toko dan beberapa cafetaria yang berjejer rapih, ingin masuk dan beristirahat di salah satu bangunan itu, namun keadaannya sedang tak memungkinkan, ia bahkan tak membawa uang sepeserpun.
Kakinya juga sudah terasa sangat pegal, Lisa menatap bayangannya sendiri didepan kaca toko. “Gelandangan dari mana wanita ini?”
Mungkin orang lain akan berpikir bahwa Lisa adalah orang gila, dengan pakaian robek, rambut acak-acakan, dan bahkan ia sudah mulai berbicara sendiri sekarang. Tidak, Lisa tidak gila kok, ia hanya hampir mendekati kata gila karena Jungkook!
Beberapa menit hampir berlalu dengan ia habiskan untuk beristirahat, kini kakinya sudah tak sepegal tadi. Wanita itu berdiri, berniat mencari taksi, atau tumpangan umum lainnya untuk pulang.
Namun baru saja ia mengambil langkah maju, tatapannya tak sengaja mendapati sosok pria yang nampak mencurigakan. Lisa memicingkan matanya kala pria itu tertangkap basah sedang mencuri-curi pandang ke arahnya.
Perasaan Lisa sudah mulai tak enak, ia menatap ke sekitar, dan ternyata pria itu tak sendirian. Seketika wanita itu ingat dengan ucapan Jungkook didalam mobil tadi, bahwa ia juga sudah menjadi salah satu incaran dari musuh-musuh Jungkook.
“Astaga, sekarang siapa yang akan melindungiku?”
Tak mau mengambil resiko, Lisa memilih untuk melarikan diri dengan langkah tergesa-gesa, takut kalau orang-orang itu ternyata memang sedang mengincarnya.
Dan dugaannya memang benar, beberapa dari mereka bahkan dengan terang-terangan mengejarnya dibelakang sana. Lisa sudah terlanjur panik, tak ada pilihan lain selain berlari secepatnya dari mereka.
Entah harus senang atau sedih, senang karena orang-orang itu tak lagi mengejarnya, atau sedih karena wanita itu justru berakhir di jalan buntu seperti ini, dan harus bertemu masalah baru lagi, yaitu beberapa bandit yang tengah duduk melingkar diujung gang.
“Ada yang bisa ku bantu nona?”
Lisa menelan salivanya kasar, sedikit berbalik untuk melihat ke belakang, jika ia pergi, mungkin orang-orang itu akan mengejarnya lagi, tapi jika terus bersembunyi di gang ini, maka ia tak akan tahu lagi bagaimana nasibnya ditangan bandit-bandit itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Encounter In Accident [END]
FanfictionAwalnya Lisa mengira bahwa Jungkook itu pria yang baik dan sopan. Namun semua berubah ketika wanita itu tak sengaja menghilangkan benda berharga milik Jungkook. Seiring berjalannya waktu, semuanya terungkap, hingga akhirnya Lisa tahu, siapa sosok Je...