10. First Day In America.

3.5K 618 72
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading ....

^~^~^

Lisa mendongak dengan tatapan kesal. “Kehabisan nafas juga bisa menyebabkan kematian!”

Jungkook mengedikan bahu acuh. “Aku tidak peduli, sekarang kita perlu membawa pria ini kembali ke kursinya.”

Memutar bola matanya jengah, Lisa menatap David dengan decakan malas. “Bahkan saat tidak sadarpun, dia masih bisa membuat kita kelelahan!”

“Berhenti mengomel, bantu aku menyeretnya.”

“Mengapa kau tak menggendongnya saja?” tanya Lisa cetus.

“Aku ini pria normal, aku hanya akan menggendong wanita saja, mengerti?”

Lisa bertolak pinggang, masih menatap David dengan wajah malas. “Ya sudah, pegang kaki kanannya, dan aku akan memegang kaki kirinya.”

Setelah keduanya sama-sama setuju, barulah Lisa mau membungkuk untuk menarik salah satu kaki David untuk ia seret, sedangkan kaki yang satunya lagi adalah bagian Jungkook.

“Kau ini pria tulen bukan sih? Kau bisa memapahnya sendiri, mengapa harus meminta bantuanku hanya untuk menyeretnya?” Lisa kembali mengomel.

“Dan kau akan berdiri dengan santai begitu?” tanya Jungkook balik, membuat Lisa menunjukan senyum lebar khas miliknya.

Tubuh David diseret begitu kuat, dengan mulut Lisa yang tentu tak henti-henti mengeluarkan berbagai ucapan panjang lebarnya, mengoceh tentang seberapa malasnya ia harus menghadapi pria yang masih belum sadar ini.

Jungkook memilih menutup mulut, malas meladeni semua perkataan Lisa yang cukup memancing emosi.

Tepat saat mereka hendak kembali ke ruang ekonomi. Lisa baru menyadari bahwa ada yang janggal disini, yang membuat matanya tak henti-henti mencuri pandang pada Jungkook yang sedari tadi merunduk.

“Mmm ... Jung?”

“Berhenti mengoceh Lice,” tahan Jungkook cepat.

Cebikan sebal ia layangkan, menatap sinis pada Jungkook yang masih sibuk menarik kaki David. “Aku tidak ingin mengoceh!”

Jungkook balas menatap Lisa sinis. “Lalu apa?”

“Kancing dulu kemejamu, mataku serasa dicabuli saat melihat dadamu itu!”

Mendengar ucapan spontan dari Lisa, sontak Jungkook memandang ke arah yang dimaksud Lisa tadi. Dan satu kancingnya lepas. “Tak usah pedulikan dadaku, fokus saja pada pekerjaan kita.”

Brakh!

Lisa berjengit kaget. “Kau membenturkan kepalanya ke dinding!”

“Tahan suaramu, kau bisa membangunkan yang lain!”

Encounter In Accident [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang