19. Mission Impossible.

4K 600 90
                                    

Hy ... udah lama gak balik di lapak ini, aku emang sibuk banget karena kemarin fokus namatin True Beauty, nyesel banget kok baru keracun sama drama itu sekarang ya😭 Ampe keterusan deh gak up cerita ini. Adakah yang setia menunggu?

 Adakah yang setia menunggu?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

^'^'^

“Tidak bisakah aku langsung pulang ke Thailand?” Lisa menghembuskan napas berat, ia menyidekapkan kedua tangan didepan dada. “Aku tidak mau harus kembali ke Korea.”

Disana ada banyak kenangan bersama Jungkook.

Mingyu yang tengah sibuk membalut tangan menggunakan perban putih hanya melirik ke arah wanita dibelakangnya sekilas. Pria yang baru melewati pertarungan kecil dengan Rian itu kini nampak sedikit berantakan.

“Urusanmu dengan Jungkook belum sepenuhnya selesai, jadi jangan harap untuk lari,” ujar Mingyu sembari memasang seatbelt-nya dengan benar. “Dengar, aku tahu kau kecewa pada Jungkook. Tapi, kau harus mendengarkan penjelesan ini dahulu.”

Lisa mengangkat sebelah alisnya, belum pernah Mingyu berbicara padanya seserius ini. Selama beberapa minggu kenal dengan pria itu—Lisa pikir hanya kalimat sarkas, ejekan, atau sinis yang menguar melewati bibir tipis itu. Namun untuk kali ini, Mingyu benar-benar terlihat serius, pria itu bahkan tak menatapnya saat sedang berbicara.

“Aku akan pulang sendiri ke Thailand jika kau terus menyebut nama pria menyebalkan itu,” ujar Lisa cetus. Satu tangannya berusaha membuka pintu mobil, selang beberapa menit, pintu mobil itu belum juga terbuka, bahkan terlalu sulit, terlebih tangan mungil Lisa tak akan mampu menaklukan pintu itu.

Mingyu sendiri hanya tersenyum samar, beruntung ia sudah mengunci semua pintu di mobil ini. “Apa kau yakin bisa pulang sendiri ke Thailand, bagaimana jika Rian kembali untuk menculikmu lagi?”

Lisa mendengus kesal. “Baiklah, aku menyerah.”

“Dengar Lice ....” Mingyu memutar tubuhnya beberapa derajat, menatap Lisa dengan sorotan dalam. “Kau salah paham tentang maksud Jungkook untuk mencium Marcella.”

“Aku memang salah paham, seharusnya sejak awal aku paham kalau Jungkook memang masih menyimpan perasaan pada wanita mengerikan itu.” Lisa memalingkan wajah ke arah jendela mobil, seolah jika ia membalas tatapan Mingyu, maka rasa kecewa yang teramat besar akan menimpa dirinya lagi.

“Bisakah kau tak menyelip ucapanku?” tanya Mingyu berusaha bersabar, pria itu meluruskan pandangannya kembali ke depan dengan kepala menyandar pada dashboard. “Baterai yang pernah kau hilangkan ... kini berada ditangan Marcella.”

Lisa terdiam guna mencerna maksud ucapan Mingyu. Seakan semuanya sudah jelas, ia kini tahu apa yang sebenarnya terjadi. “Jadi, Jungkook mencium Marcella bukan karena ...?”

“Bukan karena dia masih mencintai mantan kekasihnya itu,” jawab Mingyu. “Kau pikir hati Jungkook bisa berpindah-pindah dengan mudah pada dua orang wanita?”

Encounter In Accident [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang