02. Sweet Accident.

5.4K 755 23
                                    

Pria dengan tubuh jangkung itu sedari tadi tak bisa berhenti tersenyum, sesekali melirik arloji yang melingkar di tangan kirinya. Beberapa menit lagi, waktunya akan tiba, ia sudah tak sabar menantikannya. Kembali memeriksa kaca spion, memastikan apakah penampilannya saat ini sudah sesuai penyamaran.

Sebelum turun dari motor, pria itu menyempatkan diri untuk menyiapkan beberapa pistol dari balik bajunya. Glock 20, pistol favoritnya, begitu ringan dan tipis, tapi jangan salah sangka, pistol tersebut sangatlah mematikan.

Melirik arlojinya lagi, dan ya ... waktunya telah tiba, pria itu akhirnya turun dari motor sembari merapihkan blazer cokelatnya, menyibak rambut ke belakang, memasuki sebuah restaurant dengan langkah lebar yang tetap tenang. Tatapannya menelisik mencari sebuah meja yang sudah dipersiapkan untuk mereka.

“Permisi tuan, ada yang bisa ku bantu?”

Pria itu menoleh saat seorang maid wanita bertanya padanya, ia tersenyum sembari mengedipkan sebelah matanya. “Meja atas nama Jeon Jungkook.”

“Baiklah, biar ku antar.” wanita dengan seragam ketat itu menahan senyumnya, berjalan mendahului pria tampan ini. “Disebelah sini tuan, seseorang sudah menunggu anda.”

Jeon Jungkook—pria itu mengangguk, memasuki ruangan VIP yang sudah dipersiapkan oleh seseorang. Sebelum masuk, ia merogoh saku celananya terlebih dahulu, memastikan bahwa barang yang ia perlukan sudah aman atau tidak, namun saat tangannya menemukan sesuatu didalam sana, ia sontak mengambil benda tersebut dengan mata membulat panik.

Lipstik?

Astaga, seharusnya bukan benda itu yang berada digenggamannya saat ini, bagaimana bisa ini terjadi? Apa seseorang sengaja menukarnya? Atau ....

Jungkook membuang nafas frustasi, ia mengacak rambutnya terlebih dahulu ketika pikirannya kembali menerewang beberapa kejadian yang dilaluinya sebelum datang ke Restaurant ini.

Pikirannya berputar saat ia tak sengaja menabrak sosok wanita bule di Bandara tadi, ya, mungkin saja benda miliknya tak sengaja tertukar dengan lipstik milik wanita itu.

“Tuan, apa ada masalah?”

Jungkook menoleh, seperti dugaannya, maid wanita tadi ternyata masih berdiri disampingnya dan belum beranjak sama sekali. “Aku hanya ... ketinggalan sesuatu.”

“Apa itu benda berharga?” tanya maid itu lagi.

“Ya sangat, lebih berharga dari nyawaku.”

Selanjutnya, maid itu tertawa ringan. “Kau cukup melebih-lebihkan tuan. Baiklah, aku permisi dulu.”

Mengangguk setuju, Jungkook tersenyum saat wanita itu mulai undur diri dari hadapannya, namun diseperkian detik, mata pria itu memicing tajam—saat melihat wanita itu mulai berbicara dengan seseorang dibalik rambut yang menutupi telinganya.

“Tuan, dia tak membawa benda itu saat ini,” ujar wanita itu samar-samar.

Gotcha! Jungkook menarik sudut bibirnya, rencananya berjalan lancar.

Dan ketika ia memasuki ruangan bernuansa cokelat tua itu, dapat ia lihat seorang pria bertubuh gempal tengah menyesap sepuntung rokok disalah satu sofa panjang. Ditemani anak buahnya yang berdiri disekitar pria itu.

Dan juga, satu orang lagi pria seusia dengan Jungkook, tersenyum tipis saat melihat kedatangan rekannya itu.

Jungkook mengambil posisi duduk dihadapan pria bertubuh gempal tadi, tepat disamping Mingyu—rekan kerjanya.

“Apa kau sudah membawa barangnya?” tanya pria itu.

Jungkook terkekeh pelan. “Tak perlu terburu-buru, bukankah batas waktu yang kau berikan masih lama?”

Encounter In Accident [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang