18. Save Me!

4.4K 643 109
                                    

WARNING!!
DILARANG NGEHUJAT KARAKTER JUNGKOOK DALAM CERITA INI!!!

ATAU AKU AKAN MENGHENTIKAN CERITA INI DITENGAH JALAN. HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA!

 HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


^'^'^
"

Menikahlah denganku, Jeon Jungkook." Marcella menyesap perlahan matcha latte ditangannya, tanpa mempedulikan tatapan tak percaya dari Jungkook. "Dan aku akan memberikan baterai pertama yang kau mau secepatnya."

"I will be your husband, but in your dream."

Mendengar jawaban tanpa adanya nada ragu yang terselip disetiap ucapan Jungkook tak membuat Marcella menyerah, wanita itu justru menampilkan senyum samar. "Ah ... jika kau tak ingin menikah denganku, maka baterai itu akan kembali ditanganmu, hanya didalam mimpi."

Jungkook memijat pangkal hidungnya pelan, tak habis pikir dengan isi kepala wanita dihadapannya ini. "Aku bisa menuruti semua yang kau inginkan, tapi tidak dengan permintaanmu yang satu itu."

Marcella mengerucutkan bibirnya ke depan. "Tapi ... aku hanya ingin pernikahan kita yang dulu sempat tertunda, kembali dilaksakan," ujarnya manja. "Jika tidak ... maka jangan berharap kau bisa mendapatkan baterai itu lagi."

"Kau tak bisa terus memaksa ku Marcella ...." Jungkook berusaha menahan suaranya, agar tak membentak saat ini juga. Namun saat melihat senyum penuh kebahagiaan dari mantan kekasihnya ini, membuat ide ingin mengamuk kembali melanda otak kecilnya.

"Aku tidak memaksa kok, kau saja yang belum memikirkan penawaran ini baik-baik." Marcella berdiri, berjalan memutari meja, dan mengusap bahu pria itu dengan lembut. "Pikirkanlah Jeon Jungkook ... jika kau berhasil mengumpulkan ketiga baterai berharga itu, maka kau bisa menyelematkan Amerika dari ledakan besar. Sekaligus, mendapatkan pekerjaanmu kembali sebagai agen CIA yang sangat dibanggakan."

Sadar bahwa Jungkook tak akan menyerah dengan mudah, dan akan tetap teguh pada pendiriannya. Marcella kembali berbisik. "Pilihlah, hidup bersama Lisa sebagai buronan untuk selamanya ... atau ... menikah denganku, dan mendapatkan kebebasan serta gelar kebanggaanmu lagi." setelah kalimat yang cukup panjang itu menguar lembut dari mulutnya, ia segera mengambil tas yang sempat ditaruh diatas meja, dan berlalu pergi dari hadapan Jungkook.

Rumit, mungkin satu kata itu yang dapat mewakili pikiran Jungkook sekarang. Disatu sisi, ia sangat-sangat ingin agar ketiga baterai yang diperjuangkannya setengah mati itu kembali utuh dengan aman didalam genggaman tangannya sendiri. Namun disisi lain, hati kecilnya sudah bertekat untuk mengejar Lisa dan memperbaiki kesalahan kecil yang sudah ia perbuat.

Dan keadaan sekarang benar-benar membuat Jungkook tak bisa berpikir jernih, setiap kali ia memejamkan mata, bayangan tentang Lisa pasti akan kembali.

"Kau tak boleh menerima tawaran wanita berbisa itu," sahut Mingyu tajam, pria yang sedari tadi duduk dimeja yang tak jauh dari Jungkook-ia sudah benar-benar tak tahan mendengar setiap kata yang keluar dari mulut Marcella. Jujur saja, jika Marcella bukanlah seorang wanita, Mingyu berjanji akan memberi pelajaran yang pantas untuk wanita itu, karena sudah membuat misi mereka menjadi kacau, juga karena telah menjadi alasan atas kepergian Lisa.

Encounter In Accident [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang