Part 9

191 48 4
                                    

Pulang sekolah

Di halte hanya tersisa satu orang perempuan berhijab yang tidak lain adalah Hasna. Ia sedang menunggu angkutan umum untuk pulang, hari ini bang Jeno tidak bisa menjemput Hasna dikarnakan ada kepentingan di kampusnya

Kedua sahabat Hasna sudah pulang lebih dulu. Karena arah mereka berbeda, angkutan umum pun berbeda

Saat Hasna menatap lurus jalan, tiba-tiba ada motor yang berhenti tepat di depan Hasna. Ia melihat ke arah pemilik motor ternyata pemilik motor itu adalah Jaemin

Jaemin yang sedang mengendarai motor menuju pulang. Tiba-tiba matanya melihat ke arah gadis behijab yang sedang duduk di halte mungkin menunggu jemputan. Jaemin memberhentikan motornya dan ingin menawarkan tumpangan.

Jaemin turun dari motornya lalu menghampiri Hasna yang sedang duduk "Assalamualaikum Hasna" salamnya

Saat gadis itu dihampiri oleh Jaemin, Ia langsung berdiri dan menundukan kepalanya "Waalaikumsalam"

"Kamu sedang menunggu jemputan?" tanya Jaemin yang ditanganya memegang helm

"Tidak. Aku sedang menunggu angkutan umum lewat" jawab Hasna  menundukan pandanganya

Jaemin melihat ke arah jalan dan menengok kiri kanan jalan. Tidak ada satu pun angkutan umum, mungkin harus menunggu lama untuk naik angkutan umum

Hasna yang menatap lulus jalan membuka suara "Ada apa kamu ke sini?" tanya Hasna tanpa melihat ke arah Jaemin

"Hmm tadi aku lihat kamu duduk di sini sendiri, ya udah aku berhenti dan ingin menawarkan tumpangan kalau kamu mau"

"Terimakasih sebelumya, tapi maaf aku tidak bisa. Lagian masih banyak angkutan umum lewat jam segini

Tanpa disadari mereka di sebrang jalan ada seseorang yang memberhentikan motornya dengan helm yang masih berada di kepalanya siapa lagi kalau bukan Renjun

Ya renjun menggunakan motor untuk pulang, tapi tiba-tiba matanya melihat Hasna dan Jaemin yang sedang berbincang berdua di halte

"Itu bukanya Hasna sama Jaemin ya ngapain mereka berduaan.... Kurang ajar tuh si Jaemin didiemin makin ngelunjak "

"Awas lo Jaemin! Lihat saja besok gue akan beri pelajaran sama lo!" Ucap Renjun smirk serta menjalankan motornya dengan kecepatan tinggi

Jaemin yang mengerti maksud ucap Hasna pun menganggukan kepalanya "Iya ga papa kok aku juga ga maksa, tapi izinkan aku menemani mu di sini sampai angkutan umum nya datang. Boleh kan?

Hasna yang mendengarkan ucapan Jaemin menoleh sebentar ke arah Jaemin, ia sedikit kaget "Apa maksudnya Jaemin? Ah lagian ini kan tempat umum jadi bebas untuk siapa pun berada di sini" batin Hasna

Hasna mengagungkan kepalanya "Hmm iya boleh, toh ini juga tempat umum bebas siapa saja yang mau duduk di sini, tapi maaf jangan berlebihan sebaik nya kamu pulang saja!" Ucap Hasna kembali duduk

Jaemin yang melihat Hasna duduk kembali dirinya pun ikut duduk. Posisi mereka sebelahan dan mereka duduk berjarak agak jauh, karena Jaemin tahu batasanya . Ia tidak mau kalau Hasna tidak nyaman saat berada dekat nya "ga papa kok, aku tidak mungkin meninggalkan perempuan seorang diri disini. Bagaimana kalau ada orang jahat?"

"Aku tidak sendiri kok... ada Allah bersama ku jadi jangan takut, yang harus kita takutin hanyalah Allah!"

Jaemin tersenyum dan menganggukan kepalanya

Sudah beberapa menit menunggu tapi angkutan umum tidak datang-datang

Di pikiran Jaemin sekarang ,dirinya ingin menanyakan kembali pertanyaan yang belum sempat dijawab Hasna "khmm oh iya Hasna aku mau tanya kembal....", ucapanya Jaemin terpotong karena angkutan umum sudah datang

"Ah itu angkutan umumnya" ucap Hasna berdiri memberhentikan angkutanya

"Aku duluan, permisi Assalamualaikum," Hasna pergi meningalkan Jaemin lalu naik ke mobil

Jaemin langsung berdiri "Ah iya, Waalaikumsalam,"

"Yah padahal pen tanya kembali, yaudah deh ga papa kan bisa besok lagi" gumam Jaemin melihat ke arah angkutan umum yang dinaiki oleh Hasna

•••

Kini Hasna sudah sampai di Rumahnya, Ia masuk ke dalam rumah

"Assalamualaikum"

Sang Bunda yang dari tadi duduk di sofa menunggu kepulangan anaknya dari sekolah karena Hasna telat pulangnya, sang bunda pun khawatir

"Waalaikumsalam, Hasna... Ya Allah anak bunda kok baru pulang sayang. Bunda khawatir banget" ucap Bunda memeluk anak nya

"Maaf ya bun, udah buat bunda khawatir,"
Hasna melepaskan pelukanya seraya memegang tangan sang bunda

"Iya ga papa sayang, kok kamu bisa telat? tanya bunda

"Iya bun soalnya tadi Hasna naik angkutan umum jadi harus menunggu lama deh"

"Loh bang Jeno kemana? Kok ga jemput kamu?" ucap bunda menengok ke arah pintu

"Bang Jeno katanya ada kepentingan di kampusnya bun, jadi Hasna naik angkutan umum deh"

"Ya Allah terus kenapa kamu ga bilang sama bunda kalau bang Jeno ga bisa jemput Hasna, nanti kan bunda bilang sama ayah buat jemput kamu"

"Ga papa bun lagian kan Hasna juga ga kenapa-kenapa"

"Iya sudah sekarang kamu pergi ke kamar bersih bersih ya nanti kita makan bareng"

"Iya siap bun, ya udah aku ke kamar dulu ya"

"Iya sayang,"

Di kamar Hasna

Hasna menyimpan tas sekolahnya lalu duduk di pinggir kasur "Cape banget hari ini..., lebih baik aku mandi dulu deh"

Selesai bersih-bersih Hasna keluar kamar dan turun ke bawah untuk makan malam bareng keluarganya

Skip

Hasna berserta keluarga sedang berada di Ruang keluarga mereka sedang menonton tv dan ngobrol

"Jen tadi kamu ada kepentingan apa di kampus ?" ucap sang bunda memulai obrolanya

"Oh itu bun di kampus aku kepilih jadi ketua buat Bakti Sosial, jadi aku harus ikut rapart" jawab Jeno

"Oh pantesan kamu ga bisa jemput Hasna"

"Iya maaf ya bun,"

"Terus tadi Hasna pulang naik apa?" tanya sang ayah

"Aku pulang naik angkutan umum yah" jawab Hasna

"Iya yah tadi Hasna pulang nya telat, bunda kan jadi khawatir anak bunda belum pulang" ucap bunda

"Loh kan tadi abang nyuruh kamu minta jemput ayah?"

"Tadi hp Hasna mati, jadi yaudah deh naik angkutan umum, lagian Hasna ga papa kok"

"Iya sudah lain kali kamu kabarin ayah atau bunda, supaya kita ga khawatir ya." ucap ayah, di balas Hasna mengangguk

"Oh iya bun, Hasna mau minta izin,"

"Hmm? Memangnya kamu mau kemana" tanya bunda

"Jadi aku diberi tugas kelompok untuk membuat makanan Internasional bun, nah kelompok aku pengen buat nya di rumah Hasna, apa boleh bun?"

"Oh boleh dong sayang, bunda malah senang deh kalau teman-teman kamu ke sini iya kan yah?

"Iya bener sayang ga papa dirumah kita aja" balas ayah

"Memang nya kapan de bikin makananya?" tanya Jeno

"Hari Minggu bang"

"Nanti bunda bantu siapin ya" sambung bunda

"Iya makasih ya bun"

"Sama-sama sayang" ucap bunda tersenyum merangkul pundak Hasna





Assalamualaikum Teman-teman!
Cerita ini hanya fiksi dan tidak nyata ya!
Mohon maaf apabila banyak kesalahan🙏🥰

Jangan lupa VOTE, COMENT, and Follow Ya!

See you next part👋

Bismillah Cinta | Na Jaemin (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang