Di depan Rumah Hasna"Sekali lagi Terimakasih Jaemin" ucap Haana kepada Jaemin
Jaemin mengangguk "Sama-sama"
Pintu rumah Hasna terbuka oleh orang dalem dan ternyata itu adalah Bunda Hasna
"Udah pulang Hasna?" tanya sang bunda menatap Hasna tapi beralih melihat ke arah Jaemin
"Eh ada Nak Jaemin," ucapnya, Jaemin langsung memberikan salam kepada bunda Hasna
Bunda Hasna yang menatap wajah Jaemin penuh luka pun kaget "Nak Jaemin wajah kamu kenapa? kok banyak luka?!" tunjuk bunda pada wajah Jaemin
Jaemin langsung memegang luka yang ada di wajahnya "Mmm ini...."
Hasna memotong ucapan Jaemin "Biar Hasna yang jelasin bun," sambung Hasna
"Yasudah lebih baik kita bicara di dalam aja yuk," ajak Bunda Hasna
Mereka berdua mengangguk dan masuk kedalam rumah
Tiba di ruang tamu, mereka duduk di sofa. Hasna mulai menceritakan kejadian yang di alami dirinya dari mulai di ganggu oleh kedua pria yang tak di kenal dan juga mencerikan luka yang ada di wajah Jaemin
Bunda Hasna yang mendengarakan cerita yang di alami anaknya pun kaget dan Khawatir
"Ya Allah sayang tapi Kamu ga papa kan?" Tanya dengan nada bunda khawatir pada Hasna
Hasna menggeleng "Alhamdulillah aku baik-baik saja bun, tapi....," Hasna beralih melihat ke arah Jaemin begitu pun dengan bunda
"Jaemin yang udah nolongin Hasna bun sampai terluka," lanjut Hasna menunduk
Bunda Hasna merubah posisi duduknya menghadap ke arah Jaemin " Terimakasih Nak Jaemin Sudah tolongin Anak bunda, Alhamdulillah bunda bersyukur Allah kirimkan orang baik seperti kamu, ini kedua kalinya Nak Jaemin menolong keluaraga bunda" ucap Bunda Hasna
Jaemin menarik bibirnya tersenyum meskipun luka dibibirnya membuatnya kesakitan "Sama-sama bunda,"
"Mmm sebentar ya bunda bawa obat merah," ucap Bunda beranjak pergi mengambil obat merah untuk Jaemin
Jeno keluar dari kamar untuk mengambil minum di dapur dia turun melewati tangga, saat ingin melangkah menuju dapur dia melihat sang bunda berjalan dengan membawa Kotak P3k
"Bunda!" panggil Jeno, sang bunda pun langsung menoleh
"Iya Jen?" balas bunda membalikan tubuhnya
"Mmm bun itu Kotak P3k buat apaan?" Tanyanya dengan mata menatap kotak yang di pegang Bunda
"Oh ini buat ngobatin luka yang ada di wajah Jaemin," jawab bunda, yang membuat Jeno binggung
Bunda yang melihat Jeno bingung pun, akhirnya menjelaskan Apa yang di ceritakan oleh Hasna tadi.
Jeno sempat kaget saat mendengar Adik kesayanganya di gangguin oleh Pria asing, tapi dia lega saat sang bunda mencerikan keadaan Hasna Bahwa dia baik-baik saja karena pertolongan Jaemin
"Terus sekarang mereka berdua ada di mana bun?" tanyanya
"Tuh mereka ada di ruang tamu" menujuk ke arah ruang tamu "Yaudah bunda mau ngasih obat merah ke Nak Jaemin," lanjutnya melangkah pergi menuju Ruang sofa di ruang tamu
Jeno mengikuti sang bunda dan mengurungkan niatnya untuk mengambil minum di dapur
Bunda Hasna kembali dengan memabawa Kotak P3k, dan langsung memberikan kepada Jaemin
Jeno melihat Jaemin yang kekusahan ngobatin luka yang ada di wajahnya karena tanganya sakit. Dia mendekat ke ke Jaemin dan mengambil Obat merah "Sini biar gue bantu," ucap Jeno mengambil kapas yang ada di tangan Jaemin
Jaemin meringis kesakitan tapi dia tahan. Setelah selesai mengobati luka Jaemin "Makasih," ucap Jaemin kepada Jeno.
Jeno mengangguk "Mmm, gue yang seharusnya bilang makasih karena kamu dah nyelamatin Hasna," ujar Jeno beralih menatap Hasna
"Oh iya lupa Jaemin kamu mau minum apa?" Sambung bunda menawarkan minum kepada Jaemin
"Makasih bun sebelumnya, Jaemin mau langsung pulang aja, lagi pula ini sudah malam ," balas Jaemin menolak tawaran bunda Hasna
Bunda Hasna menghela napas pelan "yasudah kalau begitu,"
Jaemin berdiri dari kursinya "Jae Pamit ya bun, Assalamualaikum," Salam Jaemin mengulurkan tanganya salim kepada Bunda
"Waalaikumsalam" jawab Bunda, Hasna dan Jeno
"Terimakasih sekali lagi Nak Jaemin, Hati-hati ya di jalan" teriak bunda pelan, Jaemin menoleh tersenyum mengagukan Kepalanya
Jaemin keluar rumah Hasna, tapi saat dia ingin melakah menuju gerbang rumah Hasna, tiba-tiba ada yang memanggil dirinya. "Jaemin!" ??
Yang di panggil pun langsung menoleh ke Belakang, ternyata yang memanggil dirinya adalah Jeno kakaknya Hasna
Dia kembali mengampiri Jeno "Iya ada Kak Jeno?" Tanya Jaemin berhadapan dengan Jeno
"Duduk dulu" suruh Jeno kepada Jaemin dia pun langsung duduk dikursi halaman rumah Hasna
"Ada apa ya kak Jeno panggil aku" batin Jaemin
Jeno pun ikut duduk berhadapan dengan Jaemin dan menatapnya serius, dia membuka suara "Hmm, Jae lo sudah nolongin keluarga gue yang kedua kalinya, Bunda udah ceritain semuanya (Jeno berdiri melangkah membelakangi Jaemin), bahkan gue lihat bunda sayang banget sama lo" Ucap Jeno, Jaemin hanya diam melihat Jeno yang berdiri membelakanginya
Jaemin ikut berdiri dan menghampiri Jeno "Jujur kak aku senang banget saat berada di sini, Allah telah mempertemukan Aku dengan keluarga ini. Aku pikir waktu aku pertama kali masuk ke keluarga ini Gak welcome, tapi ternyata aku salah, justru keluarga kakak sangat welcome. Semuanya baik, bahkan aku belum pernah merasakan kasih sayang seorang ibu saat remaja sekarang," Ucap Jaemin dengan mata berkaca- kaca saat mengingat keluarganya yang jauh
Jeno membalikan badanya tersenyum tanganya memegang pundak Jaemin "Gue ngerti kok, gue cuman minta lo yang sabar ya, Bismillah aja niatkan dalam Hati Kalau lo bersungguh-sungguh pengen belajar Agama Islam, lo harus doain orang tua lo kapan pun itu." lanjut Jeno
Jaemin mengangguk-anggukan kepalanya "Makasih kak Supportnya" balas Jaemin tersenyum
"Sama-sama....oh yah gue mau tanya tapi lo harus jawab jujur ya,"
"Tanya apa Kak?" lanjut Jaemin yang terus memegang luka di bibirnya
"Jae apa lo punya rasa sama Hasna selain teman?!" Tanya Jeno yang membuat Jaemin kaget dan diam, mulutnya enggan untuk menjawab karena dirinya tak bisa berbohong kalau Ia memang ada Rasa kepada Hasna
Jeno menatap Jaemin berharap Jaemin menjawab dengan jujur
Jaemin yang dari menudukan kepala sebentar lalu mengangkatnya dan menarik napas pelan "Jujur Kak dari pertama aku pindah Ke sekolah Hasna, sudah ada perasaan suka, maaf kak Aku telah mencintainya" lirih Jaemin sedikit gemetar, karena takut Bang Jeno marah saat dirinya mengatakan dia mencintai Adik perempuan satu-satunya
Tanpa mereka berdua sadari ternyata di dalam jendela rumah Hasna ada yang tidak sengaja mendengar ucapan Jaemin. Seorang gadis berhijab yang tak lain adalah Hasna.
Saat Hasna ingin menutup jendela kamarnya. Matanya tidak sengaja melihat Bang Jeno dan Jaemin yang sedang berbincang di Halaman Rumahnya
Dia kaget dengan ucapan Jaemin bahwa dia menyukai dirinya, Hasna langsung menutup jendela kamar, dan cepat-cepat kembali ke teman tidurnya
Assalamualaikum :)
Jangan lupa Vote, coment, dan Follow ya!
See you next part 👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Bismillah Cinta | Na Jaemin (END)
Fiksi Penggemar[Seorang laki-laki muallaf yang mencintai gadis berhijab yang taat pada agamanya] "Apa seorang muallaf tidak pantas mencintai mu?" Na Jaemin "Ya Allah ...Jika memang dia jodohku bantulah kami dalam menjaga hati kami. Kelak pertemukanlah di waktu yan...