"Stopp!"
Mereka berdua sontak menoleh ke pemilik suara tersebut, ternyata orang tersebut adalah eomma Jaemin. Dia berlari mendekat ke arah Jaemin dan langsung memeluk sang Anak yang sudah beberapa tahun tidak bertemu
"Eomma," lirih Jaemin
"Hiks Hiks iya sayang," ucap sang ibu dengan air mata yang sudah membasahi pipinya
Jaemin membalas pelukan sang Eomma "Jaemin rindu eomma,"
"Nee eomma juga rindu, kamu baik-baik saja kan?" tanya sang eomma, Jaemin mengangguk
Sang Ayah yang melihat antara ibu dan anak bertemu kangen, hatinya merasa bersalah, tapi sekarang keadaan nya berbeda sang ayah hatinya di penuhi amarah karena kecewa dengan Anak tunggalnya
Ibu Jaemin menghapus air matanya, lalu menatap tajam sang suami
"Aku mohon kamu jangan kasar sama Jaemin, dia anak kita, aku eomma nya, aku bisa ngerasain bagaimana perasaannya sekarang!" Ucap eomma Jaemin kepada Sang suami dengan nada memohon
"Tapi dia udah berbohong, dan kamu jangan ngebela dia terus , anak itu harus di tegasin"
"Ya jelas aku ngebela Jaemin, dia ini anak kita satu-satunya, tapi cara kamu ini salah bahkan kamu udah tampar Jaemin" lanjutnya sambil menangis
"Appa ga peduli sekarang cepat beresin barang-barang kamu," sentak sang ayah
Jaemin enggan bergerak serta menggelang-gelangkan kepalanya
"Biar aku yang ngomong sama Jaemin secara baik-baik," sambung Eomma Jaemin "Nak ayo kita eomma bicara berdua" ajak nya kepada Jaemin
Jaemin mengangguk serta menaiki tangga bersama sang ibu menuju kamarnya
Di dalam kamar, Jaemiin duduk di pinggir ranjang bersama sang ibu
"Nak maafin eomma sayang, ini salah eomma, tapi benaran eomma belum pernah ngasih tahu semuanya,"
Jaemin tersenyum "Gak eomma Jaemin udah ikhlas, kalau bukan eomma yang beritahu appa soal ini, terus siapa?"
Sang eomma menggeleng "Eomma juga tidak tahu sayang, tapi waktu itu sebelum kita berangkat ke Indo appamu sudah di penuhi amarah setelah terima telepon dari seorang, eomma sempet denger namanya Sa...."
"Salsa," sambung Jaemin
"Ah iya Salsa tapi eomma tak tahu salsa siapa?"
Jaemin diam menatap lurus "Jadi ini ulah salsa, dia ga main-main dengan ucapanya, tapi aku ga boleh nyerah, aku harus semangat kalau pun aku pulang sekarang ke korea aku ikhlas Ya Allah," batin Jaemin
"Nak kamu kenapa sayang?" tanya lembut sang ibu sebari mengusap kepala Jaemin
Jaemin menoleh kepada Eommanya "Jaemin ga papa eomma," ucap nya tapi tidak dengan batinya, dia bener-bener sedang tidak baik-baik saja, tapi dia tetap tersenyum di hadapan ibunya
"Eomma, Appa meminta Jaemin pulang ke korea, tapi Jae belum siapa eomma" lirihnya sendu
Sang ibu tahu perasaan anak nya, tapi sebagai ibu harus jadi penyemangat bagi Anaknya apalagi Jaemin anak tunggal
"Nak coba lihat mata eomma, dengerin ucapan eomma nee. kalau kamu belum siapa pulang ke korea sekarang, ga papa eomma ngerti, apalagi sekarang kamu baru pindah ke Bandung, biar eomma yang ngomong sama appa ya," ucap sang ibu dengan meyakinkan Anaknya
Jaemin tersenyum tipis lalu memeluk sang ibu"Makasih eomma" sang ibu membals pelukan Jaemin "Sama-sama, sayang"
•••
Di teman Lain keluarga Hasna tengah berkumpul di ruangan Keluarga
"Ayah tadi kan bunda sama Hasna pergi ke pengajian, terus ibu-ibu pada heboh," ucap Bunda Hasna memulai percakapanya
Sang suami pun menoleh "Heboh kenapa? Ada dangdutan di masjid?" tanya sang ayah terkekeh
"Ih bukan yah beda lagi ini mah masa ada dangdutan di masjid sih dosa dong yah,"
"Ya terus apa dong?"
Hasna tahu Bundanya pasti akan menceritakan kejadian di masjid tadi bersama Jaemin
"Mungkin Ustadnya ganteng kali yah," sambung Jeno yang sama terkekeh
"Bukan ustad nya yang ganteng tapi Jaemin (Sang ayah BersamaJeno melongo) Iya Jadi tadi ibu-ibu di masjid heboh karena kegantengan Jaemin yang katanya mirip oppa-oppa korea gitu, terus ya tadi pada minta poto sama Jaemin" Seru bunda
"Lah emang Jaemin dari korea kan,"
Sang bunda mengangguk "Terus paling aneh nya lagi, massa Nak Jaemin di bilang menantu bunda"
"Hah menantu? Aamiin Ya Allah semoga menantu ku orang korea Aamiin" ucap Sang ayah yang tadinya kaget, tapi tiba-tiba berdoa
Sang bunda beralih melihat ke arah Hasna sambil tersenyum
Hasna yang menyadari di tatap mereka bertiga mengerutkan dahinya bingung "Kenapa?" tanya Hasna polos
Mereka bertiga menggelang sambil ketawa pelan
"Ihs udah ah Hasna mau ke kamar," lirih Hasna dengan pipi merah nya, dan melangkah pergi meningalkan mereka
"De itu pipinya kenapa merah?" teriak bang Jeno sebari tertawa
Hasna menutup kamarnya dan mendekat ke arah cermin, dia bercermin dan memegang pipi yang kata bang Jeno merah
"Bang Jeno apa-apa sih, merah dimana? enggak ko, terus aku kenapa malah senyum-senyum, Astagfirullah" ucap Hasna pada dirinya
Ting!
Suara pesan masuk di hp Hasna. Dia langsung mengambil dan membukanya ternyata itu pesan dari Nandita di grup Chat
*Bidadari- Bidadari Surga*
Nandita
Assalamualaikum sahabat-sahabatku tersayang!Nisa
WaalaikumsalamWaalaikumsalam Warahmatullahi wabaarakatuh, ada apa dit?
Nandita
Guys gimana kalau besok kita jalan-jalan? Udah lama tau, ga ngumpul bareung :(Mm aku Insyaallah Ya dit, nanti di usaahin, kalau kamu gimana nis?
Nisa
Aku sih oke aja, lagian besok ga ada kegiatan kokNandita
Yaudah nanti aku kabarin lagi waktunya, btw kita ngumpul di tempat biasa aja yaIya dit
Nisa
Oke,siapSetelah chatan bersama Sahabatnya, Hasna meletakan kembali hp nya
Assalamualaikum :)
Jangan lupa Vote, coment, dan follow ya!
See you next part👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Bismillah Cinta | Na Jaemin (END)
Фанфик[Seorang laki-laki muallaf yang mencintai gadis berhijab yang taat pada agamanya] "Apa seorang muallaf tidak pantas mencintai mu?" Na Jaemin "Ya Allah ...Jika memang dia jodohku bantulah kami dalam menjaga hati kami. Kelak pertemukanlah di waktu yan...