Hasna pulang kerumahnya dengan tangan yang membawa paper bag pemberian Jaemin. Ada beberapa pertanyaan Hasna untuk Jaemin, salah satunya kenapa dia pergi secepat ini?apa alasanya?. Dia sudah sampai di rumah dan langsung masuk ke dalam kamarHasna meletakan paper bag tersebut di meja belajar serta membukanya.
(Isi dalam kotak pemberian dari Jaemin)
Tidak hanya itu, tepat di atasnya Jaemin meletakan surat untuk Hasna. Dia langsung mengambil dan membacanya(Isi surat dari Jaemin)
Tanpa sadar air mata Hasna jatuh saat membaca surat tersebut. Dia memalingkan wajahnya dan langsung mengusap air mata yang jatuh di wajahnya
"Ini mungkin yang terbaik, Allah maha baik, Allah sudah merencanakan semunya." batinya, yang langsung menyimpan surat
Hasna kembali menarik bibirnya tersenyum saat melihat barang pemberian Jaemin
"MasyaAllah, terimakasih Jaemin, aku akan menghargai pemberian darinya dengan cara memakai nya," lirihnya
•••
Di dalam pesawat, Jaemin sudah duduk di kursinya dengan mata yang tak henti menatap jendela. Dia teringat saat dia menulis kan surat untuk Hasna,
"Apa Hasna udah baca surat dari aku? Aku akan merindukan suasana di sini .....Mungkin di korea tidak senyaman di sini, tidak akan ada lagi orang yang akan membantu aku untuk belajar tentang islam, tapi aku tidak boleh menyerah aku punya Allah," batinya
7 jam kemudian, pesawat dari Indonesia sudah tiba di bandara korea. Kini Jaemin dan orang tuanya sudah sampai di Rumahnya
"Jaemin kamu istirahat dulu gih, biar eomma yang beresin," ucap sang ibu, Jaemin hanya mengangguk lalu pergi ke kamarnya.
Kamarnya masih sama seperti dulu tidak berubah, tapi cat nya yang berubah ketika kecil cat kamar Jaemin masih berwarna biru tapi sekarang saat dia kembali lagi catnya sudah berwarna putih
Jaemin menghela napas "Kamar ini, aku jadi teringat waktu kecil," batinya sebari mengingat masa-masa kecil yang belum tahu apa arti cinta
Jaemin menatap sekeliling kamar dan melihat barang-barang saat dia masih kecil, sang ibu tidak pernah membuang barang-barang Jaemin, ia masih menyimpanya sama seperti dulu tapi mungkin rak-rak nya sudah di ganti terlihat seperti baru
"Jaemin" panggil sang ibu dari pintu luar
Jaemin menoleh ke arah pintu "Masuk eomma, pintunya gak Jaemin kunci," balas Jaemin
Sang ibu langsung masuk, dan mengahampiri Jaemin
"Jaemin, yuk kita makan dulu, kamu dari tadi pagi belum makan loh" ajak sang Ibu
Jaemin menatap sang ibu sekilas "Jaemin belum lapar eomma" Balas Jaemin
Sang eomma duduk di samping Jaemin
"Nak, eomma tahu perasaan kamu sekarang, memang berat meningalkan seseorang yang kita sayang, kamu jangan sedih berlebihan tidak baik, Laa tahzan innaloha ma'anaa, jangan bersedih sesunggunya Allah bersama kita"
Jaemin langsung menarik bibirnya tersenyum "Jaemin gak sedih eomma, hanya saja Jaemin butuh sendiri,"
"Eomma ngerti, Yasudah nanti kalau kamu mau makan eomma udah siapin makananya di meja makan, eomma keluar dulu ya," ucap sang ibu melangkah keluar dari kamar meninggalkan Jaemin sendiri
Jaemin kembali diam "Bener kata eomma aku tidak boleh sedih berlebihan" lirih Jaemin
•••
Di tempat yang berbeda Hasna tengah melaksanakan sholat, setelahnya ia juga tidak lupa untuk berdoa
"Bismillah Ya Allah engkau maha tahu, jika memang dia jodohku bantulah kami dalam menjaga hati kami. Kelak pertemukanlah kami di waktu yang kau ridhoi. Aamiin"
Hasna mengusap sejadah juga memakai alat dikir yang di berikan oleh Jaemin dan merapikan kembali alat sholatnya.
Saat Hasna ingin membalikan badanya dia di kagetkan dengan keberadaan bundanya yang tiba-tiba sudah berada di kamar Hasna
"Bunda" ucap Hasna
Sang Bunda hanya tersenyum
"Bunda bikin kaget Hasna aja, ada apa bu....." lanjut Hasna yang matanya mengarahkan pada kotak pemberian Jaemin yang sudah ada di tangan sang bunda
Hasna langsung menatap bunda nya "Kenapa menatap bunda kaya gitu?Coba duduk sini,bunda mau ngomong" pinta bunda, Hasna langsung duduk di dekat sang bunda
"Ayo cerita sama bunda, bunda pengen denger cerita dari kamu"
Hasna menunduk dan diam
"Kotak ini dari siapa?" Tanya bunda pada Hasna, sang bunda sebanarnya sudah tahu karena dia sudah membaca suratnya pada saat Hasna tengah melaksanakan sholat
Hasna menganggakat kepalanya menatap sang bunda dan mulai membuka suara "Bunda pasti udah tahu kan itu dari siapa?"
"Dari Nak Jaemin kan? Bunda udah baca suratnya, dari awal udah kelihatan kalau Nak Jaemin memang suka sama kamu, tapi mungkin dia diam karena tahu orang yang dia cintainya berbeda dengan gadis lain, yang mungkin gadis lain akan senang saat seseorang mengatakan cintai nya, tapi bunda pikir kamu berbeda sayang, bunda tahu pasti kamu memiliki perasaan kepada Jaemin, dan kamu memilih mencintai dalam diam,"
Hasna menghela napas "Ternyata benar ya bund, ketika kita mencoba untuk hijrah. Allah akan menguji kita dengan mendatangkan orang yang kita suka, dan sekarang Hasna mengalaminya. Maafin Hasna, bunda" lirih Hasna sendu
"Sstt Kenapa harus minta maaf sama bunda, kamu ga salah sayang kamu berhak mencintainya seseorang lelaki yang kamu kagumi, Allah gak pernah melarang seseorang untuk saling mencintai tapi yang di larang oleh Allah adalah jalan yang salah, dan cara kamu ini ga salah, dengerin bunda kalau kamu berjodoh sama dia, Allah pasti akan memberikan jalan yang terbaik. Sini peluk bunda" ucap bunda sebari menarik tubuh Hasna dan memeluknya
Hasna membalas pelukan erat sang bunda dan menyembunyikan wajahnya di dada sang bunda "Hasna akan selalu inget ucapan bunda,"
Sang bunda mengelus-ngelus punggung anaknya "Iya sayang, Bunda harap kamu jangan rindu berat sama Nak Jaemin karena dia sekarang berada di tempat yang jauh dari kamu"
Hasna lansung melepaskan pelukanya "Ihs bunda mah suka gitu,"
Bunda terkekeh "Iya-iya walaupun kelihatan banget rindunya, enggak-enggak yaudah sekarang kamu istirahat ya ini sudah malam ga baik gadis seperti kamu belum tidur jam segini,"
Hasna mengangguk "Iya siap bunda cantik,"
Assalamualaikum :)
Jangan lupa Vote, Coment, dan Follow ya!
See you next Part👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Bismillah Cinta | Na Jaemin (END)
Fanfiction[Seorang laki-laki muallaf yang mencintai gadis berhijab yang taat pada agamanya] "Apa seorang muallaf tidak pantas mencintai mu?" Na Jaemin "Ya Allah ...Jika memang dia jodohku bantulah kami dalam menjaga hati kami. Kelak pertemukanlah di waktu yan...