12⚪ Berkunjung

27 10 6
                                    


Sebelum baca ayok streaming dulu yorobun!!

    TAK peduli sederas apapun hujan pagi ini, Atha tetap berlari menuju tempat peristirahatan Aksa dengan baju yang sudah basah kuyup ia melewati batu-batu bertuliskan nama seseorang yang mungkin saja sangat berarti bagi mereka yang di tinggalkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TAK peduli sederas apapun hujan pagi ini, Atha tetap berlari menuju tempat peristirahatan Aksa dengan baju yang sudah basah kuyup ia melewati batu-batu bertuliskan nama seseorang yang mungkin saja sangat berarti bagi mereka yang di tinggalkan.

Atha menghentikan larinya lalu meneduh di bawah pohon sambil sesekali tersenyum menyapa batu nisan milik Aksa.

"Aksa gue datang-!!" seru Atha, ia berjongkok di depan kuburan Aksa lalu mengusap batu nisannya tapi ada yang aneh, mengapa ada taburan bunga baru di sini? Apa Theo datang kemari pagi ini? Atau mungkin Haris dan Leon?

Tak lagi memikirkan perihal bunga, Atha kini tersenyum sorot matanya sendu mengusap-usap nisan yang bertuliskan AKSARA DEWANGGA disana.

"Sa, lo tahu? Ortu gue pisah, akhirnya mereka pisah setelah ribut dari jaman gue masih kecil, haha." Atha menghembuskan napasnya yang terasa berat lalu ia kembali bercerita, "Gue juga punya temen baru, namanya Arsa. Dia anaknya baik, pinter juga tapi anehnya kenapa gue kayak gak asing sama dia ya?"

"Oh iya, kemarin Haris sama Leon berantem. Berantem beneran bukan sekedar candaan tapi syukurnya mereka gak saling baku hantam, mereka debat karena ngomongin siapa pelaku yang nabrak lo."

Tak ada sahutan dari Aksa hanya embusan angin juga percikan air hujan yang menerpa wajahnya, Atha menunduk menahan tangisnya.

Aneh rasanya saat tak ada balasan atau nasihat yang dia dengar dari Aksa, rasa sesak menyelinap masuk ke hatinya air mata yang sudah ia tahan sejak tadi akhirnya tumpah juga.

Atha jadi ingat saat terakhir kalinya dia bertemu Aksa malam itu, malam dimana dia bahagia bukan main.

"Atha, kamu tahu? Siapa wanita yang paling cantik menurutku?"

"Bunda, Kamu, dan nanti putri kecil kita."

Putri kecil katanya? Bahkan sebelum putri itu hadir Aksa sudah pergi duluan meninggalkan Atha.

Sudah cukup bertemu dengan Aksa, ia berdiri lalu mengecup singkat batu nisan itu sambil melambaikan tangannya seolah berpamitan pada pemilik batu nisan tersebut.

BRUK

"Eh, maaf gak seng- lho Arsa?"

Arsa lelaki yang tadi tak sengaja tertabrak Atha kini tersenyum menatap wajah Atha yang kaget bisa bertemu dengannya disini. "Hai Atha, habis berkunjung?"

"Iya, gue abis liat Aksa kalo lo sendiri?" Tanya Atha membalas senyuman yang Arsa berikan.

Lelaki bertopi hitam putih itu kembali tersenyum membuat matanya tenggelam hilang. "Tadi liat Ayah sebentar, lo hujan-hujanan?"

MONOKROM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang