BANDUNG pagi ini sedikit mendung namun hujan tak juga datang, cuacanya juga cukup dingin.
Kantin yang ramai tak sedikitpun mengusik ketenangan Atha, gadis itu sejak tadi hanya duduk sendirian sambil melamun menatap mangkuk yang sudah habis isinya.
Kemarin Darren pulang kerumah hanya untuk melihat keadaannya tapi tak lama kemudian dia pergi lagi, katanya dia tidak mau tinggal di rumah entah karena apa.
Dua sahabatnya yang kini sedang berperang dingin tidak terlihat sama sekali, padahal setahu Atha keduanya masuk kelas hari ini tapi setelah bel istirahat berbunyi mereka menghilang.
Sebenarnya Atha tak tahu apa yang terjadi diantara keduanya, yang ia tahu hanya tentang rencana Haris dan juga perdebatan keduanya minggu lalu di kedai Bang Joni.
Arsa juga tidak kelihatan sama sekali, anak itu memang jarang bergabung bersama karena terlalu sibuk belajar untuk mengikuti olimpiade bulan depan.
“ATHA!!”
Seruan itu membuat Atha tersentak kaget lalu mencari sosok pelakunya, ternyata Vino teman sekelasnya yang lari kearahnya dengan wajah panik.
“Lo kenapa?”
“ITU DUA TEMEN LO GELUD DI KORIDOR KELAS!!”
Atha terdiam mencerna ucapan dari Yanan, dua temannya ya? Siapa? Otaknya masih mencari-cari siapa dua temannya itu sampai pada akhirnya dia sadar bahwa yang di maksud Vino adalah Haris dan Leon.
“MAKASIH VIN!” Kata Atha menepuk keras bahu Vino sampai sang empu meringis, tanpa menunggu jawaban dari Vino dirinya langsung berlari menuju TKP.
Banyak sekali orang yang berkerumun di dekat loker, dan Atha sudah yakin bahwa mereka mengerumuni Haris dan Leon.
BUGH!
“HARIS UDAH!!” Suara teriakan Atha tidak terdengar sama sekali karena jarak antara dirinya dengan Haris cukup jauh sebab terhalang oleh beberapa siswa yang asik menonton.
Dengan terpaksa dia harus menerobos paksa orang-orang yang sedang asik menonton perkelahian itu.
“HARIS!!”
Tangan Haris terkepal di udara hendak memukul kembali Leon yang sudah terkapar lemas, di samping kanan ada Arsa sepertinya anak itu juga dipukul oleh Haris sebab sudut bibirnya mengeluarkan darah.
Tanpa menatap wajah Atha yang menahan tangisnya Haris langsung pergi meninggalkan ketiganya.
“Biar gue yang susul, lo obati luka Leon,” cegah Arsa saat Atha hendak menyusul Haris yang mungkin sudah jauh pergi entah kemana.
🐾
Sejak tadi tak ada yang bersuara sama sekali, entah itu karena Atha yang sedang fokus mengobati Leon atau karena Leon yang sungkan berbicara karena merasa bersalah.
“Aww!! Sakit tau!” Leon meringis saat lukanya sengaja ditekan oleh Atha, sayang sekali wajahnya yang tampan harus tercemar oleh bogeman kasar Haris.
Setelah selesai dengan luka Leon, Atha menatap sahabatnya itu tanpa berbicara membuat Leon merasa terintimidasi olehnya.
“Gue gak tahu, Tha. Haris tiba-tiba datang seret gue dari perpus terus pukul gue.”
KAMU SEDANG MEMBACA
MONOKROM
FanfictionFt • Na jaemin Melupakan seseorang itu susah bukan? Apalagi sosok itu tidak akan pernah bisa kembali lagi, Atha selalu berusaha untuk melupakan kejadian itu tapi rasanya masih ada yang mengganjal dari kematian Aksa setahun yang lalu. Mengungkap siap...