ps. sebagian chapter acak jadi mohon untuk baca sesuai dengan part nya ya 😗💗
TW/ Harsh words
-°°-AKSA, dia terkekeh kecil sambil mengacak gemas rambut Atha di depannya, bukannya tenang karena perlakuan Aksa padanya Atha malah semakin cemberut kesal sebab rambutnya jadi acak-acakan.
"IH! jadi berantakan tau!!" kesal Atha sambil menepis tangan Aksa di kepalanya, lelaki itu jadi tertawa gemas melihat wajah Atha.
Tak ingin semakin membuat Atha kesal karena ulahnya, Aksa ikut merapihkan rambut Atha lalu tangannya mencubit pipi gadis itu dengan gemas, tapi melihat Atha melototi nya lelaki itu jadi berhenti dan beralih mengelus pipinya.
Atha terdiam, baru sadar jika jarak keduanya begitu dekat bahkan dia bisa merasakan hembusan napas Aksa yang kini menatapnya begitu dalam dengan mata indahnya.
Hingga saat wajah Aksa mendekat dan tanpa sadar bibir lelaki itu sudah menempel di bibirnya, hanya menempel dan setelahnya Aksa mengecup singkat bibir Atha yang masih terkejut.
Aksa tersenyum lalu menepuk-nepuk kepala Atha layaknya anak kecil, "aku pulang ya? udah malem, kamu tidur yang nyenyak."
Tidur yang nyenyak katanya? Setelah apa yang Aksa lakukan itu memangnya bisa membuat tidur Atha nyenyak malam ini?!
"Pulang ke rumah ya? Jangan keluyuran lagi,"
"Iya, pulang ke rumah kok!" Jawaban dari Aksa membuat keduanya malah tertawa kecil, padahal tanpa mereka tahu bahwa pulang yang di maksud semesta adalah pulang sesungguhnya.
Aksa menaiki si Jalu, motor kesayangannya lalu memakai helm full face menambah kesan keren di mata Atha, setelahnya ia melambaikan kecil pada Atha dan mulai melajukan motornya menjauh.
Lelaki itu tersenyum di balik helm, apa yang tadi dilakukan olehnya di luar batas dari zona teman?
Rintik hujan mulai turun tapi Aksa tetap santai saja seolah hujan adalah bagian dari hidupnya, ia tersenyum ah tidak bahkan daritadi dia terus tersenyum.
Pikiran nya masih tertuju pada sosok gadis pujaan hatinya tapi sayangnya mereka hanya sebatas teman saja, haha sedikit miris memang.
Suara deru mesin mobil bersautan seperti terjadi balapan liar, tapi Aksa tetap fokus pada jalanan di depannya ia tidak mempedulikan sesuatu yang terjadi di belakangnya.
Dua mobil menyalipnya dengan kecepatan tinggi sepertinya mereka sedang balapan, namun suara decitan ban mobil terdengar begitu nyaring di susul dengan hantaman keras pada sisi motornya.
BRAK
Tubuhnya terpental jauh dari motornya, ia juga masih mendengar suara ledakan tak jauh dari dirinya yang kini sudah berteman dengan lumuran darah di samping tubuhnya, ia merasakan sakit di seluruh badan bahkan helm nya pun entah hilang kemana membuat kepalanya terasa sangat sakit.
Sirine ambulan terdengar bersahutan dengan mobil polisi, sebelum kesadarannya hilang ia melihat sekilas wajah seorang lelaki yang menatapnya cemas seperti ketakutan.
"LOH AKSA?!"
Aksa, lelaki itu pulang dengan membawa luka bagi semua orang.
ΞΞΞΞΞΞ
Pecahan kaca itu menjadi sambutan awal saat Arsa datang ke rumah, dia terdiam menatap kedua orangtuanya bertengkar hebat di depan matanya sendiri.
"KAMU KHIANATI AKU MAS!! MANA MUNGKIN AKU GAK KECEWA SAMA KELAKUAN KAMU!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
MONOKROM
FanfictionFt • Na jaemin Melupakan seseorang itu susah bukan? Apalagi sosok itu tidak akan pernah bisa kembali lagi, Atha selalu berusaha untuk melupakan kejadian itu tapi rasanya masih ada yang mengganjal dari kematian Aksa setahun yang lalu. Mengungkap siap...