23 ⚪ Akhirnya terungkap

5 4 0
                                    

ps. sebagian chapter acak jadi mohon baca sesuai dengan part nya

    ARSA terjatuh di begitu saja saat melihat tubuh Atha yang tak berdaya dengan darah yang tergenang disana, kejadian ini sama seperti satu tahun yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


    ARSA terjatuh di begitu saja saat melihat tubuh Atha yang tak berdaya dengan darah yang tergenang disana, kejadian ini sama seperti satu tahun yang lalu.

Ia melirik mobil putih yang melaju tanpa bertanggung jawab atas apa yang dia perbuat, mobil itu mobil yang Arsa kenali.

Tak ingin kembali menyesal, Arsa segera mengangkat tubuh Atha membawa gadis itu ke rumah sakit.

Sementara itu Darren juga ikut mengejar ketiganya dengan mobil milik Ayahnya, dia tidak ingin menjadi orang bodoh yang saling mengejar dengan cara berlarian, Darren sempat kehilangan jejak namun matanya melihat sosok Arsa yang mengangkat tubuh seseorang.

"ARSA!!" teriakkan Darren membuat Arsa berhenti lalu berbalik, memperlihatkan tubuh Atha yang sudah tak berdaya pada Darren.

Dengan cepat Arsa langsung berlari menuju mobil Darren, beruntung saja Darren membawa mobil coba bayangkan jika dia harus berjalan kaki menuju rumah sakit yang jaraknya jauh.

"Apa yang lo lakuin, bangsat?!" Darren mencengkeram erat kerah baju Arsa, dengan tatapan tajam.

Arsa segera menepis tangan itu, "bukan gue! Atha jadi korban tabrak lari!!" seru Arsa lalu tanpa permisi dia memasukkan tubuh Atha kedalam mobil.

Darren mengusap wajahnya, lalu ikut masuk mobil dan segera melajukan mobilnya dengan cepat.

↻↻

Kini keduanya duduk di kursi tunggu di depan ruang UGD, berharap semoga Atha cepat sadar dari koma nya.

Karena benturan yang keras juga pendarahan yang cukup banyak, Atha mengalami koma.

"Bang Darren!!" Leon berlari kearah keduanya dengan raut wajah yang panik, lalu ia menatap keduanya meminta penjelasan.

"Atha koma, Le." suara Darren terdengar begitu hampa, sorot matanya begitu kosong seakan kehilangan semangat hidupnya.

Leon terkejut dengan itu, dia selalu terlambat untuk menyelamatkan sahabatnya, namun tatapannya jadi beralih pada sosok Arsa yang hanya diam menunduk.

"Lo ngapain disini?!" Leon menarik kerah baju Arsa hingga anak itu mendongak menatapnya.

BUGH

"Apa gak cukup sama apa yang lo perbuat satu tahun yang lalu?!" Pukulan keras tadi Leon layangkan pada Arsa yang hanya diam tanpa melakukan perlawanan apapun.

MONOKROM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang