07

88 40 4
                                    

Kring kring kring

"Nah sekian anak anak pelajar ibu hari ini,ibu akhiri wassalammualaikum"ucap ibu Titin,guru yang mengajar dikelas Zahra.

"Akhirnya pulang juga"ucap Diana antusias.

"Lebay"jawab Ririn dengan wajah datarnya.

Zahra yang jengah akhirnya memilih untuk keluar kelas duluan dia juga ingin sekali merebahkan badannya.

Kedua temannya yang melihat itu hanya melongo ralat hanya Diana sedangkan Ririn cepat cepat keluar mengikuti Zahra.

"Lah kok gue ditinggal sih"gerutu Diana dan langsung ikut menyusul kedua teman laknatnya itu,canda laknat wkw.

Ketika sudah tiba diparkiran Zahra langsung masuk kedalam mobil tanpa berbicara sedikit pun kepada temannya itu,ntahlah akhir akhir ini kepala nya sering sakit dan ia pun langsung melaju keluar gerbang sekolahan itu.

"Rin huh huh huh"panggil Diana dengan nafasnya yang tidak beraturan pasalnya dia tadi berlari dari kelas sampai ketempat parkiran.

"Ngapain lo lari lari kayak dikejer setan aja"tanya Ririn heran.

"Gue gak bakal lari lari kalo lo gak ninggalin gue gila"jawab Diana dengan nyolot,sedangkan Ririn hanya beroh ria sambil berjalan memasuki mobilnya Diana yang melihat itu cepat cepat ikut masuk kedalam mobil Ririn.

Ya mereka dua memang sering berangkat dan pulang bersama padahal Diana punya mobil sendiri tapi ntah kenapa dia tidak mau membawa mobilnya alhasil Ririn lah yang selalu menjemput dan mengantar titisan kunti itu.

Tanpa mendengarkan ocehan dari teman sebelahnya itu Ririn langsung menancap gas dan keluar dari gerbang itu.

➖➖➖➖➖

Selama diperjalanan Rara hanya diam saja moodnya tiba tiba rusak karna harus mengingat kejadian kemarin dan tanpa disadari air matanya menetes untuk beberapa kalinya.

Zahra tidak ingin seperti ini tapi kenapa tuhan memberikan rasa ini kepada sahabatnya tanpa bisa dia miliki.

"GUE CINTA SAMA LO ZA ARGHHHH"teriak Rara sambil menarik rambutnya dengan kuat.

Setelah 15 menit akhirnya Rara sampai dirumahnya dan langsung bergegas masuk kedalam tapi langkahnya terhenti saat melihat cowok yang dia suka ada disini.

Cowok yang sedang asik mengobrol dengan orang tua si gadis itu pun sadar dan melihat gadis yang berdiri diambang pintu dengan kondisi yang kurang baik.

Zahra yang ditatap oleh cowok itu pun mulai mendekat dan mencoba untuk terlihat biasa saja.

"Ngapain lo disini"tanya Zahra langsung pada intinya,dia tidak mau berlama lama diruangan itu karna bayangan itu selalu saja muncul dikepalanya.

"Rara gak boleh gitu sama Reza"ucap Andini dengan lembut,ya cowok itu adalah Reza sahabat kecil Zahra.

"Gapapa ma"Reza menjawab ucapan Andini tadi dengan sopan dan beralih menatap gadis yang hanya berdiri saja sedari tadi.

"Lo dari mana aja?tumben baru balik"tanya Reza menatap intens gadis yang didepannya itu.

Zahra yang ditatap seperti itu bukannya takut malah semakin mengangkat dagunya dengan tangan yang bersilang didepan dada.

"Bukan urusan lo Za,mau gue dari mana pun lo gak ada hak sok perhatian sama gue"jawab Rara dengan ketus dan langsung memalingkan wajahnya kearah lain,bohong dia kalau tidak senang mendapat perhatian dari sahabatnya itu tapi bagaimanapun hanya cara ini supaya hatinya tidak selalu berharap kepada cowok itu.

Andini yang paham dengan kondisi itu akhirnya memutuskan untuk bangkit dan pergi dari ruangan itu,sekarang tinggallah dua sejoli itu.

"Lo kenapa sih Ra,gue salah apa sama lo?gak biasanya lo kayak gini sama gue tadi juga pas dikantin lo pergi gitu aja"ucap cowok itu panjang lebar sambil menatap mata gadis kecil itu dengan sendu.

Zahra menarik nafasnya perlahan dan duduk disamping cowok itu hanya diam sambil melihat manik mata sahabat kecilnya itu dengan mata yang sudah berkaca kaca.

"Mau peluk"rengek gadis itu dan langsung memeluk cowok itu sambil menangis Reza yang tidak siap itu hampir saja terhuyung kebelakang kalo saja dia tidak sigap menahan tubuhnya.

Reza yang melihat tingkah gadis kecilnya itu hanya terkekeh dan mengusap surai panjang itu dengan lembut.

Sudah hampir 10 menit mereka berdiam dengan posisi Rara yang masih berada didalam pelukan cowok itu akhirnya Zahra melepas pelukannya dan mulai memecah keheningan yang sedari tadi sunyi.

"Lo sekarang gausah deket deket gue lagi ya Za,gausah sering sering maen kesini,lo urusin aja kehidupan lo dan begitu juga gue sebaliknya."ucap Rara dengan sekali tarikan sedangkan cowok disampingnya itu terkejut bukan main mendengar gadis kecilnya itu berbicara.

"Kenapa gitu Ra?gue ada salah sama lo?ngomong sama gue Ra jangan buat gue bingung,kita sahabat kan?tapi kenapa lo malah bersikap seolah lo gak mau sahabatan lagi sama gue?"ucap cowok itu dengan pertanyaan bertubi tubi,sedangkan gadis yang disamping nya itu hanya menghelas napas dan pergi dari ruangan itu dengan menahan rasa sesak didadanya.

Sebelum dia menaiki tangga gadis itu berbalik dan mengatakan..

"Kita masih sahabatan kok,cuma udah gak bisa sedekat dulu lagi gue cuma mau nenangin diri gue untuk sementara Za dan gue harap lo paham maksud gue"ucap Zahra langsung menaiki tangga dan menuju kamarnya.

Andini yang sedari tadi melihat kejadian tersebut langsung menghampiri cowok itu dan menepuk bahunya.

"Biarin Rara sendiri dulu ya,jangan dipaksa mungkin dia lagi ada masalah dikelasnya"ucap Andini memberi saran pada anak dari sahabatnya itu,cowok itu hanya menganggukkan kepalanya dan langsung berpamitan pulang.

















Aku kembaliiii yuhuuuuuu,jangan lupa vote nya dan jangan lupa follow juga ig aku @Isnamrf_

PENGAGUM RAHASIA:) [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang