Hari ini hari pertama seorang gadis yang sedang duduk sendiri diruang tunggu itu melakukan kemo untuk penyakit nya.
Setelah lama menunggu akhir nya dokter yang menangani gadis itu keluar dari ruangan nya dan mempersilahkan dirinya untuk masuk kedalam untuk melakukan kemo.
Gadis yang sedari tadi melamun hanya menurut saja didampingi oleh mama nya.
"Sekarang kita bisa mulai kemo nya Ra"tanya dokter Rima yang menangani Zahra.
Zahra yang ditanya kini hanya menatap mamanya dengan ragu lalu Andini tersenyum dan mengangguk setuju.
"Iya dok bisa"jawab Rara lesu menuju brankar untuk melakukan terapi nya.
"Sayang,mama tunggu diluar yaa"ucap Andini lembut seraya mengusap rambut panjang putrinya sedangkan Rara hanya tersenyum menanggapi ucapan mamanya barusan.
Setelah kepergian Andini dari ruangan itu kini Zahra sedang melakukan apa yang harus ia lakukan untuk bisa sembuh dari penyakit nya.
Sudah terhitung satu jam lebih Zahra melakukan pemeriksaan kini ia sudah diperjalanan pulang untuk mengistirahatkan tubuhnya yang lemah.
"Gimana tadi Ra"tanya Andini.
"Sakit ma"jawab Zahra lirih,ia tidak yakin apa bisa dia sembuh dari penyakit itu.
"Yaudah nanti kamu istirahat aja sampai rumah besok kamu juga gak perlu sekolah dulu"nasihat Andini dan diangguki oleh Zahra.
Hanya perlu dua puluh menit Andini dan putrinya itu menempuh perjalanan dari rumah sakit untuk pulang ke rumahnya kini mobil dari keluarga Bramantyo itu sudah tiba didepan rumah mereka.
Zahra yang memang sudah merasakan letih serta lemas ditubuhnya cepat cepat keluar dari mobil dan masuk kedalam rumah lalu menuju kamarnya.
Sedari tadi mama dari gadis itu hanya memperhatikan putrinya dengan sendu,ia juga ragu apakah bisa penyakit anaknya itu sembuh.
➖➖➖➖➖➖
Setelah beberapa hari tidak masuk kini gadis dengan pakaian yang jauh dari kata rapih itu turun dari lantai kamarnya dengan tergesa gesa ia sudah terlambat pikirnya."Ma Rara berangkat dulu yaa,assalammualaikum"ucap Rara sedikit teriak segera dimasuk kedalam mobil dan langsung meluncur kesekolah.
Sudah telat bangun dan sekarang terjebak macet pula memang sial sekali hari ini.
Dan tidak lama itu lampu merah kini berganti warna hijau dengan cepat yang menancap gas mobilnya,bisa bisa ia terkena hukuman lagi dari guru bk sialan itu gerutunya.
Setelah memakan waktu cukup lama akibat macet tadi akhirnya seorang gadis yang terkenal dengan julukan bad girl itu tiba,untung saja gerbangnya belum ditutup jadi dia tidak jadi dihukum.
"Woyy Ra telat lagi lo"tepukan dari Reza mengejutkannya dan membuat langkah gadis itu terhenti dengan malas ia menatap wajah sahabatnya.
"Kalau udah tau ngapain lo masih nanya"jawab Rara dan masuk kedalam kelasnya,Reza yang melihat itu hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Pms kali yaa"gumamnya sendiri.
"Yok ah cabut"ajak Reza kepada dua teman laknatnya itu.
Setelah gadis itu menduduki kursinya tidak lama guru datang mulai menjelaskan materi hari ini.
"Telat lagi lo Ra"tanya Diana dengan berbisik kepada Rara lalu hanya diangguki oleh gadis itu sebagai jawaban.
"Oke sekarang ibu gak banyak ngasih materi dikelas ini karna ibu ada urusan mendadak,jadi kalian bisa kerjakan halaman 27-28 dan dikumpul minggu depan kepada ketua kelas nanti taruh dimeja ibu"ucap Bu indah selaku guru bahasa indonesia yang terkenal dengan kelemah lembutannya dalam mengajar.
"BAIK BUUUUU"jawab mereka semua dengan serempak.
"Ya sudah ibu akhiri Assalamualaikum"ucap Bu Indah lalu keluar dari kelas itu.
"Waalaikumsalam buu"teriak mereka sengaja toh Bu Indah juga sudah keluar kan jadi tidak masalah dong.
"Kantin kuyy"ucap Johan dengan santainya,masih ingat Johan kan cowok bobrok yang bisa bisanya ada didalam kelas itu.
"Kuylahh"sahut Diana semangat,memang kalo sudah urusan makanan pasti nomor satu akhirnya semua yang ada dikelas itu keluar kecuali gadis yang dipojok ruangan sambil menelungkup kan kepalanya diatas meja dengan tumpuan tas miliknya.
Tiba tiba tanpa disadari gadis itu kini ada seorang yang diam diam masuk kedalam kelas itu dan menatap lamat lamat wajah gadis yang dengan damai menutup mata lentiknya itu.
Usapan dikepalanya kini menyadarkan gadis itu dari tidurnya dengan wajah terkejut nya hampir saja tubuhnya jatuh kelantai kalo tidak dengan cepat tangannya ditarik oleh orang itu.
"Ngapain lo disini"tanya gadis yang terusik tidurnya itu dengan malas.
"Lo gak kekantin kenapa?"tanya orang itu penasaran.
"Gue gak laper Ejaa"gadis itu hanya menjawab seadanya,ya orang itu adalah Reza sahabatnya.
Dengan gadis yang terangkat sebelah gadis itu begitu lama menatap wajah cowok yang ada didepannya itu.
"Lah lo sendiri ngapain disini,ini bukan kelas lo"tanya Rara sambil bersedekap dada melihat lawan bicaranya.
"Gue lagi ada masalah sama dia"jawab Reza dengan lesu dan terus mengehela napas panjang.
"Ya kalo lo ada masalah selesain ngapain malah lo pergi ke gue"heran Rara melihat tingkah sahabatnya ini.
"Gue bingung gimana cara bujuknya Ra"rengek Reza bangkit dan beralih duduk disamping Zahra sambil bersandar dipundak gadis itu dengan nyaman.
"Lahh lo yang punya hubungan aja bingung apalagi gue"ucap Rara yang sudah benar benar jengah dengan sifat sahabatnya ini.
"Udahlah biarin aja ntar juga baik sendiri"ucap Reza enteng kini ia malah menutup matanya untuk tidur,rasanya sudah lama ia tidak seperti ini dengan sahabat kecilnya.
"Terserah lo"jawab Rara malas dan kini ia mengambil benda pipih yang sedari tadi ia letakan dilaci mejanya,ia pun hanya menscroll beranda yang isinya tidak penting sekali baginya.
Ia meletakan kembali ponselnya dan beralih menatap cowok yang nyaman bersandar dipundaknya tiba tiba ia tersenyum tangannya kini terangkat untuk mengusap rambut cowok itu dengan lembut.
"Gue gak tau Ja sampe kapan gue bohongin perasaan ini sama lo,disatu sisi gue gak mau persahabatan kita hancur hanya gara gara perasaan gue buat lo tapi disatu sisi juga gue mau milikin lo untuk sementara waktu sebelum gue pergi untuk selamanya Ja"ucapnya dengan nada lirih,air matanya yang sudah menumpuk kini telah terjun bebas membasahi pipinya.
"Andai lo tau rasanya jadi gue Ja,sakit banget rasanya ketika tiba tiba gue divonis oleh dokter bahwa umur gue gak akan lama lagi didunia ini terus nanti gue gimana Ja,gue pasti bakal kesepian banget tanpa lo gue juga pasti bakalan kangen juga sama lo Ja"ucap Rara dengan terisak membayangkan betapa hancur hidupnya sekarang,Reza mendengar isakan tangis dari gadis disampingnya itu langsung mengangkat kepalanya menatap khawatir.
"Lo kenapa Ra"tanya Reza dengan panik.
Zahra yang sudah tidak tahan lagi akhirnya langsung memeluk cowok disampingnya itu kini pecah sudah isakan yang ia tahan tadi,Reza yang tidak tau apa apa kini hanya membalas pelukan Zahra dengan tangan yang mengusap punggung gadis itu dengan pelan.
"Gue kangen lo Ejaaaa"ucap Rara sesenggukan dengan tangan yang masih setia memeluk tubuh Reza dengan erat.
"Gue disini hey,gak perlu takut gue akan selalu setia disamping lo"ucap Reza menenangkan bukannya menjawab Zahra hanya menggelengkan kepalanya yang berada didada bidang Reza.
"gue takut kita gak bisa kek gini lagi Jaa"batinnya.
Aku kembaliiii yuhuuuu jangan lupa vote yaa dan jangan lupa juga follow ig aku @Isnamrf_
KAMU SEDANG MEMBACA
PENGAGUM RAHASIA:) [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction"Tawa nya begitu candu, kepergian nya meninggalkan sendu"