0.24

95 24 6
                                    

London 01.00

Zahra kini sudah tiba di London.

Keluarga nya memang sengaja berangkat pagi sekali dan Zahra pergi tanpa memberitahu siapa pun termasuk sahabat nya.

Kini Zahra sedang berada dirumah tante nya yang memang sudah menetap di London semenjak ia menikah dengan penduduk sini.

Setelah membersihkan tubuhnya Zahra langsung merebahkan tubuhnya ke atas ranjang.

Perjalanan dari Indonesia ke London memang cukup menguras energi.
Terlebih lagi besok ia sudah akan melakukan terapi di RS terbesar yang ada di Negara ini.

Ia merasa gugup sekali tapi itu harus ia lakukan.

"Ra ayok makan dulu"ajak tante Tiara-adik dari mama nya.

"Rara udah kenyang tante, Rara mau istirahat aja hehe"tolak Zahra dengan halus.

"Bener udah kenyang? Nanti kamu sakit perut loh!"seru Tiara lagi.

"Bener tante ku yang cantik"ucap Zahra menggoda tantenya itu.

"Bisa aja kamu ini, yaudah tante keluar dulu ya"ucap Tiara keluar dari kamar Zahra.

Karena matanya yang sudah berat akhirnya Zahra memutuskan untuk tidur.

Sekitar pukul 09.00 pagi Zahra sudah siap akan berangkat ke RS ditemani kedua orang tuanya.

Tante dan om nya pun sudah berangkat kerja. Sedangkan anak mereka? Anak mereka tengah melanjutkan study nya di USA.

Pagi hari di London memang sangat menenangkan.

Setibanya di RS mereka pun masuk untuk menemui dokter spesialis yang sudah ditelepon oleh Farel.

"Sekarang kita masuk ya, dokternya udah nungguin didalam"ujar Andini.

"Papa tunggu diluar aja ya"sahut Farel yang diangguki keduanya.

"Ma, Rara takut"ucap Zahra ketika sudah masuk kedalam ruangan.

"Gak usah takut mama akan selalu disamping Rara"ujar Andini menenangkan putrinya.

"Baik bisa kita mulai?"ucap Dokter itu.

"Bisa dok"jawab Zahra.

Sudah hampir 1 jam Zahra diperiksa oleh dokter. Andini yang menunggu hanya mampu berdoa demi kesembuhan putrinya itu.

Tidak lama itu Zahra pun selesai diperiksa.

"Gimana dok keadaan putri saya?"tanya Andini.

"Untuk pemeriksaan tadi tumor yang ada didalam kepala putri anda sudah menyebar dan sudah menutupi sel darah yang ada disekitaran otak putri anda"jelas Dokter itu membuat Andini terkejut.

"Putri saya masih bisa sembuh kan dok?"tanya Andini lagi.

"Untuk masalah itu sedikit kemungkinan bisa sembuh"jawab Dokter.

Zahra yang mendengar penjelasan dari Dokter itu hanya mampu terdiam  kaku.

"Saya memperkirakan putri anda hanya mampu bertahan hidup selama 3 bulan saja, untuk yang lainnya kita serahkan semua kepada yang diatas"jelas Dokter itu lagi.

"Gak mungkin dok, apa tidak ada cara lain untuk kesembuhan putri saya dok?"tanya Andini yang sudah berderai air mata.

"Sudah tidak ada bu, jalan satu satunya hanya kemoterapi"jawab Dokter.

"Udah gak papa ma, Rara kan masih bisa jalanin kemo"ujar Zahra menenangkan mama nya.

Ia juga sebenarnya terkejut tapi mau bagaimana lagi itu sudah takdir dari yang maha kuasa.

PENGAGUM RAHASIA:) [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang