Keesokan harinya tidak seperti biasanya Zahra dan Reza kini saling mendiamkan satu sama lain.
Teman temannya yang melihat itu pun bingung melihat keduanya.
Riyan sudah dilanda penasaran dari tadi akhirnya membuka suara.
"Lo berdua ngapa diem dieman gitu sih?"tanya Riyan yang diangguki semuanya.
Hanya Reza yang tidak meresponnya, entahlah ia sendiri tidak tau kenapa ia seperti ini.
Dia memang tidak menyukai Zahra tapi dia juga tidak rela kalau Zahra dengan yang lain.
Sial batinnya.
"Woy Reza"Riyan dengan sengaja mengagetkan Reza.
"Apa sih lo?"tanya Reza nyolot.
"Loh kok nyolot"ucap Riyan yang membuat Reza semakin kesal.
Mereka semua yang melihat itu kesal melihat sikap Reza hari ini yang agak berbeda dari biasanya.
Tanpa basa basi Reza meninggalkan temannya dikoridor dan berlalu ke kelas.
"Ra kok Reza aneh ya hari ini"ucap Diana.
"Gue juga gak ngeri kenapa tuh bocah aneh gitu"jawab Zahra sama bingungnya.
"Kasih dia waktu sendiri dulu"kini suara Dimas yang membuat mereka semua mengangguk.
Diperjalanan menuju kelas sesekali mereka bercanda sampai tepat didepan pintu kelas Zahra dkk.
"Kita ke kelas dulu"ucap Riyan pergi diikuti Dimas.
"Rin lo dari tadi diem mulu, sakit lo?"celoteh Diana ketika sampai ditempat duduknya.
"B aja"jawab Ririn singkat.
Diana yang hanya mendapati jawaban seperti itu pun kesal sendiri sedangkan Zahra hanya menyimak dengan estetik wkwk.
Tidak lama itu pelajaran pun dimulai dengan hikmat.
Dilain tempat kedua teman Reza masih bingung lebih tepatnya Riyan yang bingung. Dimas? Tentu saja dia hanya diam dengan gaya cool nya.
"Rez lo kenapa sih?"geram Riyan dengan tingkah aneh Reza hari ini.
"Berisik"jawab Reza merasa terganggu.
Riyan yang tadinya ingin bertanya lagi mendapat gelengan kepala dari Dimas akhirnya memutuskan untuk membiarkan saja.
Kringg kringg kringg
Semua murid berhamburan dari dalam kelas untuk menuju kantin apa lagi kalau bukan untuk mengisi perutnya masing masing.
Sama saja dengan Zahra dkk. Kini mereka sudah berada dikantin dengan makanan yang sudah dipesan.
"Enak banget ya nasi goreng ini"ucap Diana dengan mulut yang penuh dengan makanannya.
"Norak"jangan tanya suara siapa itu jelas saja itu suara dari seorang Ririn Cantika.
"Mulut lo Rin pedes banget, nasi goreng gue aja kalah pedes sama mulut lo"jawab Diana dengan gaya lebaynya.
"Tapi emang enak banget sih ini menurut gue"ucap Zahra menyetujui ucapan Diana tadi.
Diana yang merasa dirinya ada dukungan dari Zahra kini senyum sumringah mengejek Ririn.
Apa tanggapan Ririn? Jelas dia mah santai saja, emang siapa yang peduli menurutnya. Temannya itu memang sangat lebay, padahal makanan itu sering mereka makan.
Pekikan riuh dari kantin kini mengalihkan pandangan Zahra dkk ke arah pintu kantin, disana ada dua cowok yang sering mereka panggil most wanted sedang melangkahkan kakinya memasuki area kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
PENGAGUM RAHASIA:) [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction"Tawa nya begitu candu, kepergian nya meninggalkan sendu"