0.14

79 30 1
                                    

Setelah mengantar kan putrinya kedua orang tua gadis itu pergi meninggalkan putrinya yang katanya ingin berjalan jalan sebentar ke taman.

Akhirnya setelah menempuh jarak selama beberapa menit gadis itu pun sampai ditaman.

"Hufftttt"gadis itu menghelas napas panjang.

Ditaman itu sekarang tidak terlalu ramai hanya ada beberapa orang saja dan itu membuat dirinya sedikit lebih tenang duduk disitu.

"Ra"sapa laki laki tinggi didepannya itu.

"Eh lo,kok disini"tanya Zahra,ya gadis tadi itu ialah Zahra.

"Iya gue tadi lagi jalan jalan aja eh liat lo disini"jawab laki laki itu panjang lebar,Rara yang mendengar nya cengo dia pikir bukannya laki laki yang didepannya ini irit sekali bicara dan tadi itu wahhh sekali epribadi.

"Dim lo gak lagi sakit kan atau lo gak lagi ketempelan jin kan"tanya Rara heran,benar laki laki itu adalah Dimas Fernando laki laki yang terkenal irit bicara ketika berada disekolahan dan wajar saja dong Rara sedikit terkejut.

"Apaan sih lo Ra,gue baik baik aja"jawab Dimas santai dengan senyum tipis yang orang lain saja tidak bisa menyadari.

"Kenapa?"tanya Dimas lagi.

"Hah"jawab Rara tidak mengerti.

"Ya lo kenapa,heran?"tanya Dimas yang diangguki oleh Rara.

"Gue cuma heran aja gitu,lo kan terkenal banget nih ya cowok yang dingin kek kutub utara dan jarang banget gue liat lo ngomong sepanjang itu sama orang jadi wajar dong gue kaget"ucap Rara mengeluarkan uneg uneg nya selama ini.

"Biasa aja"jawab Dimas singkat.

"Terserah deh"ucap Rara acuh.

Dimas yang melihat itu hanya terkekeh dan memfokuskan pandangan nya kedepan.

Setelah beberapa menit mereka saling diam akhirnya pergerakan dari sebelahnya itu menyadarkan lamunan laki laki itu.

"Gue duluan Dim"pamit Rara bangkit dari tempat duduk tiba tiba pergelangannya dicekal oleh Dimas.

"Ehh sorry"ucap Dimas melepaskan cekalannya dari pergelangan tangan gadis itu.

Rara yang melihat tingkah Dimas hanya tersenyum dan sedikit menaikan alisnya seolah berkata 'kenapa?'.

"Gue anter yaa"tawar Dimas.

"Gak perlu,gue bisa naik taksi kok"tolak Rara dengan halus.

"Gue gak terima penolakan"ujar Dimas final dan langsung menggandeng tangan gadis itu keparkiran.

Cukup lama mereka diperjalanan dikarenakan macet wajar saja karna ini jam biasanya para pekerja pulang.

"Dim gue ngantuk"ucap Rara sambil menguap menandakan ia benar benar mengantuk.

"Tidur aja nanti kalo udah nyampe gue bangunin"jawab Dimas yang diangguki Rara,tidak lama itu terdengar dengkuran kecil dari Rara.

Hampir 20 menit akhirnya mereka tiba didepan kediaman gadis yang sedari tadi tidur tanpa terusik sedikit pun.

"Ra bangun"

"Eunghhhh"

Bukannya bangun malah gadis itu semakin menyamankan posisi tidurnya,yang mau tidak mau Dimas pun menggendong gadis itu ala brydal style.

"Assalamualaikum"salam Dimas.

"Waalaikumsalam,loh Rara kenapa ini"tanya Andini mama Rara yang melihat putrinya digendong oleh laki laki yang belum pernah ia lihat.

PENGAGUM RAHASIA:) [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang