0.23

116 24 10
                                    

Seminggu sudah mereka melakukan ujian kenaikan kelas akhirnya hari ini selesai juga.

Sekarang mereka hanya menunggu pengumuman libur.

Mereka bertiga kini sedang berada diperpus. Tumben sekali ya?

Tadinya mereka akan langsung pulang setelah selesai ujian tapi Zahra menahan kedua temannya untuk tidak pulang dulu.

Karna ia ingin mencari buku untuk dibaca dirumah nanti.

Masih aneh kan ya? Seorang Zahra yang mageran sama kayak author sekarang ada diperpus dan mencari buku untuk dibaca?

Diana pun sempat keheranan melihat sikap aneh yang muncul di diri Zahra.

Apa Zahra sakit atau salah minum obat?

Ada ada saja Diana ini!

Bukan, bukan karna Zahra salah minum obat tapi bukan kah Zahra pernah bilang dia ingin berubah menjadi Zahra versi baru/sekarang?

Nah itu dia alasannya.

Setelah cukup lama Zahra sibuk mengelilingi rak rak buku akhirnya ia mendapatkan juga apa yang ia mau.

Diana dan Ririn hanya mampu duduk berdiam sambil mengamati gerak gerik teman nya yang menurut mereka sedikit aneh akhir akhir ini.

"Gue udah dapet nih, ayok balik!"ajak Zahra yang sudah ngacir duluan keluar.

Apakah Zahra lupa bahwa dua teman nya tertinggal dibelakang?

Aneh!

Mereka bertiga pun berpisah diparkiran karna jalan rumah mereka bertiga berbeda arah.

Dengan Zahra duluan yang keluar dan disusul mobil Diana kemudian Ririn.

Akhirnya ujian selesai juga tinggal mikirin bakal liburan kemana ini?

Sesampainya dirumah Zahra langsung merebahkan tubuhnya dikasur, melelahkan sekali rasanya hari ini.

Tok tok tok

"Sayang, kamu ada didalam? Mama masuk ya?"suara dari luar mengalihkan antensi Zahra.

"Masuk aja ma pintunya gak dikunci!"jawab Zahra dari dalam.

"Sayang, mama mau bicara serius sama kamu"ucap Andini.

Zahra langsung membenarkan posisinya yang tadi rebahan kini ia duduk menghadap mama nya.

"Bicara serius apa ma?"tanya Zahra.

"Kita besok mau ke London untuk nyembuhin penyakit kamu sayang, Rara mau kan?"seru Andini membuat Zahra kaget.

Apa tadi katanya? London? Kenapa harus jauh jauh sekali itu pun belum tentu dapat menyembuhkan penyakit nya ini.

Zahra tidak mau jauh dari Reza tapi ia juga tidak mau melawan Mama nya. Karna itu juga demi kebaikan dirinya.

"Nanti Rara pikirin lagi ya ma, Rara mau tidur dulu"ucap Zahra singkat.

Andini yang paham bahwa anak nya terkejut akan keputusan dirinya dan suami nya itu membiarkan Zahra untuk memikirkan keputusan nya.

Andini berpikir ini lah jalan satu satunya demi kesembuhan putri semata wayangnya itu.

Andini pun memutuskan keluar dari kamar milik putrinya.

Setelah pintu tertutup kembali Zahra yang memang belum tidur kini sedang memikirkan omongan dari mama nya tadi.

Apakah ia harus menyetujui nya atau tidak?

PENGAGUM RAHASIA:) [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang