The Untold Story Series 9 (After Kevin Side)

85 11 2
                                    

      "...Adakalanya kamu akan rela terus bersujud pada Tuhan, hanya untuk memohon agar Dia berkenan untuk mempertemukan kita di alam mimpi..."

Kevin terdiam menatap Ali yang sedang tertidur karena obat penenang yang baru saja dibiuskan kepadanya. Belum ada setengah jam pemuda itu bangun dari tidurnya yang hampir memakan waktu selama tiga hari penuh itu, namun sekarang pemuda itu harus kembali merasakan efek obat penenang lagi yang mungkin telah menjadi teman hidup Ali selama hampir dua tahun terakhir.

Suara isakan Mama Anna menggema di koridor khusus keluarga Syarief yang berada di salah satu rumah sakit ternama di Jakarta, Aliand International Hospital. Selang beberapa menit berlalu, terdengar suara hentakan kaki yang menggema dari ujung koridor yang terdapat elevator yang baru saja menampakkan dua wajah yang sangat familiar.

"Kevin," 

Kevin tersenyum sopan ke arah wanita itu.

"Ali kenapa? Kondisinya gimana sekarang?" tanya wanita itu lagi.

Kevin terdiam kemudian mengarahkan pandangannya ke arah Anna yang masih terisak di pelukan Syarief. Wanita itu mengikuti arah pandang Kevin, kemudian berjalan mendekati Anna dan Syarief.

"Anna..."

Suara itu berhasil mengalihkan atensi Anna, membuat Anna menatap wanita yang ada dihadapannya dengan pandangan lirih, penuh keputus-asaan.

"Clarissa..." ucap Anna yang langsung dibalas pelukan oleh Clarisaa, Mommy Prilly.

"Ali...Aku nggak tau harus berbuat apalagi, aku bahkan tidak sanggup untuk menghitungnya Anna. Ali sudah berkali-kali mencoba untuk mengakhiri hidupnya," ujar Anna di dalam pelukan Clarissa.

"Tenang Anna, kamu harus tenangin diri kamu sendiri dulu, kamu harus tetap kuat Anna. Ali sangat butuh dukungan kamu, kita semua ada disini untuk bantu kamu, maaf aku baru datang sekarang, Calvin baru saja selesai mengurus pemindahan hak milik perusahaan  Latuconsina yang ada di Paris kepada Ali," ujar Clarissa seraya mengusap lembut punggung Anna.

Mendengar hal itu, Syarief menatap tajam Calvin yang tenagh berada tepat disampingnya. Calvin membalas tatapan Syarief dengan enggan, kemudian tangannya menunjuk ke arah ujung koridor VVIP yang terdapat elevator itu. Memberikan kode agar Syarief ingin berbicara dengannya disana, Calvin perlu membahas tentang pemindahan hak milik tersebut kepada Syarief.

Tepat berada di ujung elevator tersebut, Syarief dan Calvin menghentikan langkahnya. Calvin menghela nafas perlahan.

"Ini salah satu pesan Prilly, aku tidak dapat menolaknya," 

Calvin hanya mampu menjelaskan sebaris kalimat sebagai pembuka penjelasannya kepada Syarief. Sejujurnya, itu adalah kalimat penjelasan terpanjang versinya, Calvin bukan orang yang suka bertele-tele. 

"Apa kau masih waras? Psikologi Ali sedang tidak stabil, aku pun belum meresmikannya sebagai pewaris, namun kau sudah melangkahiku? Tanpa berbicara padaku atau bahkan meminta penjelasanku?" Ujar Syarief tajam.

"Maaf jika kau merasa dilangkahi dengan tindakanku..."

"Bukan begitu Calv, aku tidak masalah jika kau melakukan itu dalam kondisi normal. Namun, saat ini bukanlah kondisi yang tepat untuk melakukan itu semua. Kau mewarisi perusahaan besar yang harus diatur oleh Ali disaat pemuda itu bahkan tidak sanggup untuk mengatur hati dan pikirannya sendiri! Apa kau mengerti maksudku?" Ujar Syarief lagi.

Calvin menghela nafas gusar, "Aku akan tetap memimpin Latuconsina Group, setidaknya sampai kondisi Ali membaik," putus Calvin. Rasanya kepalanya sudah ingin pecah jika terus memikirkan segala permasalahan yang akhir-akhir ini terjadi.

Syarief menatap tajam Calvin.

"Berarti kau mungkin harus berharap seribu tahun lagi untuk semua itu, karena tidak ada dokter yang sanggup untuk menjamin kesembuhan Ali. Aku bertaruh untuk itu," ucap Syarief tajam, kemudian meninggalkan Calvin dari posisinya, pria itu kembali menenangkan Anna, istrinya. Setidaknya itu tindakan terbaik untuk saat ini.




~~~~~~~And then the cold came, the dark days
When fear crept into my mind
You gave me all your love and all I gave you was goodbye~~~~~~









TBC






Don't Leave Me AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang