The Untold Story Series 12 (After Lia Side)

102 5 1
                                    


"Prilly, hidung kamu berdarah!!!"


Teriakan polos Milla, membuatku berlari mendekati mereka yang sedang berada di taman belakang mansion Latuconsina. Aku yang baru saja kembali dari kamar kecil, membuatku tidak mengetahui apa yang terjadi. 


"Hidung kamu berdarah lagi, Pril?"


Aku bertanya di sela-sela kegiatan mengatur nafas. Jarak antara taman belakang dan pintu dapur memang lumayan jauh.


Prilly hanya dapat mengangguk dengan tangan yang menutupi hidungnya. Dengan cepat, aku mengambil bungkusan tissue kecil yang memang selalu ada di dalam saku celanaku. Aku memberikan tissue tersebut kepada Prilly.


"Aku panggil Aunty Clarissa dulu,"


Aku mengangguk pelan ke arah Milla yang langsung berlari pergi memasuki mansion.


"Darahnya masih terus keluar Lia, aku takut," lirih Prilly, gadis itu berusaha sekuat tenaga untuk menahan tangisnya.


Aku hanya dapat mengusap lembut punggung Prilly sembari membantunya untuk terus mengganti tissue, darahnya terus keluar. Lebih dari sepuluh lembar tissue dengan warna merah yang mendominasi permukaannya, bertebaran di atas karpet kecil yang menjadi alas duduk kami.


Aku panik saat melihat mata Prilly yang mulai meredup pelan, aku tau bahwa sebentar lagi kesadaran Prilly mulai terganggu.


"Pril! Pril! Prilly!!!!" 


Aku berteriak saat tubuh Prilly meluruh ke arahku. Aku dapat merasakan kaus di bagian pundakku yang mulai terasa basah, darah dari hidung Prilly masih terus keluar walaupun gadis itu sudah kehilangan kesadaran.


"Lia!!"



Suara teriakan Aunty Clarissa membuat hatiku sedikit tenang.


"Astaga Prilly!!!"


Clarissa mengambil alih tubuh Prilly yang berada dalam pelukanku. "Lia kamu ganti baju dulu ya, biar Aunty yang tangani Prilly. Jangan takut sayang, Prilly baik-baik aja kok, dia mungkin cuma kurang istirahat," ujar Aunty Clarissa.


Aku mengerti, ucapan Aunty Clarissa hanya untuk menenangkanku dan Milla. Aku bahkan dapat melihat dengan jelas, raut kekhawatiran di wajah cantiknya.


Aunty Clarissa membawa Prilly ke pelukannya, lalu berdiri cepat dengan membawa Prilly, "Tolong banyu Milla dan Dahlia," titah Aunty Clarissa pada dua dari tiga orang maid yang tadi mengikutinya.


Kedua maid itu mengangguk hormat, lalu berjalan perlahan membawaku dan Milla untuk mengikutinya.



TO BE CONTINUE


NB.

Alinya disimpen dulu ya gaesss, kayaknya versi Dahlia akan lebih banyak dari yang lainnya.



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 23, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Don't Leave Me AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang