Chapter 17 -Shadow-

489 28 2
                                    

Horrayy 🎊🎊🎉🎉🎉

Yuhuuuuu

Thank You For Your Votes and Comments

Thank You For Supported Me...

Saranghaeeeeee

Happy Reading!!

"Hai kasih,
Aku menunggumu disini,
Bersama dengan sang rindu,
Dan juga bersama sang cinta yang entah terbalas atau tidaknya."

^^^^
DLMA
^^^^

Langkah sepasang kaki mungil itu mencoba untuk berlari secepat mungkin, membuat suara menggema di sepanjang koridor salah satu gedung mewah di Ibu Kota.

Matanya menangkap dua orang yang sangat ia kenali.

"Mama, Papa..."

Kedua orang yang berusia 40an itu menengok kearah sang pemanggil, Prilly. Sepasang mata mereka membulat sempurna.

"Prilly..."

Masih dalam keadaan terkejut, seorang yang dipanggil Mama itu mendekati Prilly. Memeluk Prilly dengan eratnya. Tangis mereka tumpah bersamaan dengan semakin eratnya pelukan mereka.

"Mama, Prilly pulang..." gumam Prilly di tengah pelukan mereka.

Sang Mama mengangguk, "Iya nak, selamat datang kembali..." jawabnya.

"...Prilly, Mama minta maaf atas segala perlakuan buruk Ali padamu. Maafkan Mama yang gagal dalam mendidik Ali, maaf Prilly..maaf, seharusnya mama--"

"Mama, berhenti menyalahkan diri Mama. Ini kemauan Prilly, ini semua bukan salah Mama ataupun Ali," ujar Prilly.

Untuk kali ini, biarkanlah Prilly yang kembali mengalah.

Untuk kali ini, biarkanlah cinta yang memenangkan semuanya.

Walaupun luka di hati masih terbuka lebar.

Tidak berdarah memang, namun maukah kalian bersedia menanggung rasa sakitnya?

Akan tetapi, apa daya kita sebagai makhluk Tuhan yang diciptakan memiliki perasaan lebih peka daripada semua makhluk-Nya?

"Udah, Mama jangan nangis lagi. Sekarang, gimana keadaan Ali?" tanya Prilly lirih.

Ana tersenyum, "Ali di dalam sayang, dia baru siuman tadi pagi. Sekarang masalahnya itu dia nggak mau makan. Kamu coba bujuk dia yah, sayang?"

Prilly mengangguk, senyum terus terpatri di wajah cantiknya. Lagi dan lagi senyum palsu itu kembali menghiasi wajahnya.

Perlahan, Prilly membuka pintu ruang rawat Ali.

Cklekk...

Hal yang pertama kali dapat ditangkap oleh pandangan mata Prilly adalah kondisi Ali yang terlihat mengenaskan. Jauh dari kata baik-baik saja.

Don't Leave Me AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang