"Terimakasih telah bersedia membuang waktumu yang sangat berharga untuk menemaniku, walaupun kita harus berakhir seperti ini. Namun, andaikan kehidupan selanjutnya memang benar-benar ada, maka aku akan tetap memilih untuk kembali mengulang kisah ini..."
-----------------------------------------------------------
"Suasananya enak banget disini, terus pemandangannya juga bagus, iya kan?" Ali menatap Prilly dan sahabat-sahabatnya. Mereka memang meutuskan untuk berlibur sesaat, menghilangkan penat dari kesibukan dunia mereka.
Prilly mengangguk antusias, "Iya, kamu bener disini enak banget terus sejuk banget lagi, pas buat nge-refresh otak," Prilly menanggapi ucapan Ali. Gadis itu terlihat sangat menikmati suasana di salah satu tempat terindah di dunia itu.
Ali tersenyum dengan pandangan yang masih terarah ke depan, pemuda itu tengah menikmati deburan ombak yang berlomba-lomba mencumbui bibir pantai dengan pasir seputih mutiara itu.
"Angel suka banget waktu aku ajak kesini, jadi aku mutusin buat beli pulau ini. Lagian lokasinya juga deket sama maldives jadi pemandangannya nggak kalah bagus," ujar Ali tanpa sadar, pemuda itu bahkan tersenyum lembut hanya dengan mengingat kenangan indahnya bersama sang mantan kekasih.
Hening.
Prilly diam.
Ricky menatap Ali dengan pandangan tajam menusuk seolah siap menerkam lelaki tolol dihadapannya, seaandainya saja Dahlia tidak menggenggam erat tangan kanannya mungkin peristiwa baku hantam tidak mungkin terhindarkan.
Kevin hanya diam menunduk dengan tangan yang memijit pangkal hidungnya, lelah dengan segala kebodohan Ali.
Milla menghembuskan nafas kesal, adakah pria yang lebih bodoh di dunia selain Ali?
Demi Tuhan, Milla merasa sangsi dengan kejeniusan pemuda itu yang selalu menjadi nilai plus diantara semua kelebihan yang dimiliki seorang Aliando King Argianta Syarief.
Prilly berdehem pelan, gadis itu mencoba membasahi tenggorokannya yang terasa kering dengan meminum es kelapa yang tersedia di meja pantai di hadapannya itu.
"Iya bagus banget, aku juga seneng disini," ujar Prilly setelah berhasil menetralkan konflik batin yang baru saja terjadi.
Ali menolehkan kepalanya, pemuda itu tersenyum lebar nan manis kepada Prilly, pandangan onyx hitam legam itu jatuh tepat pada onyx hazel Prilly. Pemuda itu seolah tidak merasakan ketegangan yang baru saja terjadi diantara mereka, seolah ucapan yang baru saja keluar dari lisannya adalah omongan kosong yang tak berarti apapun.
Prilly membalas senyuman Ali dengan senyuman pahitnya, tak sadarkah Ali saat menatap mata hazel itu?
Kemana perginya binar-binar bahagia yang biasanya menghiasi kecantikan hazel eys itu? \
Dalam hati, Prilly bertanya-tanya tentang
.
.
.
Siapa sebenarnya peran antagonis dalam cerita ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Leave Me Alone
Romance(PRIVATE) part 3-akhir akan di Private "Cinta...masih sempatkah aku merasakannya?" Prilly "Aku akan tetap berada disisimu sampai jantungku berhenti berdetak, nadiku berhenti berdenyut, darahku berhenti mengalir, sampai mata ini terpejam...Kau akan t...