"Seberapa keras aku menjaga...
Yang ditakdirkan pergi akan tetap pergi...
Dan seberapa keras aku menolak...
Yang ditakdirkan datang akan tetap datang...
Takdir kadang sebercanda itu...
Tapi sayang, bercandanya keterlaluan...
Hingga berhasil membuatku meneteskan air mata...
Lagi-lagi aku adalah korban dari bercandanya sebuah takdir..."______
DLMA"Kamu nangis?"
Prilly tersentak mendengar perkataan Ali.
"Nggak..." Jawab Prilly, "Kamu belum tidur?" Tanya Prilly.
"Sebenernya udah, tapi tadi kebangun,"
Prilly menatap Ali bingung, "Kenapa?"
Ali menggeleng.
"Besok kamu udah boleh pulang," Ucap Prilly sembari mengusap rambut Ali.
Ali mengangguk, lalu tangan kanannya menggenggam tangan Prilly yang membuat elusan Prilly terhenti. Ali menyatukan jari-jarinya dengan jari Prilly, sembari meletakkan kedua tangan yang telah terpaut itu di dada kirinya.
Prilly terdiam, dia dapat merasakan detak jantung Ali. Detakan lembut dan teratur itu berhasil menghangatkan hatinya.
Ali menatap Prilly, "Sayang..." Panggil nya.
"Hmmm..." Prilly menatap Ali lembut.
"Kamu mau kan berobat lagi?" Tanya Ali hati-hati.
Mendengar pertanyaannya Ali, Prilly terdiam. Gadis itu lalu menghembuskan nafas panjang, "Percuma, nggak bakal sembuh. Cuma buang-buang uang dan waktu," Jawab Prilly.
"Nggak, sayang. Kamu salah, jangan pesimis gitu, kita coba dulu. Lagian aku dan Daddy udah buat janji sama salah satu dokter disana. Dia bagus kok, banyak juga pasien yang sembuh," Ucap Ali yakin.
Prilly tersenyum lirih, "Bohong! Itu semua cuma impian yang nggak bakal terwujud. Udah banyak dokter yang bilang kayak gitu, udah berbagai jenis pengobatan yang aku lakukan. Tapi apa? Nggak ada perubahan! Jadi, aku mohon kamu jangan percaya sama semua itu," Jawab Prilly. Sesaat kemudian Prilly memalingkan wajahnya. Prilly takut ia akan terkena dengan tatapan Ali.
Ali terdiam, "Tapi kita bisa co---"
"Stop, Ali! Ini bukan undian berhadiah yang bisa kita coba dulu. Lalu, kalau gagal kita coba lagi. Dan terus berlaku sampai berhasil. Ini tentang nyawaku, Li. Aku mohon sama kamu, setidaknya jangan batasi aku, cukup waktu yang membatasi apa yang mau aku lakukan. Jangan lagi kamu kasih aku harapan yang nggak mungkin tercapai, selama bertahun-tahun hati ini selalu percaya bahwa suatu saat aku akan sembuh. Sekarang kamu lihat! Ada buktinya?! Nggak!! That's a bullshit things!!!" Prilly terdiam, air mata yang sedari tadi ia tahan, sekarang tengah mengalir bebas di pipi chubby-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Leave Me Alone
Romance(PRIVATE) part 3-akhir akan di Private "Cinta...masih sempatkah aku merasakannya?" Prilly "Aku akan tetap berada disisimu sampai jantungku berhenti berdetak, nadiku berhenti berdenyut, darahku berhenti mengalir, sampai mata ini terpejam...Kau akan t...