Don't Leave Me Alone

Chapter 6 -The End?-

I

L

O

V

E

A

L

I

A

D

O

A

N

D

P

R

I

L

L

Y

-----

A

L

P

R

I

L

O

E

R

S

-----

D

I

S

I

L

O

V

E

R

S

--

-------Don't Leave Me,Alone!--------

"Aku berdiri di tengah derasnya hujan, merasakan rintik-rintik air yang mengenai wajahku. Tuhan, apa ini hukuman untukku? Apa ini karma bagiku? Tuhan, hukumlah aku semaumu, tapi kumohon jangan sampai Prilly ikut menderita. Biarkanlah aku yang merasakan sendiri"

-------Don't Leave Me,Alone!--------

ALI'S P.O.V

Aku berjalan tanpa arah, hanya mengikuti langkah kakiku menyusuri koridor rumah sakit. Suasana yang sangat sepi dan dingin. Hingga tanpa kusadari aku telah berada di taman rumah sakit. Mataku tertuju pada kursi taman tempatku dan Prilly melihat sunset tadi sore. Aku berjalan mendekati kursi itu dan mengistirahatkan tubuhku sejenak. Aku memejamkan mataku, merasakan dinginnya malam yang menusuk kulitku. Aku membuka mataku, melihat gelapnya langit malam yang dihiasi oleh cahaya bintang.

Aku mendesah frustasi, tubuhku memang ada di tempat yang sangat tenang tapi fikiranku tetap kacau. Fikiranku tak henti tertuju pada Prilly, gadisku. Rasanya lucu jika melihat keadaanku saat ini, sangat berbanding terbalik pada saat pertama kali aku bertemu Prilly. Bukankah dulu aku sendiri yang menekankan pada diriku bahwa aku tak akan pernah memperdulikan Prilly? Aku sendiri yang melarang hatiku untuk mencintai Prilly? Dan aku sendiri yang dengan sombongnya menolak cinta itu?

Sekarang, Lihatlah!! Semuanya sangat berbeda dari waktu dulu. Hatiku dengan kerasnya melanggar laranganku. Dan cinta itu dengan percaya dirinya menebarkan benih-benihnya didalam hatiku, hingga membuatku lemah tak berdaya. Sekuat apapun aku melawannya, sekuat apapun aku mengelaknya, ia tetap teguh terdiam dihati ini. Hingga saat rasa itu tak dapat kupendam lagi, sampai akhirnya aku menyerah untuk menolaknya dan mulai mencoba untuk menerimanya. Saat itu juga aku mendapat kenyataan bahwa orang yang telah kucintai sedang dalam keadaan jauh dari kata baik bahkan hampir sekarat.