Chapter 5 -Standing By My Side-

1.3K 51 14
                                    

DON'T LEAVE ME, ALONE!!!
-

----------------><

"Cinta itu tak mengenal lelah, ia tak mengenal bosan, ia tak mengenal dendam, apalagi pada kebencian. Penyesalan yang mungkin akan selalu kurasakan dan kuyakini tidak berguna. Namun, aku bersyukur karena aku tidak benar-benar terlambat untuk mengetahui semua ini. Tuhan yang telah menyadarkanku melalui cinta yang tumbuh dalam hati ini. Cinta yang lebih indah dibandingkan cinta manapun"

-------Don't Leave Me,Alone!--------

Inilah mereka...Dua insan yang disatukan dalam ikatan cinta sejati tanpa terbelenggu oleh dendam atau apapun. Inilah buah kesabaran Prilly selama ini berupa suatu kebahagiaan yang tiada tara. Bukankah Tuhan sudah berjanji akan memberikan kebahagiaan yang tiada tara untuk semua umatnya yang bersabar akan ujian-Nya tanpa terkecuali. Sekarang, Prilly telah merasakan janji Tuhan itu secara nyata bukan hanya karena sebuah kepercayaannya kepada Tuhan pemilik semesta alam.

Saat ini Prilly dapat membuktikan kepada dunia. Bahwa cinta sebenarnya tidak memiliki rasa sakit karena ia selalu datang dengan cara yang baik tanpa paksaan. Saat ini Prilly dapat menyatakan kepada dunia kalau lelaki yang sekarang sedang memeluknya adalah miliknya. "Ali" Prilly mendongak menatap Ali, "hemm..." Ali bergumam sembari menenggelamkan kepalanya di tengkuk Prilly. "Ali...aku serius" rengek Prilly sembari memukul pelan tangan Ali yang melingkar indah di perut rampingnya.

"Kenapa sayang?" Ali menghentikan kegiatannya dan mencium pundak Prilly, sedangkan Prilly yang berada di pangkuan Ali berusaha memutar tubuhnya agar dapat menatap Ali. "Aku mau ke taman" Prilly mengalungkan kedua tangannya dileher Ali dan menenggelamkan wajahnya di dada bidang Ali dan menghirup aroma tubuh Ali yang selalu dapat membuatnya tenang. "Ngapain?" Ali mengerutkan keningnya dan mengelus lembut rambut Prilly. "Mau liat sunset" Jawaban Prilly membuat Ali melirik jam tangan berwarna hitam yang melingkar di pergelangan tangannya yang menunjukan pukul 5.45 sore.

"Yaudah aku ambil kursi roda dulu yah" ucap Ali yang dibalas gelengan oleh Prilly, "nggak mau pakai kursi roda. Aku tuh nggak lumpuh Ali, aku masih bisa jalan. Please, izinin aku jalan selama kaki ini masih dapat digunakan untuk melangkah" Prilly menatap lekat mata Ali.

Ali menghembuskan nafasnya panjang dan menangkup kedua pipi Prilly lembut
" Sayang, percaya sama aku kalau sampai kapanpun kedua kaki kamu akan selalu dapat digunakan untuk melangkah kapanpun kamu inginkan. Kedua kaki kamu nggak akan kehilangan fungsinya ataupun bagian tubuh kamu yang lainnya. Seandainya itu terjadi, satu hal yang kamu harus selalu ingat kalau kaki aku akan selalu siap menggantikan kaki kamu untuk melangkah, kamu percayakan sama aku?" Prilly mengangguk pelan, tangannya mengelus lembut pipi Ali. " Sekarang kamu aku gendong aja yah. Aku nggak mau kalau kamu makin lama lagi pulangnya karena kelelahan" Tanpa menunggu jawaban, Ali langsung menggendong Prilly dengan gaya bridal style.

-------------------

Ali mendudukan Prilly di salah satu bangku taman, kemudian ia menyusul duduk disamping Prilly sembari menarik kepala Prilly untuk bersandar di dada bidangnya. Ali mengelus lembut rambut kecoklatan milik Prilly, hanya terdapat keheningan diantara keduanya mereka hanya terdiam melihat keindahan langit senja.

Don't Leave Me AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang