Chapter 12 - Just Imagination-

894 36 0
                                    


Nb. Kalo part ini votenya kurang dari 5, maka cerita ini akan di unpublish, DEAL?!

-------Don't Leave Me,Alone!--------

"In my dreams your with me...

We'll be everything I want us to be...

And from there...

Who knows...

Maybe this will be the night we kiss...

For the first time...

Or is that just me and my imagination..."

"Kadang emosi dapat membuatmu kehilangan segalanya, apalagi jika egomu yang sangat besar ikut andil dalam proses penghacuran dirimu sendiri. Dan saat tanpa sadar mulutmu mengucapkan untaian kata yang sangat kasar kepada hati yang kau cintai dan kau puja. Hingga membuat hati itu memilih pergi meninggalkan dirimu. Lalu, akhir yang sangat ironi adalah PENYESALAN"

-------Don't Leave Me,Alone!--------

Sekarang. Di taman yang penuh dengan sejuta kenangan. Terdapat seorang pemuda tampan yang sedang meratapi kesalahannya. Adakah kesempatan kedua baginya? Atau paling tidak izinkan ia melihat gadis itu untuk yang terakhir kali. Gadis yang telah menggenggam hatinya. Gadis yang telah menghilang tanpa kabar bagai ditelan sang bumi.

Aron. Lebih tepatnya Aron Ashab Mahendra. Lelaki tampan namun memiliki takdir yang amat miris. Aron mengedarkan pandangannya meneliti semua objek yang terdapat di taman ini. Pertama, pandangan Aron tertuju pada danau yang tidak terlalu luas yang terdapat di depannya. Terdapat sebuah perahu kayu berukuran sedang dan beberapa perahu berbentuk angsa. Sebuah kenangan indah terlintas jelas dipikiran pemuda tampan itu.

...

"Aron awas jatuh!!!" Pekik Kaia dengan tangan yang masih mencengkeram erat sisi-sisi perahu kayu yang dinaikinya dan Aron.

Tawa Aron menggelegar seketika, "Hahahaaha....macan betina kayak kamu, takut sama air??? Hahaha..." Aron masih terus sedikit menggoyang-goyangkan perahu itu sembari menggoda Kaia.

"Awas yah lo!! Ihh... DASAR LARON!!!" Pekik Kaia lagi.

..

Aron tersenyum kecil mengingat sebersit kenangan manis itu. Wajah takut Kaia yang menggemaskan masih teringat jelas di memori Aron. Ia melempar sebuah kerikil kecil ke dalam danau itu. Lalu, pandangannya tertuju keatas sebuah pohon besar, terdapat sebuah rumah pohon yang terlihat masih sangat kokoh nan bersih itu. Aron bangkit dari duduknya, perlahan ia berjalan ke pohon itu dan memegang tangga untuk menuju keatas, ia naik dengan perlahan ke atas rumah pohon. Sesampainya diatas, Aron duduk dibagian luar rumah pohon itu.

Don't Leave Me AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang