Chapter 4 -The Little Lies-

1.4K 63 85
                                    

D
O
N
T

L
E
A
V
E

M
E

A
L
O
N
E














--


"Jika ini takdir hidupku...Aku akan menerima apa yang telah Tuhan takdirkan untukku apapun itu, walau mungkin akan membuatku tersakiti...Aku tak pernah takut lelah karena mencintaimu adalah sebuah kekuatan baru untukku..."

-------Don't Leave Me,Alone!--------

'Ali menjalankan perannya dengan amat baik,bahkan ini semua seperti nyata tanpa ada rekayasa belaka.Ali sangat pintar menyesuaikan kondisi,seolah-olah ia memang benar-benar membalas cinta Prilly' Michelle menatap Ali dengan sinis,ia yakin ini hanya akting Ali agar rencananya berhasil.Rasanya tangan Michelle sudah sangat gatal untuk memukul Ali tanpa henti, Pria yang egois dan bodoh.Ia tahu didalam lubuk hati Ali pasti ia mencintai Prilly tapi pemuda itu terlalu gengsi untuk menyatakannya.

"Chel,lo kenapa ngeliatin Ali sampai segitunya?"Michelle tersentak mendengar bisikan Mila.Dia menatap Mila mencoba menyembunyikan kegugupannya."Chel,ada yang mau aku bicarain sama kamu,ayo ikut aku!"Michelle tersentak kaget saat tangan kekar itu menarik tangannya,Ia tak bisa mengelak karena tangan kekar itu mencengkram pergelangan tangannya dengan sangat kuat.

"Apa yang kamu rahasiain dari aku?"Handhika menatap Michelle dalam, ia tahu kalau ada sesuatu yang disembunyikan oleh kekasihnya itu."Nggak ada"Jawab Michelle ketus."Jangan Bohong!!!"Michelle tersentak mendengar bentakkan Handhika,ia menatap mata Dhika, terlihat emosi dimata yang biasanya meneduhkannya. Jika sudah seperti ini mau tak mau Michelle harus jujur.

"Ini semua tentang Ali dan Prilly,apa kamu tahu tentang rencana Ali? Rencana yang mungkin dapat membuat keduanya menderita.Di satu sisi aku nggak sanggup melihat penderitaan Prilly,tapi di sisi lain aku juga nggak mau ngelihat Ali terpuruk lebih dalam lagi,aku...aku..." Handhika membawa Michelle ke dalam dekapannya, mencoba menghentikan tangis gadis yang dicintainya "Aku tahu semua itu,tapi aku yakin kalau sekarang Ali udah mulai lupa sama rencananya .Kamu lihat tatapan Ali ke Prilly,itu tatapan cinta. Sama seperti ketika aku menatapmu, aku yakin lama-kelamaan Ali pasti akan menyadari kalau ia telah mencintai Prilly" Handhika menatap Michelle lekat mencoba memberi kepastian kepada gadisnya.

"Sampai kapan? Aku takut kalau Ali menyadari semua itu disaat Prilly telah pergi meninggalkannya,meninggalkan kita" Michelle menatap Dhika. "Maksud kamu apa?" Michelle menghelah nafasnya,ia melepaskan genggaman tangannya dengan Dhika, matanya menatap lurus kearah depan "Kemarin saat Ali pulang,aku nggak sengaja melihat Mommy Carissa dan Daddy Calvin keluar dari ruangan Dokter Rally. Aku melihat Mommy Carissa menangis di pelukan Daddy Calvin dan berjalan kearah ruang rawat Prilly. Karena aku tahu Prilly nggak mungkin memberi tahu penyakitnya pada kami. Aku berinisiatif menemui Dokter Rally" Michelle menjeda perkataanya mencoba menahan sesak di dadanya jika mengingat perkataan Dokter Rally tentang keadaan Prilly.

"Terus apa yang Dokter Rally katakan?" Dhika menatap Michelle. "Dokter Rally bilang kalau nggak ada harapan lagi buat kesembuhan Prilly. Hanya ada satu cara untuk menyembuhkan Prilly yaitu dengan operasi tulang sumsum belakang tapi operasi ini membutuhkan pendonor yang sangat cocok karena Prilly tidak memiliki saudara kandung.Ditambah lagi resiko dari operasi ini sangat besar karena kalau operasinya gagal,Prilly akan pergi meninggalkan kita" Dhika menatap Michelle dengan tatapan tidak percaya, seberat itukah penderitaan yang masih harus Prilly tanggung?

-------Don't Leave Me,Alone!--------

Aku ingin menjadi hujan...Yang tidak pernah merasakan menyerah ataupun menyesal karena harus jatuh berkali-kali...Aku ingin menjadi hujan...Yang dapat membuat jutaan bahkan miliaran orang tersenyum...Aku ingin menjadi hujan...Yang dapat menutupi kesedihan dan air mata...Dan sekali lagi aku ingin menjadi hujan...Yang selalu kau tunggu kehadirannya...

Don't Leave Me AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang