Don't Leave Me Alone

Chapter 13 -If I can-

Holla!! I'm come back. Welcome to my world! I dont believe it. Thanks for your vote. I waited for your vote in this chapter.

Aku percaya pilihanku...

Aku percaya itu kamu...

Bila memang salah...

Biarlah salahku...

Aku berhak cintai kamu...

Slama kamu cintai aku...

Akan lebih salah...

Bila kuabaikan...

Rasa ini...

"Jika mencintaimu adalah sebuah kesalahan terbesar dalam hidupku. Biarlah itu menjadi konsekuensi yang tetap akan menjadi pilihanku. Jika dengan mencintaimu sama artinya dengan bunuh diri, biarlah cinta itu menjadi pembunuhku. Dan jika mencintaimu akan membuatku mati, biarlah rasa cinta itu menjadi jalan kematianku"

-------Don't Leave Me,Alone!--------

Cinta. Sebuah kata sederhana yang menjadi akar dari sebagian besar permasalahan rumit di dunia. Entah apa yang diberikan olehnya sehingga membuat kata yang tak berwujud itu menjadi sesuatu yang sangat berharga bagi setiap manusia.

Tidak!! Kalian semua jangan munafik dengan cara berkata bahwa saya tidak seperti itu ataupun cinta nggak terlalu berharga buat gw. Karena itu adalah suatu kebohongan atas dirimu sendiri. Sekarang, tanyakan pada hati kecilmu tentang cinta. Tepiskan egomu. Singkirkan logikamu. Biarlah hanya hatimu yang akan menjawabnya. Apa yang kau rasakan?

Terlalu naif jika kau tetap mengelaknya. Bahkan orang yang pernah merasakan sakit yang teramat karena cinta dan telah menutup hatinya, akan tetap dapat terjatuh lagi oleh pesona cinta yang datang sesudahnya. Karena cinta itu buta, bukan?

Cinta. Cinta. Dan cinta. Haruskah ia menjadikan kehidupan di bumi menjadi rumit? Haruskah ia menjadi induk dari sebagian besar permasalahan? Ironi. Amat sangat ironi. Serumit itukah rasa cinta?

Disuatu tempat yang sangat tenang. Tempat yang sangat jauh dari hiruk-piruk keramaian. Sangat sunyi. Bahkan suara hembusan anginpun dapat terdengar jelas. Suara gesekan antara daun dan angin seperti melodi yang menghiasi tempat ini. Tempat yang sangat menetramkan jiwa dan batin.