The Untold Story Series 1 (After Prilly Side)

257 21 0
                                    


HAPPY  1K VOTESSSS!!!

HAPPY 26K READERSSSS!!!

THANK YOU ATAS SEMUA APRESIASI KALIAN SELAMA INI!!

TERIMAKASIH ATAS KESABARAN KALIAN DENGAN TETAP MENYIMPAN CERITA INI DI PERPUSTAKAAN KALIAN !!!

TERIMAKASIH ATAS KESEDIAAN KALIAN UNTUK MEMBACA CERITA INI!!!

THANK YOU GUYSSS

AND NOW,,

BOLEH AKU MINTA COMMENT KALIAN?

HAPPY READING!!!




".....Tidak ada cinta tanpa saling menyakiti...."

------------------------------------------


"Enak, nggak?"

Prilly menopang dagunya, matanya menatap Ali dengan pandangan cemas. Ini adalah pertama kalinya Ali mencoba masakannya.

Ali terdiam pelan, mulutnya masih mengunyah dengan seluruh atensi tertarik pada rasa masakan itu. Sungguh demi apapun ini hanya sebatas nasi goreng yang bahkan biasanya selalu berakhir di tempat sampah, tapi kenapa rasanya bisa seenak ini?

Masih mengabaikan pertanyaan Prilly, pemuda itu kembali menyuapkan sesendok nasi goreng untuk kedua kalinya. Begitupun seterusnya, suapan demi suapan kembali masuk ke dalam mulut Ali, hingga nasi goreng itu habis tak bersisa sedikitpun.

"Apa masih ada lagi?"

"Hah?" Prilly gelagapan mendengar pertanyaan Ali. Jawab dulu kek, enak apa nggak?

"Nasi gorengnya, masih ada lagi?" tanya Ali lagi. Fix! Prilly menganggap kalau masakannya enak, nggak mungkinkan orang mau nambah kalau nggak enak? Sombong dikit boleh kali!

"Ada,"~~~~tapi itu jatah aku...

Prilly berdiri dari duduknya sembari membawa piring bekas Ali, gadis itu kembali mengambilkan seporsi nasi goreng lengkap dengan telurnya yang tersedia di lemari penghangat. Lalu, Prily kembali ke ruang makan dan meletakkan pring tersebut di meja makan.

Dengan cepat Ali kembali melahap nasi goreng yang tersedia di hadapannya itu. Melihat Ali makan selahap ini saja, rasanya Prilly sudah kenyang.

Prilly tersenyum manis.

Melihat Ali yang masih makan dengan lahap padahal nasi goreng itu hanya bersisa setengah piring lagi, "Mau dimasakin lagi, nggak?" tanya Prilly.

Ali mendongak menatap Prilly, dengan mulut yang masih mengunyah, "Boleh,"

Prilly membulatkan matanya.

Don't Leave Me AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang