Part 7

217 45 10
                                    

Happy Reading!!!























Vero berjalan tepat berada dibelakang Alika dan Ana, saat teman teman Elio menggoda Ana termasuk tatapan Elio yang tertuju jelas kepada Ana yang membuat Vero merasa semakin geram.

"Liatin apasih lo Ver?" tanya Jafran kepada Vero yang sedari tadi menatap lapangan dengan tatapan sinisnya.

"Ngga gak liatin apa-apa." jawab Vero yang sedang kesal dan sedang malas berbicara saat ini moodnya sedang berantakan karena ia telah melihat pemandangan tidak mengenekan hatinya.

Saat Jafran ingin menanyakan tentang sikap Vero yang tidak seperti biasanya ia malah dicekal lebih dahulu oleh Andra "Udah biarin aja jangan banyak ditanyain nanti ngamuk dia." ucap Andra.

Saat mereka sampai didepan Lab.komputer tidak ada satu pun dari mereka yang mau mengalah untuk tidak berebut pintu masuk hal itu membuat Zico kesal pasalnya teman-temannya malah ribut karena ulah Vero yang sedang berdiri diambang pintu membuat teman temannya memarahi dirinya, namun Vero tetap berdiri diambang pintu membuat Zico tidak bisa lagi menahan rasa kesalnya.

"Bisa nggak sih gak kalian ribut? suara kalian ngeganggu kelas lain yang lagi belajar tau nggak!" uvap Zico meninggikan nada bicaranya.

Setelah mendengar ucapan Zico marah membuat teman temannya diam tidak ada yang berisik semuanya masuk dengan tertib sementara Vero ia sudah masuk ruangan terlebih dahulu dengan wajah watados. Ana, Zico, Amir dan Alika memasuki ruangan terakhir.

"Zi." ucap Amir.

"Sory gue kelepasan Mir." ucap Zico lirih.

"Yaudah gapapa ayo masuk." ucap Amir sambil merangkul bahu Zico.

Selama dua tahun berada sekolah Zico hanya akrab dengan Amir, mengingat sikap Zico yang dingin tidak dapat tersentuh hal itu membuat teman-temannya merasa sungkan untuk mau berteman dengannya.

Saat ini mereka telah masuk ruangan dengan duduk rapih didepan mereka komputer masing masing, kemudian pak Fahri selaku guru mata pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) memasuki ruangan dan menjelaskan materi yang akan mereka praktikan, mereka mulai menyentuh kyboard dihadapan mereka dengan pandangan fokus menatap layar komputer.

"Yang sudah selesai mengerjakan boleh keluar ruangan terlebih dahulu." ucap pak Fahri.

Mendengar intruksi dari pak Fahri Ana langsung berdiri dari posisi duduknya "Saya sudah selesai pak." ucap Ana sambil mengangkat tangannya.

"Baik, silahkan kamu keluar." jawab pak Fahri mempersilahkan Ana meninggalkan ruangan.

"Serius lo udah kelar Na? gue aja baru setengah ini." pertanyaan Alika yang diangguki Ana.

"Gue tunggu diluar ya." ucap Ana kemudian meninggalkan Alika.

Kemudian Ana keluar meninggalkan ruangan, ia mendudukkan dirinya dibangku depan Lab.Komputer sembari menunggu Alika dan ternyata Elio masih berada dilapangan, ruangan Lab.Komputer yang posisinya berhadapan langsung dengan lapangan membuat Ana mudah untuk memandangi pesona Elio, walaupun dari kejauhan setidaknya, saat ini tidak ada halangan apapun untuk ia melihat si gebetannya ini.
Tidak lama dari itu Alika pun keluar dari ruangan bersama Amir dan Shasa juga Zico, Alika menghampiri Ana yang sedang fokus menatap Elio yang sedang bermain basket, Elio memang tipikal orang yang menyukai semua jenis olahraga, saat jam pelajaran olahraga berlangsung jika tidak ada praktik atau segalanya ia akan mencicipi hampir semua jenis olahraga terutama yang berhubungan dengan bola, aishh benar benar idaman Elio ini.

"Hey!!! bengong mulu lo liatin kak Elionya sampe segitunya banget sih." ucap Alika yang sukses membuyarkan fokus pandang Ana yang sedari tadi menatap Elio.

AZATALILY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang