Part 29

99 21 6
                                    

Happy reading!!

Saat ini Elio menjalankan mobilnya menuju rumahnya dengan hati yang senang karena ia sudah memiliki Ana untuk selamanya. Elio merasa mengantuk saat mengendarai mobil sampai ia tidak sadar didepan ada mobil truk tengah berjalan menuju ke arahnya. Apa yang terjadi selanjutnya?

***

Pagi ini Ana masih tertidur dikasurnya karena ini hari minggu, Ana terbiasa dengan bangun siang, ia juga merasa jam tidurnya berkurang karena semalam Elio mengantarkannya pulang sampai rumah pukul sebelas malam.

Ana mendengar ketukan pintu rumahnya yang membuat ia terbangun, Ana bertanya dalam dirinya, siapa yang bertamu dipagi hari seperti ini? dirinya saja masih dengan balutan baju tidur dan baru terbangun dari tidurnya. Ana berjalan menuju pintu depan, wajahnya tersenyum senang dan mengira jika Elio yang berkunjung karena dari semalam cowok yang sekarang sudah menjadi kekasihnya itu belum mengabari padahal semalam Ana sudah berpesan kepadanya agar mengabari Ana saat sudah sampai rumah, tapi sampai jam menunjukkan pukul satu malam Elio belum juga mengabarinya sampai ia tertidur pulas.

Ana membuka pintu rumahnya, wajahnya berubah menjadi biasa saat melihat dihadapannya bukan Elio melainkan Gera dan Alika. Ana tidak tahu pasti mengenai kedatangan mereka.

"Kak Gera Alika, mau apa kesini? " tanya Ana heran menandangi Gera dan Alika bergantian.

"Kak Gera bilang dong " ucap Alika mengecilkan suaranya.

"Lo aja " ucap Gera menyikut Alika, kemudian menyengir kuda ke arah Ana.

"Mau masuk dulu? " tanya Ana.

"Oke kita masuk aja dulu ya " ucap Alika.

Setelah Gera dan Alika duduk dibangku ruang tamu, Alika mulai menjelaskan kedatangan mereka, "Na, kita dateng kesini sebenernya mau ngabarin lo " ucap Alika memelankan nada bicaranya.

"Iya ngabarin kenapa? " tanya Alika heran.

"Sebenernya emmm se se sebenernya " ucap Alika menggigit bibir bawahnya.

"Semalem Elio kecelakaan waktu abis anterin lo pulang, sekarang keadaan dia kritis dirumah sakit " ucap Gera memotong pembicaraan Alika, ia mengatakan hal itu sambil menutup matanya karena mengatakan hal ini kepada Ana termasuk hal yang berat.

Ana mulai berkaca kaca mendengar perkataan Gera, hatinya merasa tertusuk beribu ribu panah, ia berfikir mengapa ia tidak mengetahui hal ini lebih dahulu? "Ngga ini ngga mungkin, kak Gera pasti bohongin Ana kan iya kan Al kak Gera lagi ngeprank Ana kan, Alika jawab pertanyaan Ana!!! " ucap Ana menghampiri Alika, ia bersimpuh menangis sejadi jadinya dihadapan Alika, tubuhnya bergetar hebat sampai Alika menubruk tubuh Ana yang mulai melemas dilantai, Alika merengkuh tubuh Ana, Ana menangis dipelukan Alika, Alikapun ikut menangis melihat Ana seperti ini.

Gera sudah menduga hal ini akan terjadi tapi mau bagaimanapun hal ini akan terjadi.

"Udah ya, kita pergi ke rumah sakit bareng bareng, sekarang lo mandi dulu ganti baju oke " ucap Alika sambil menghapus Air mata Ana.

Ana mengangguk lalu berjalan menuju kamarnya untuk bersiap siap sementara Gera dan Alika kembali duduk. Alika refleks memeluk Gera, ia menangis dipelukan Gera, Alika memang sosok yang cengeng dan gampang menangis Gera hanya bisa menenangkan Alika agar ia berhenti menangis.

"Gue gak tega liat Ana sedih gini kak " ucap Alika disela sela tangisnya.

"Kita harus banyak banyak berdoa buat Elio biar dia gak kenapa kenapa " ucap Gera sambil mengusap punggung Alika.

Alika tersadar jika ia saat ini berada dipelukan Gera, dengan cepat ia melepaskan pelukannya, "Modus lo kak!! " ucap Alika sambil mengusap air matanya.

AZATALILY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang