Part 46

105 9 3
                                    

Happy reading!!!









































"Kakak mau ngomong apa? to the point aja aku gak punya waktu banyak." ucap Ana kepada Fanka setelah mereka sampai dicafe dekat rumah Ana.

"Gue disini mau ngejelasin tentang semuanya, jujur Na waktu itu setelah gue tau kalo lo sama Elio putus, gue ngerasa gue dapet kesempatan buat bisa dapetin Elio seutuhnya. Tapi ternyata gue salah, Elio terus-terusan banggain lo didepan gue setiap dia ada sama gue. Elio juga masih nyimpen rasanya buat lo Na, gue denger itu dari mulut Rafa waktu gue buntutin Reza sama Elio ngomong berdua. Mulai saat ini, gue mau berhenti ngejar Elio dan gue mau nyoba buat terima Reza. Dia pernah bilang sama gue kalo dia sayang sama gue Na, gue sebenernya sadar tentang hal itu soalnya udah lama gue rasain tapi dengan bodohnya gue malah sia-siain dia." ucap Fanka.

"Tapi gue rasa lo gak usah minta maaf gini kak lagian gue sama kak El juga kan udah gak ada hubungan apa-apa lagi iya kan." ucap Ana to the point.

"Gue tau lo gak suka sama gue, karena sikap gue yang seenaknya, tapi gue mau support hubungan lo sama Rafa biar bisa balikan lagi gue yakin Na lo masih ada rasa buat dia apalagi lo suka dia dari awal lo ngeliat dia, gue mau minta maaf dan gue mau temenan sama lo, sama Alika dan semuanya juga." ucap Fanka.

Ana mengiyakan perkataan Alika didalam hatinya ia tidak bisa mengelak bagaimana pun hati Ana masih menginginkan Elio, apalagi hubungan yang pernah ia jalin masih bisa terhitung jari, "Lo gue maafin, tapi mungkin gue gak bisa dekat akrab sama lo dalam waktu dekat, sikap gue nggak sebaik yang lo fikirin, gue mau pulang." ucap Ana yang masih dengan nada sinisnya.

"Oke gue ngerti makasih ya udah mau maafin gue, ayo gue anter lo pulang." ucap Fanka.

****

Baru saja Ana pulang diantar oleh Fanka, dirumahnya sudah ada Elio yang tengah menunggunya.

"Apa kabar El?" tanya Deraz yang saat ini menemani Elio.

"Baik om, om apa kabar?" ucap Elio.

"Loh kok ada kak El sih." ucap Ana terkejut.

"Sayang, baru pulang kamu? ini ada kak Elio nunggu dari tadi." ucap Nadin lembut, Nadin bersikap biasa saja untuk menutupi sesuatu yang terjadi antara Ana dan Elio.

"Iya mah, sebentar Ana taro tas dulu di kamar." ucap Ana. Kemudian ia berjalan menuju kamarnya sambil berfikir apakah ucapan Fanka tadi benar jika Elio masih mencintainya.

"Kalian mau pergi kemana?" tanya Deraz.

"Rumah sakit om." ucap Elio.

"Kita mau jenguk kak Rio pah." sahut Ana.

"Mau pergi sekarang?" tanya Deraz.

"Iya om, kita pamit ya." ucap Elio sambil mencium punggung tangan Deraz dan Nadin bergantian diikuti oleh Ana.

"Hati-hati ya." ucap Nadin.

"Kak El kok akhir-akhir ini sering bawa mobil?" tanya Ana.

"Motor aku dibawa bang Rafael buat jalan sama kak Lavina." ucap Elio.

"What, aku kamu lagi? serius ini terus yang kemaren itu!? Oh gitu." Ana memekik girang didalam hatinya walaupun ekspresi wajahnya masih tetap datar.

Ana terus memandangi jalanan, tidak ada yang mau memulai berbicara baik Elio maupun Ana mereka memilih untuk diam sampai saat Ana sadar jika Elio tidak akan membawanya ke jalan menuju rumah sakit, "Kak El, kita mau kemana i-inikan bukan jalan ke rumah sakit, kak El mau culik Ana ya!" ucap Ana.

AZATALILY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang