Part 39

83 9 2
                                    

Happy reading!!!!















Dengan sedikit kesusahan Ana membawa bonekanya, boneka itu dibungkus rapih oleh pelayan toko agar Ana membawanya tidak kerepotan tetapi karena ukuran boneka yang dibawa Ana lebih besar daripada dirinya. Dengan usahanya akhirnya boneka itu berhasil Ana bawa menuju kamarnya, Ana melihat sekeliling kamar yang sudah penuh, ia merasa bingung akan meletakkan dimana boneka besar itu, jika disimpan ditempat tidurnya, ia akan kehabisan tempat oleh boneka besar itu, karena Ana bingung harus meletakkan boneka itu dimana akhirnya Ana memutuskan untuk menyimpannya di sisi kamar  dekat tempat tidurnya, selesai itu Ana membersihkan diri kemudian sambil menunggu orang tuanya datang ia menonton tv dengan beberapa cemilannya.

"Kak El udah pulang belum ya, lupa gue nggak cek handphone dari tadi." Ana bermonolog.

Ravelio 💜
16:30

Na aku udah sampe hanphonenya aku carger dulu ya soalnya lowbet belum di cas

Kak El maaf chatnya baru Ana buka tadi lupa buka handphone hehe, yaudah chatan lagi nanti malem ya

****

Alika
offline

Ana gue mau cerita besok pokoknya lo harus sekolah awas aja kalo ngga!!!

Iya Al, siap

****

Setelah itu Ana menyimpan handphonenya disembarang tempat, ia kembali fokus menonton tv dan memakan cemilannya, tidak lama dari itu orang tuanya datang membawa beberapa bibit tanaman untuk ditanam besok, Ana dibawakan martabak yang akhirnya dimakan bersama.

"Mau makan diluar aja apa mau gimana nih, mama lagi males masak soalnya." tawar Nadin kepada Ana dan Deraz.

"Makan diluar!" ucap Deraz dan Ana bersamaan.

Nadin menggeleng melihat tingkah Ana dan Deraz yang kompak, "Kompak ya kalo urusan jalan-jalan." puji Nadin kepada mereka.

"Harus dong mah, iyakan yah." ucap Ana.

"Iya dong, mau pergi sekarang?" ucap Deraz memandangi Ana dan Nadin bergantian.

"Ntar aja deh yah, perut Ana masih kenyang."

"Yaudah lagian kita juga baru pulang pah, jam setengah sembilan deh kita perginya." ucap Nadin.

"Oke." ucap Deraz.

****

Sementara itu diwaktu yang sama  dikediaman Elio sedang ada Rafael dan Elio yang berada diruang tv, mereka  sedang mengobrol asyik lebih tepatnya Elio yang tengah mengintrogasi kakaknya.

"Rafa, udah diminum obatnya sayang!?" Teriak Raisa yang sedari tadi berada didapur.

"Udah mah." ucap Elio.

"Lo waktu siang abis jalan kemana sama Ana?" tanya Rafael.

"Biasa cuma nonton aja kok." jawab Elio seadanya.

"Oh gitu, gak perlu gue kasih buku tips PDKT ke lo dong." ucap Rafael.

"Gak usah terimakasih, lo gimana sama suster Lavinanya bang?" tanya Elio iseng.

"Apa sih kok nanyanya ke situ, malam ini gue mau ke cafe Antariksa sama dia." ucap Rafael.

"Berangkat kapan, ini udah malem bang nanti kalo kak Lavinanya nunggu gimana?"

"Bawel banget lo dari tadi ya mending lo jadi pendiem kek kemaren-kemaren, serius ya walaupun gue yang kesel sendiri, lagian gue berangkatnya nanti setengah sembilan." ucap Rafael sedikit meninggikan nada suaranya karena sedikit merasa kesal diinterogasi oleh Elio habis habisan dari sore.

AZATALILY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang