Jangan lupa tinggalin jejak ya guyss, vote dan komen🤗
Anjani menegapkan punggungnya menatap terkejut siapa yang bertanya.
"Ibu sedang mengintip siapa?" ulang Bi Ratih menatap heran majikannya.
Anjani menghela napas lega, dia kira siapa.
"Hehe. Pak Bian." Anjani menggaruk tengkuk salah tingkah. Ia sedikit malu karena ketahuan.
"Oh." Bi Ratih manggut-manggut kalem namun sepersekian detik eskpresinya berubah. "Ya ampun pak Bian? Bibi belum sempat minta foto!" kagetnya menempelkan kedua telapak tangan ke pipi.
"Shtt jangan keras-keras ngomongnya Bi nanti beliau bangun," bisik Anjani menaruh telunjuk di depan bibir wanita paruhbaya itu. Melirik sekilas pintu kamar tamu.
Bi Ratih mengangguk, "Ternyata lagi tidur toh. Terus kapan bapaknya datang bu? Bibi kok nggak tau?"
"Lumayan lama setelah aku minta bibi bersihin gudang belakang," sahut Anjani. "Bibi sih aku panggil-panggil buat bukain pintu nggak nyahut."
Bi Ratih tertawa, "Ya maaf haha. Bibi nggak denger."
"Yasudah sekarang aku mau bangunin Clara buat makan malam. Bibi siapin makanannya ya."
"Siap, Bu."
***
Bian mengusap sudut bibirnya yang menyisakan noda darah, dia tak menyangka wanita lumpuh itu bisa berubah mengerikan padahal dikecup sekilas saja. Sangat berbeda dengan wanita-wanita yang biasa mendekatinya. Mereka bahkan rela menawarkan keperawanannya pada Bian.
Dari kejadian tersebut Bian Sadar Anjani itu bukan wanita sembarangan. Mendekati dan membuatnya peka sepertinya butuh usaha lebih ekstra.
Gawai di samping bantalnya bergetar, pria yang berbalut kemeja putih dengan bagian lengan digulung sampai siku itu menggulir layar lalu menerima panggilan. Posisinya tetap rebahan.
"Selamat malam, pak Bian," sapa Vanya.
"Iya malam."
"Dokumen untuk meeting besok sudah saya selesaikan, pak. Apa harus bapak tanda tangani malam ini? Biar saya ke apartemen bapak untuk menyerahkan dokumennya."
Bian terdiam mengingat apartemennya kosong, terlebih tidak mungkin juga dia meminta Vanya datang ke rumah Anjani, bisa berabe nantinya, Bian menjawab.
"Enghh besok saja. Malam ini saya lelah sekali. Hoamm. Saya ingin tidur." Padahal dia tak sepenuhnya bohong, Bian memang mengantuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Janda Lumpuh Milik CEO
Romance[21+] Anjani Zelena hanyalah seorang wanita biasa, bahkan boleh dikata kurang sempurna. Karena kecelakaan tragis dua tahun lalu yang bukan hanya merenggut nyawa sang suami,tapi juga fungsi salah satu kakinya. Bersama sang malaikat kecilnya-Clara, An...