Jangan lupa tinggalin jejak ya guyss, vote dan komen🤗
"What? Jadi wanita lumpuh itu namanya Anjani?" tanya Laura pada Zeya yang berdiri di sampingnya, setelah dia membaca berita di koran yang terbit dua hari lalu. Dan kalau Zeya tidak memberikannya koran itu, sepertinya dia tidak akan pernah tau.
Zeya menarik satu sudut bibirnya seraya bersedekap, "Hooh bego! Lo ketinggalan berita sih."
"Sialan!" Laura menggebrak meja. Alisnya menukik tajam lalu mencak-mencak tidak karuan. Obsesi cewek itu kembali muncul, "Argh. Gue baru nyadar ternyata dia cewek yang ditabrak sama Bian. Kenapa nggak mati aja si dia?"
"Lo mau dia mati?" Zeya mengerutkan kening.
"Kalo sampai dia berani ngerebut My Prince gue kenapa enggak?"
"Hahaha." Zeya meledakan tawa meremehkan untuk temannya itu, dia menepuk-nepuk bahu Laura. Zeya tak habis pikir kenapa Laura begitu tahan menyimpan obsesi gilanya untuk pria seperti Bian. Padahal menurut Zeya, Bian itu biasa saja.
"Lau-lau, lo bodoh banget deh. Mau berapa kali lo dipermalukan sama Bian. Kemarin aja semua tamu undangan pada nyudutin lo. Udahlah lupain itu cowok napa si. Mending buat gue," candanya kembali tertawa.
Merasa sangat diremehkan tangan Laura lantas terkepal, dia menunjuk wajah Zeya, "Diem Zey! Lo nggak tau aja apa yang bisa gue lakukan ke wanita itu."
Zeya pun mendengus keras lalu melempar tatapan permusuhan. Dia berdecih pelan. Lama-lama dia muak meladeni sikap sombong Laura. Terlebih sifat manja-nya itu—sebab setiap menyelesaikan masalah Laura selalu mengandalkan kekuatan ayahnya sebagai rekan bisnis Bian. Dia akan merengek di depan Hans.
"Hani!" panggil Laura pada manajer pribadinya. Tak lama seorang pria dengan dandanan layaknya wanita—atau biasa disebut waria masuk ke ruangannya.
"Iya nyonya? Honey coming."
Sebenarnya Laura risih jika harus memanggil waria itu dengan nama Hani, atau Honey? Ck, terserah saja yang penting orang yang bekerja padanya mampu diandalkan. Sedangkan Zeya mengulum senyum melihat kedatangan Hani.
"Ck, ambil koran ini. Lo catet itu alamat toko kue milik wanita lumpuh."
Pria yang lebih suka dipanggil 'Honey' itu sontak menangkap gulungan koran yang dilempar Laura.
"Sekejap," Dia membolak balik lalu membaca sekilas halamannya di atas meja sambil mengernyit, kemudian terkekeh pada Laura. "Nyonya Honey, di korannya ada banyak toko kue terus nggak ada gambar wanita lumpuh. Eike bingung nih."
"Pftt." Zeya menahan tawanya menyembur.
"Toko kue Clara Hani!" gertak Laura dan Hani pun menyengir lebar seraya menggaruk tengkuk.
"Bilang dari tadi dong nyonya, kan lebih gampang. Eike juga nggak bakalan pusing."
"Hish yaudah pergi sana!" usirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Janda Lumpuh Milik CEO
Romansa[21+] Anjani Zelena hanyalah seorang wanita biasa, bahkan boleh dikata kurang sempurna. Karena kecelakaan tragis dua tahun lalu yang bukan hanya merenggut nyawa sang suami,tapi juga fungsi salah satu kakinya. Bersama sang malaikat kecilnya-Clara, An...