17

4.3K 325 56
                                    

Syok Luar Biasa Hingga Hatinya Terluka
.

.

.

Karena hanya ada Niki di apartemen, maka Prima memutuskan untuk keluar saja. Lagian sudah seminggu ia berdiam di apartemen, tanpa melakukan apapun membuatnya merasa bosan.

Memutuskan untuk bertemu Kirana yang kebetulan berada di rumah Marina. Sehingga ia ke sana.

Berada di kamar Marina yang sedang libur bekerja karena cuti tanggal merah. Berceloteh sembari menikmati keripik kentang.

"Lo tau gak kenapa rata-rata second lead male itu lebih banyak disukai penonton?" tanya Marina meminta pendapat Kirana dan Prima yang menemaninya nonton drama Korea.

"Karena ganteng," jawab Kirana mengamati si aktor tampan dari negeri ginseng tersebut yang berperan sebagai second lead male.

"Selain ganteng, dia juga yang paling tersakiti dan kebanyakan penonton mengalami hal serupa. Em... walaupun ada juga penonton yang maksa dirinya galau, padahal sama sekali gak galau." Kalimat terakhir Prima membuat Marina mendelik kesal. Karena memang ia sempat curhat tadi jika menjadi korban ghosting.

Kirana sendiri tersenyum geli melihat raut wajah kesal Marina. "Ya aku emang galau tau!"

"Padahal banyak laki-laki lain, Kak," sahut Prima setengah mencibir.

"Duh! Kamu gak pernah jadi kobran ghosting deh makanya gak pernah rasain, gebetanmu tiba-tiba hilang pas kamu udah over baper!"

Prima tertawa mendengar dumelan Marina. Bahkan wanita itu menyuruhnya untuk diam karena dirinya menganggu aktivitas wanita itu yang sedang menonton.

Akhirnya Prima keluar dari kamar. Menuju ke dapur untuk mengambil air dingin.

Lama berteman dengan Kirana membuatnya sudah seperti menjadi bagian dari keluarga sepupu temannya itu. Menganggap rumah ini seperti rumahnya sendiri sehingga ia bisa leluasa ke sana kemari.

Mengambil gelas, ia mulai menuang air.

Tatapannya tertuju pada pintu belakang. Bertemu pandang dengan Malik yang baru masuk dari sana. Pria itu hanya mengenakan bawahan tanpa atasan sehingga memperlihatkan bentuk otot di perutnya yang belum terlalu terbentuk menjadi enam kotak serta bisepnya yang atletis.

Sepertinya pria itu baru saja melakukan olahraga.

Malik memutus tatapan, pria itu celingak celinguk entah mencari apa.

Prima yang menyadari jika Malik salah tingkah membuatnya mendengus geli. Ia pun menyodorkan air yang belum ia minum membuat gerakan Malik yang menunduk berhenti.

"Apa?" tanya Malik bingung.

"Kamu mau minum, kan?"

"Gak." Tolak Malik, lalu ke arah kulkas. Seharusnya dari tadi ia mengambil air di kulkas lalu pergi, tapi karena tiba-tiba salah tingkah membuatnya lupa dengan tujuannya.

Prima mencibir tanpa suara melihat tingkah Malik, ia pun meneguk airnya sembari melirik Malik yang juga meneguk air. Jakun pria itu naik turun membuatnya salah fokus. Segera ia mengalihkan pikirannya.

"Oh, ya? Kamu baru keluar dari rumah sakit?"

Prima segera menatap Malik yang bertanya dengan nada cuek. Pria itu sama sekali tidak menatapnya. Malah sedang memunggunginya entah melakukan apa di depan rak piring.

"Kamu nanya aku?" Tentu Prima tau Malik bertanya padanya, tapi ia ingin membuat pria itu kesal. Siapa suruh enggan menatap dirinya.

"Iyalah! Emang siapa lagi? Cuma kamu yang ada di sini!" ujar Malik kesal masih di posisinya.

GORGONIZETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang