Akrofobia. Takut Pada Ketinggian
..
.
Senyum Adalyn tersungging tipis, hal yang sangat jarang terjadi. Hadirnya senyum Adalyn yang terlihat begitu tulus karena sosok di hadapannya. Sang Oma yang kini bersandar di kepala ranjang, bercerita akan kenangan masa lalu bersama Opa.
Waktu Adalyn di Indonesia tersisa tiga minggu lagi sebelum kembali ke London untuk kembali kuliah usai libur semester.
Tidak melakukan liburan ke manapun, karena lebih memilih menjaga Oma yang kembali drop.
Faktor usia yang membuat Oma sering sakit membuatnya sedih.
Hanya di depan Oma, Adalyn dapat berekspresi. Bahagia dan sedih. Tidak menutupi apapun di depan Oma.
"Mamamu masih gangguin kamu soal batalin pertunanganmu dengan Ken?"
"Udah enggak."
Oma mendengus pelan yang di tujukan untuk menantunya yang banyak protes dan tukang atur tersebut.
"Kalau Mamamu berulah lagi. Kasih tau Oma aja."
"Iya Oma." Adalyn merasa senang karena Oma menghentikan aksi Mama yang terus menerus menyuruhnya memutuskan pertunangan dengan Kencana. Membuat kepalanya terasa sakit karena menahan kekesalan.
"Adalyn Sayang, Cucu Oma..." Tangan keriput Oma mengusap rambut panjang Adalyn yang begitu halus. "Yang Mamamu bilang gak benar, kan? Tentang Kencana yang punya pacar? Makanya Mamamu mau kamu putusin pertunangan kalian?"
Adalyn menggeleng. Lalu tersenyum tipis. "Gak ada kok Oma. Lagian Mama ngomong kayak gitu cuma alasan aja biar pertunanganku dan Ken diputuskan."
"Oh syukurlah." Oma menghela nafas lega.
Memang, Adalyn tidak pernah bohong pada Oma. Tapi, kali ini Adalyn tidak ingin terlalu jujur pada Oma. Tidak ingin Kencana dicap buruk di mata Oma.
"Mamamu itu gak mau rugi. Katanya Papinya Ken manfaatin dia. Apa salahnya sih saling bantu, kan? Apalagi mereka bakal jadi besan," sahutan Oma diangguki Adalyn.
"Apapun yang Mamamu minta, gak usah kamu kasih ya, Sayang? Gak usah ladenin Mamamu itu. Kan dia udah punya perusahaan sendiri. Punya penghasilan sendiri. Kalau aja Oma gak punya hati. Oma gak bakal kasih perusahaan itu ke Mamamu."
"Terus Adalyn makan apa?" Ekspresi Adalyn yang selalu dingin, kini cemberut hal yang tidak pernah ditujukan di depan orang lain.
"Kamu tinggal sama Oma dong!"
"Tapi, Mama pasti gak mau Oma." Keduanya tertawa. Tau jika Mama memanfaatkan Adalyn sebagai cucu kesayangan Oma untuk mendapatkan uang. Karena sejak dulu, setelah Papa Adalyn meninggal, Mama enggan memberikan Adalyn pada Oma. Agar bisa mengeruk sebanyak-banyaknya uang dengan alasan untuk keperluan Adalyn.
Makanya Oma terpaksa memberikan Mama perusahaan untuk dikelola sendiri agar memiliki penghasilan sendiri, jadi tidak memeras Oma lagi.
Karena Mama sangat-sangat rakus dan tidak mau rugi.
Ponsel Adalyn berdenting, pertanda chat masuk. Meraih ponselnya lalu membuka chat dari Yuki.
Terlihat dua sosok yang makan saling berhadapan di restoran seafood.
Ekspresi Adalyn berubah dingin. Tatapannya begitu tajam. Tanganya pun meremas ponselnya.
》》《《
KAMU SEDANG MEMBACA
GORGONIZE
General Fiction[series5] #PROJECT 3 __________ ⚠️21+ GORGONIZE : "Efek yang membuat tergila-gila dan bertekuk lutut pada seseorang". __________ Copyright ©2021, NanasManis start [17/5/21] end [12/6/21]