Salah Paham
..
.
"Gimana? Enak?" tanya Prima di sela kegiatannya makan bersama Kencana.
"Asin," komentar Kencana setelah mencicipi sup ayam yang di buat Prima.
Prima yang belum mencobanya, segera mengambil sedikit kuahnya lalu menyeruputnya. Meringis pelan. Ia segera menjauhkan mangkuk sup tersebut dari Kencana lalu menaruh piring berisi capcay orak arik di hadapan Kencana.
"Ini gak asin kok." Prima menyengir.
"Tapi, masih enak dimakan kok," sahut Kencana seraya menarik mangkuk sup. Mulai memakan sup tersebut. Prima menatap lamat Kencana membuat pria itu meliriknya. "Kenapa?"
Tersentak pelan, Prima tersenyum tipis seraya menggeleng. Mulai menikmati makanan. Hanya suara denting peralatan makan yang beradu. Keduanya fokus makan.
"Kenapa lo gak pake tuh cincin?"
Prima yang meneguk air, segera menyudahi. Hendak menjawab, tapi Kencana kembali bertanya.
"Lo gak suka?"
"Suka kok. Suka banget. Itu kan benda pertama yang kamu kasih setelah tiga tahun kita pacaran."
Entah kenapa dengan kata 'pacaran' membuat Prima sedikit terganggu.
Kepalanya kini dipenuhi berbagai pertanyaan. Apa ia dan Kencana masih bisa disebut pacaran? Setelah semua yang terjadi akhir-akhir ini?
Tapi, baik ia maupun Kencana tidak pernah menyudahi hubungan mereka. Tidak pernah terucap dengan lisan dari Kencana meski mereka beberap saat berpisah ketika Kencana mengusirnya.
Kencana mengangguk pelan seraya beranjak dari kursi. Berpindah ke ruang tengah duduk di sofa seraya menyalakan tertawa.
Prima mulai membereskan dapur. Menatap Kencana yang tatapannya datar ke arah layar televisi.
Meringis pelan saat merasakan nyeri di perutnya.
Sepertinya ia akan datang bulan karena dari kemarin perutnya terasa nyeri.
Mulai mencuci piring. Mengabaikan rasa nyeri di perutnya karena telah terbiasa jika ingin datang bulan. Pun saat ia tengah datang bulan, ia akan mengalami kram pada perutnya hingga mengalami nyeri. Solusinya hanya meminum obat pereda nyeri ataupun minuman penyeri haid.
Menghentikan sejenak kegiatan cuci piringnya. Prima kembali menatap Kencana yang kini mematikan televisi. Mungkin tidak ada acara televisi yang menarik sehingga pria itu berhenti menonton.
Mungkin ini adalah momen yang tepat.
Meminta Kencana memakai cincin untuknya.
"Ken..."
Pria itu menoleh padanya yang tersenyum. "Apa?"
"Em... itu... cincin yang kamu beliin buat aku, kamu pasangin di jariku, ya?" Prima menunjukkan jari manisnya.
"Nanti aja. Gue harus keluar."
Meski Kencana tidak langsung memasangnya, tapi membuat Prima tetap tersenyum bahagia. Kencana tidak lagi mengatakan, 'pakai aja sendiri', seperti yang selalu pria itu lakukan jika ia minta dipasangkan cincin.
》》《《
Seperti dugaannya. Ia sedang 'kedatangan tamu bulanan' membuatnya merasa sangat malas, pun nyeri haidnya semakin menjadi-jadi. Obat yang biasa ia konsumsi untuk meredakan nyeri haidnya telah habis.
KAMU SEDANG MEMBACA
GORGONIZE
General Fiction[series5] #PROJECT 3 __________ ⚠️21+ GORGONIZE : "Efek yang membuat tergila-gila dan bertekuk lutut pada seseorang". __________ Copyright ©2021, NanasManis start [17/5/21] end [12/6/21]