20

4.8K 282 17
                                    

Jangan Ikut Campur
.

.

.

Kedua sudut bibir Adalyn berkedut. Tatapannya semakin datar tertuju pada layar macbook yang menampilkan wajah sang Mama yang merengut marah. Mamanya bersungut sedari tadi.

Selalu saja seperti ini.

Jika Mamanya melakukan panggilan video, pasti akan marah-marah. Mengadu, mentitah. Membuat Adalyn merasa jengah dengan tingkah Mamanya.

"Dia itu nipu kita Lyn! Bukannya perusahaan kita yang untung, kita malah rugi!" Mama masih saja bersungut.

Setelah mengetahui jika perusahaan Papi Kencana diambang kebangkrutan dan menjadikan perusahaan mereka sebagai pembayar hutang membuat Mama Adalyn murka. Merasa sangat dirugikan.

Tapi, Adalyn merasa Mama begitu berlebihan.

Apa salahnya membantu perusahaan keluarga Kencana?

Meski membayar hutang perusahaan Papi Kencana, tidak akan membuat perusahaan keluarga mereka hancur.

"Pokoknya Mama gak mau tau! Kamu harus akhiri pertunangan kamu dengan Ken!" desis Mama dengan mata melotot. Urat-urat di pelipisnya timbul akibat emosi.

Adalyn menghela nafas pelan. "Aku gak bisa, Ma," sahutnya datar.

"Kenapa..."

"Yang menginginkan pertunangan aku dan Kencana adalah Oma! Berarti kalau Mama mau pertunanganku dan Kencana berakhir, Mama yang ngomong ke Oma," sela Adalyn lalu mendengus pelan seraya melirik salah satu ART-nya yang menyiapkan secangkir teh di hadapannya.

"Kamu yang ngomong ke Omamu!!" teriak Mama dari seberang sana.

Akibatnya membuat ART itu tersentak dan pegangannya pada cangkir yang ingin dihindangkan untuk Adalyn sedikit bergetar hingga percikan teh hangat mengenai punggung tangan Adalyn.

"Maaf Nona, saya tidak sengaja!" ucapnya cepat seraya mengelap punggung tangan Adalyn menggunakan tisu. Memerah akibat percikan teh tersebut.

Adalyn melirik tajam seraya menepis tangan ART tersebut lalu kembali fokus ke Mamanya. Tidak mempedulikan ART tersebut yang berdiri kaku di sebelahnya.

"Mama yang ngomong! Kok aku?!" balas Adalyn tajam pada Mamanya yang semakin kesal.

"Kita sama-sama ngomong!"

Adalyn memutar bola mata malas.

Mamanya hanya menantu di keluarga Irawan. Oma adalah penguasa di keluarga Irawan setelah Opa meninggal. Pun Papanya yang juga menyusul Opanya merupakan anak kesayangan Oma, makanya Adalyn menjadi cucu kesayangan, tapi tidak dengan Mamanya yang tidak begitu disukai Omanya.

Tentu karena tingkah Mamanya arogan serta keras kepala. Ingin menguasai seluruh harta kekayaan Irawan, padahal ia hanyalah seorang menantu. Pun sekarang menjadi orang asing karena Papanya telah meninggal. Tidak lagi dianggap menantu di keluarga Irawan.

Perusahaan yang diwariskan pada Papa, dipegang Mama. Hanya itu satu-satunya. Padahal perusahaan yang bergerak di bidang real estate tersebut begitu besar, tapi Mama belum puas.

Makanya saat ia dan Kencana dijodohkan. Mama begitu semangat. Apalagi mengetahui keluarga Kencana kaya raya.

Namun, kenyataannya perusahaan Papi Kencana diambang kehancurkan. Kalau saja tidak ada penyokong dari perusahaannya.

GORGONIZETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang