Special chapter #1.

467 24 0
                                    

Hari saptu, pukul 19:45. Eunha masih bekerja dan di sibukkan oleh pesanan dress pengantin dari konsumennya, yaitu Yerin. Cukup rumit dan terburu-buru karna jangka waktu yang diminta sangat cepat dari waktu yang seharusnya.

Hari ini Eunha agak sedikit berbeda, karna wajahnya yang pucat dan dirinya merasa tidak enak badan. Awalnya Mingyu sudah melarangnya untuk pergi bekerja, lebih baik istirahat di rumah, tapi Eunha justru menolak dan kekeh untuk pergi, karna katanya dia harus turun tangan membatu para pegawainya, agar cepat selesai. Jadilah Mingyu menemani istrinya disana, hanya melihat dan sesekali membantunya.

Di apart merekapun sedang ada kedua orang tuanya Eunha, sekedar menginap karna kangen dengan anaknya, Eunha dan Mingyu tidak masalah. Sama seperti Mingyu lakukan, ibu Eunha melarangnya untuk bekerja, tapi keegoisannya, ia tetap pergi. Jadilah ibunya menyuruh Mingyu untuk menemaninya.

"nyonya, lebih baik nyonya pulang saja, istirahat. Pasti nyonya sudah lelah, dan wajah nyonya juga pucat, ini bisa kok kami yang urus".

"tidak apa-apa, saya masih kuat kok".

"ayolah sayang, nanti kamu sakit kalo dipaksain. Kamu itu pucat loh, jangan di sepelein".

"aku gapapa by, aku masih kuat. Aku ga mau pulang kalau belum selesai".

"yampun yang, ini semua baru 60%. Ga mungkin kamu lebur!. Pulang sekarang, ayo nurut sama aku!".

"yang, plis. Aku masih kuat, aku gapapa. Aku ga pusing sama sekali".

"kamu bilang dirumah tadi pusing, udah jangan alasan, nurut sama aku by".

"itukan tadi pagi, aku juga udah minum obat, sekarang aku udah gapapa".

"nurut-sama-aku!!".

"tapi ak.....".

"by?".

Kok?, Kepala aku pusing banget,
pengelihatan ku juga burem.

"yang?".

Brakk.

"astaga!". Kaget semua orang yang berada disana.

"nyonya?!".

"sayang?".

"Eunha!".

"nyonya?!".

"by?, Hey sayang. Dia pingsan, tolong urus semuanya ya, dan kalian juga jangan lembur jam 8/9 kalian harus pulang, lanjut besok saja".

"tapi tuan, besok itu kita libur".

"libur kalian akan saya ganti setelah gaun pengantin ini selesai. Saya permisi".

"b-baik tuan".

Mingyu langsung menggendong Eunha bridal ke mobilnya, lalu pergi menuju ke rumah sakit terdekat. Walaupun Mingyu panik, dia juga harus tenang, tidak boleh ngebut, agar dirinya dan Eunha selamat.

"suster dokter!!". Teriak Mingyu saat sampai rumah sakit.

Beberapa suster berdatangan, membawa brankar. Lalu Eunha dibawa ke ruangan periksa dan Mingyu menunggu diluar, dengan penuh ketakutan dan kekhwatiran.

~~~

Pukul 08:15.

Eunha membuka matanya perlahan, menyesuaikan dengan cahaya didalam kamar tersebut.

"oh?, Sayang?!".

"Mingyu!.. Mingyu!!". Panggil ibu Park panik.

"tenang bu tenang". Ucap ayah Park.

Mianhae [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang