D.

584 38 2
                                    

Eunha sudah berada di rumah, ia terus mual dan bolak-balik ke kamar mandi. Ibunya cemas melihat putri cantiknya seperti itu.

"kita ke dokter aja yu?". Ajak ibu.

"engga bu, aku gapapa".

"sayang, emang kamu ga cape muntah-muntah gitu, bolak-balik ke kamar mandi terus?".

"kita ke rumah sakit aja ya?. Nurut sama ibu kali ini". Lanjut ibu.

"i-iya deh, aku nurut". Ucap Eunha pelan sambil menunduk.

"nah gitu dong, yaudah kamu siap-siap, nanti minta anterin abang aja".

"iya bu".

Eunha bersiap-siap, ia agak takut untuk ke dokter, tapi ia juga cape bolak-balik ke kamar mandi, energinya habis karna terus mengeluarkan isi perutnya, padahal sama sekali tidak keluar.

"sudah siap sayang?".

"sudah bu".

"ya sudah, ayu bang jalan".

~~~

"Gimana dok keadaan anak saya?".

Dokter duduk tersenyum, melihat ke arah ibu dan Chanyeol.

"selamat ya bu, anak ibu positif hamil".

"APA?!". Syok semuanya.

"ha-hamil dok?". Tanya Chanyeol.

"iya mas".

"Na". Panggil Chanyeol.

Eunha syok ia terdiam, matanya memerah, Chanyeol panggil pun ia tidak dengar. Ketakutannya sekarang bertambah besar, ia takut, ia takut traumanya sudah terjadi padanya

"dok-dokter yakin?". Tanya ibu.

"iya bu, kehamilannya sudah masuk dua minggu. Pasien mual-mual itu karna morning sickness dan itu akan hilang jika kandungannya sudah masuk ke minggu dua belas". Jelas dokter.

"apa saya boleh minta bukti kehamilannya dok?". Tanya Chanyeol.

"boleh, kalau begitu saya USG dulu ya".

Ya ampun Na, kenapa bisa sih?. Gue bener-bener ga nyangka. Siapa pun orangnya, dia harus tanggung jawab! Seenaknya aja dia adik kesayangan gue jadi kaya gini!. Batin Chanyeol

Apa gue bakal kaya Momo? Gue bakal diusir? Bakal gak dianggap keluarga lagi?. Ayah, ibu, abang maafin aku. Batin Eunha.

~~~

Di mobil tidak ada yang mulai bicara, Eunha hanya diam dan membayangkan jika ayahnya tau nanti. Ayahnya akan memaafkannya dan membicarakan baik-baik, atau mungkin ia akan dipukuli dan di usir? Ntah lah, Eunha benar-benar takut saat ini.

Hp ibu berbunyi, tanda ada yang menelponnya dan itu memecahkan keheningan di mobil.

/Halo yah, ada apa?.

[Halo, kalian dimana?, Aku sudah sampai tapi rumah sepi sekali].

/Ah, aku sama anak-anak habis dari rumah sakit.

[Rumah sakit? Ngapain? Kalian gapapa kan?].

/Gapapa yah, ceritanya nanti saja ya. Ini sudah mau sampai.

[Baiklah, aku tunggu di rumah ya, bye sayang].

/Iya bye. Tut.

Mianhae [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang