Tak butuh waktu lama meli pun sudah sampai di depan rumah lalu dia pun segera masuk ke dalam rumah
"Assalamualaikum."ucap meli sambil duduk di sopa lalu membanting tubuhnya ke sandaran sopa
"Waalaikumsalam."jawab bunda sambil mengalihkan pandangan nya dari majalah ke arah meli
"Gimana de."tanya bunda dengan raut berkata jangan bilang gagal
"Kak putri udah pergi bun."ucap meli dengan lirih
"Pergi ke mana."tanya bunda
"Kak putri....."ucap meli terpotong oleh ucapan hari
"Apa,kamu bilang apa tadi."tanya hari seakan meminta penjelasan dengan ucapan adik nya tadi
"Abang,dari kapan abang di sana."ucap meli kaget dengan kehadiran abang nya
"Ade jawab abang kamu bilang apa tadi,putri pergi?kamu bohong kan?putri ngga pergi kan?."tanya hari
"Bang tenangin diri kamu."ucap bunda sambil mendekati hari
"Ade jawab kamu bohong kan."ucap hari meninggikan suaranya
"Ade ngga bohong bang,kak putri memang udah pergi entah lah kapan dia akan kembali ade ke rumah nya kak putri sudah pergi."ucap meli sambil menunduk
"Ngga,ngga,ngga,ngga mungkin,kamu bohong kan,bilang sama abang kalau kamu bohong ade abang mohon."tanya hari lagi
""Sayang tenangin diri kamu."ucap bunda
"Ngga bun putri ngga pergi kan bun,putri ngga mungkin tinggalin hari kaya dia kan bun, jawab bun."ucap hari sambil menatap bunda nya
"Sayang kasih waktu buat putri ya."hanya itu yang bisa bunda ucapkan karena kalau lebih anak nya pasti akan lebih rapuh
"Ngga,ngga hari ngga mau,hari ngga mau kehilangan putri bun,hari ngga mau."ucap hari
"Aaaaa."teriak hari sambil membanting handphone yang dia pegang dan handphone itu pun hancur berkeping keping
"Bang jangan kaya gini,ade mohon."ucap meli merasakan sakit di dadanya ketiak melihat abang nya rapuh seperti sekarang
"Sayang bunda mohon jangan kaya gini nak."ucap bunda ikutan sedih melihat keadaan hari
"Kenapa takdir selalu mempermainkan aku bun kenapa kenapa takdir selalu memisahkan aku dengan orang yang aku cintai,kenapa."ucap hari sedikit berteriak dan bunda pun memeluk hari
"Sayang."ucap bunda berusaha menenangkan hari dengan mengelus punggung hari
"Kenapa bun kenapa harus aku yang selalu di tinggalkan kenapa bun apa aku tak berhak bahagia apa aku tak pantas di cintai bun,jawab bun."ucap hari
"Semua orang berhak bahagia sayang bunda yakin kamu juga pasti akan bahagia."ucap bunda
"Tapi kenapa kebahagiaan tak pernah berpihak padaku bun kenapa."ucap hari dengan isak tangis nya
"Sayang kamu tenang ya bunda yakin putri akan kembali ke kamu bunda yakin itu."ucap bunda berusaha meyakinkan hari bahwa putrinya tidak akan pergi lama
"Tapi dia udah pergi bun."ucap hari
"Dia hanya butuh waktu sendiri sayang,kasih dia waktu sedikit buat nenangin diri ya."ucap bunda
"Tapi semua yang sudah pergi dari aku mereka pasti tak akan kembali bun,mereka tak akan pernah kembali,sama seperti dia yang selalu aku harapkan kembali nya tapi dia tak pernah kembali kan."ucap hari putus asa
"Sayang bunda mohon kamu jangan kaya gini bunda ngga sanggup kalau harus melihat kamu yang seperti ini,dan putri bukan dia putri wanita baik dia pun sangat mencintai kamu bunda yakin dia akan kembali untuk kamu."ucap bunda
KAMU SEDANG MEMBACA
Malaikat Cintaku
General FictionKisah ini dimulai dari kisah seorang pria tampan yang harus merelakan cintanya untuk orang lain dan hal itu mampu membuat hati nya hancur. apalagi orang yang dia cintai mencintai orang lain padahal selama ini hubungan mereka baik baik aja sehingga s...