Pagi hari di kediaman fahrezi putri bunda dan juga mami sedang sibuk berkutik di dapur untuk membuat sarapan sambil sedikit mengobrol
"Mi,mami yakin mau urus butik sendiri."tanya putri
"Ya terus mau siapa lagi kalau bukan mami,kalau nanti kamu nikah kan mami mami juga yang nerusin nanti."ucap mami
"Tapi putri takut mami kecapean."ucap putri karena sekarang mami nya sudah tak muda lagi
"Mami ngga akan kecapean ko sayang,kan nanti kita bisa cari orang buat bantuin mami jadi mami cuma ngurus keuangan nya doang."ucap hari sambil berjalan ke arah putri mami dan juga bunda
"Iya sayang,nanti kita cari desainer yang bisa gantiin kamu ya."ucap bunda
"Kalau pun kamu takut mami kenapa kenapa,ya udah butik nya serahin ke aku aja biar aku yang urus,nanti aku suruh asisten aku cari orang buat gantiin kamu,biar aku aja yang kerja buat kalian,biar aku yang pikirin semuanya,udah tugas aku kan sebagai anak menghidupi kalian."ucap hari
"Mas yakin,semuanya ngga segampang itu mas dan nyari desainer yang sesuai ngga mudah."ucap putri
"Semua akan aku lakukan yang penting orang yang aku sayang bahagia,aku ngga mau kamu sedih karena mami kenapa kenapa,jadi biar aku aja yang kerja mami istirahat aja di rumah buat nemenin kamu sama bunda."ucap hari sambil tersenyum
"Sekarang anak bunda udah dewasa ya,sebentar lagi kamu akan menjadi kepala rumah tangga,kamu bukan anak kecil lagi yang bisa bunda marahin ketika kamu salah."ucap bunda sambil menatap hari
"Abang akan tetap jadi anak kecil di mata bunda,anak manja nya bunda,ngga akan ada yang berubah ko bunda,kita hidup sama sama di rumah ini dengan beberapa keluarga yang akan menjadi satu."ucap hari sambil mencium kening bunda nya
"Iya mba,mau sebesar apapun anak kita,kita akan tetap menganggap anak kita anak kecil mereka tak akan pernah terlihat dewasa di mata kita,kita hanya akan melihat putri dan putra kecil kita."ucap mami
"Sekarang kewajiban kamu bukan hanya bunda,ade dan juga ayah,tapi sekarang ada mami dan juga putri calon istri kamu,tetap jadi laki laki hebat di hidup kami ya sayang."ucap bunda
"Iya,abang janji abang ngga akan pernah mengecewakan kalian,karena kalian adalah hidup abang dan abang ngga mau melihat satupun dari kalian menangis selain tangis bahagia."ucap hari
"Ade sayang abang,sayang banget,abang adalah ayah kedua buat ade."ucap meli sambil memeluk hari dari belakang
"Belajar dari sekarang ya,karena jika nanti ayah ngga ada hanya kamu satu satunya harapan mereka,hanya kamu satu satunya yang akan membimbing mereka dalam hal apapun."ucap ayah irfan
"Aku janji aku akan menjadi anak dan suami yang baik yah,seperti ayah."ucap hari
"Udah ah ko malah melow gini si,sampai lupa kan kita lagi masak."ucap bunda
"Udah selsai bunda,tuh udah siap di meja makan."ucap putri,saat bunda hari dan yang lainnya mengobrol putri melanjutkan memasak nya karena kalau dia ikutan mau sarapan apa pagi ini
"Aduh mantunya bunda."ucap bunda sambil mengelus pipi putri
"Mas mau bawa bekel apa mau makan di luar."tanya putri
"Bekel aja deh."ucap hari
"Ya udah sarapan yu."ucap ayah
"Iya malah pada ngumpul di dapur ini."ucap mami
Mereka semua berjalan ke arah meja makan lalu mereka semua pun makan bersama
"Aku siapin bekel nya dulu ya."ucap putri
KAMU SEDANG MEMBACA
Malaikat Cintaku
General FictionKisah ini dimulai dari kisah seorang pria tampan yang harus merelakan cintanya untuk orang lain dan hal itu mampu membuat hati nya hancur. apalagi orang yang dia cintai mencintai orang lain padahal selama ini hubungan mereka baik baik aja sehingga s...