Happy Reading
_
_
_Seorang remaja laki-laki tengah bulak-balik mengecek handphone, entah apa yang tengah di lakukan di sebuah rumah tua yang tempatnya jauh dari perkotaan. "Itu bocah naik mobil apa ngerangkak? Lama banget malah lebih cepet siput ketimbang dia."
Sedangkan seorang remaja perempuan yang tengah berlari tergesa-gesa untuk menuju rumah tua tersebut, dia berlari tanpa melihat jalan pikirannya saat ini sampai tujuan. Karena rumah tua itu berada di dalam hutan, membuat gadis ini kesulitan untuk menuju tempat tersebut.
"Lo naik mobil apa naik siput, lama banget," ocehan Erik kepada gadis remaja tersebut, remaja laki-laki yang menunggu di rumah tua itu adalah Erik. Dirinya hendak bekerjasama dengan gadis remaja tersebut untuk menghancurkan Bella dan Alvaro.
"Lo gak lihat nih tempat di hutan rimba begini, ya gue harus jalan kaki kalau bisa gue bawa helikopter udah gue bawa," omel balik gadis tersebut, dirinya tak terima jika dimarahi padahal dirinya yang di undang disini.
"Ya maaf, cuma disini aja tempat yang aman," Erik membalikan badannya lalu berfikir bagaimana caranya menghancurkan Bella dan Alvaro.
"Kita dekati Alvaro dan Bella, gue pura-pura suka dengan Bella dan lo pura-pura suka dengan Alvaro, gimana Lo setuju?" Tanya balik Erik kepada wanita yang dari tadi di hadapannya hanya diam ini.
"Gue sih okok aja, tapi gue juga udah punya pacar ya tanpa gue kerja sama Lo aja udah cukup bikin Bella hancur, tapi gue akan tetap kerja sama. Tapi Lo harus ingat gak ada yang boleh suka beneran," Erik langsung menyetujui ucapan gadis tersebut, tak mungkin baginya menyukai Bella gadis bar-bar yang tak memiliki sikap lembut hanya Alvaro si otak gesrek yang menyukai gadis iri dengki itu.
"Oke, pulang sana," usir Erik kepada gadis itu membuat gadis itu melempar sendal ke arah Erik.
"Enak banget lo ngomong, aterin gue sekarang ke jalan lagi. Gue gak berani pulang sendiri udah mau gelap nih," omel gadis tersebut yang di setujui oleh Erik, lalu mereka berjalan bersama menuju jalan raya.
Selang 30 menit akhirnya mereka sampai di jalan raya dengan banyak drama. "Makanya jangan sok cari tempat jauh dari jalan raya, apalagi hutan rimba hampir nikah sama setan kan Lo," omel gadis tersebut saat sampai di depan mobilnya.
"Bisa gak sih Lo gak banyak omong, panas kuping gue dengernya," Erik meninggalkan gadis tersebut begitu saja lalu pergi tanpa tujuan.
_
_
_Kini Ara tengah bosan sendirian di rumahnya, karena rumahnya sangat sepi Ara memutuskan untuk keluar rumah sekedar ke cafe dekat rumahnya hanya sekedar untuk membaca novel agar dirinya tak bosan. Mumpung tidak ada orang tuanya membuat Ara mudah untuk keluar, Namun Ara juga memikirkan Bella yang tak kunjung pulang dari kemarin.
Ara turun kebawah untuk mencari bi Asih, namun hasilnya nihil. Akhirnya dengan mengambil keputusan sepihak Ara memutuskan untuk pergi ke cafe tersebut. "Cuma ke cafe aja kan, gak mungkin mama papa marah."
_
_
_Setelah berfikir beberapa kali akhirnya Erik memutuskan untuk ke sebuah cafe yang berada dekat di rumah Bella, tak butuh waktu lama akhirnya Erik sampai di cafe tersebut.
"Enak juga nih cafe ya, bisa buat gue melancarkan misi," Erik berjalan hendak mencari tempat duduk, namun semua tempat duduk sudah terisi semua kecuali di tempat duduk yang berada di pojok tepatnya di seorang gadis cantik yang sekitaran SMP duduk sendirian disana.
Erik berjalan menghampiri gadis tersebut."Gue numpang duduk disini aja ya, tempat duduk penuh semua."
Gadis tersebut hanya menatap Erik lalu kembali melakukan aktivitasnya sebelumnya yaitu membaca novel, Erik menatap gadis dingin di hadapannya ini. "Cukup menarik."
Setelah sepuluh menit akhirnya makanan pesanan Erik telah sampai, tak lupa Erik menawarkan kepada gadis di hadapannya ini. Sudah menjadi ke biasan Erik menawarkan makanan yang dia miliki kepada orang lain meski wajahnya garang, namun dia tetap melakukan kebiasaan yang di ajarkan orang tuanya.
Erik menatap gadis yang perkiraannya masih SMP dengan seksama dan mata kagum, ternyata gadis ini memiliki mata indah, kulit bersih berseri tak lupa bulu mata lentik dan bibir merah pink.
"Nama Lo siapa?" Erik mengulurkan tangannya hendak kenalan dengan gadis tersebut.
"Ara," balas gadis tersebut, gadis yang di lihat Erik adalah adik dari Bella. Namun Erik tak mengetahui bawah Ara adalah adik musuhnya yang akan dia hancurkan.
"Cantik kek orangnya," goda Erik namun tidak di respon Ara, karena merasa risih Ara memutuskan untuk pergi meninggalkan laki-laki yang tak dia kenal ini.
Sebelum Ara pulang Erik terlebih dahulu menarik buku catatan Ara lalu menulis sesuatu dalam buku tersebut.
"Nih nomor gue, nanti gue harap lo bisa berteman dengan gue," ucapan Erik membuat Ara tersentak, untuk pertama kalinya ada orang yang mau mengajaknya berteman. Namun Ara enggan untuk meresponnya lalu pergi begitu saja."Menarik," gumam Erik lalu ikut pergi meninggalkan cafe setelah membayar tagihan makanannya, tak lupa membayar tagihan Ara juga karena Ara terburu-buru membuat Ara lupa membayar.
_
_
_
_
Selamat malam Minggu untuk kalian pembaca setia cerita aku, Semoga bisa menemani malam Minggu kalian bagi yang jomblo ya :)JANGAN LUPA VOTE AND SPAM KOMENTAR YA:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bella Agatha
Novela JuvenilMemiliki sikap gegabah dan memiliki emosional yang tinggi membuat semua orang menyembunyikan sesuatu dari Bella. Bella Agatha gadis cantik yang selalu merasa bahwa semua orang menutupi sesuatu hal dari Bella. "Kebohongan terbesar yang pernah gue ras...