✨Terciduk✨

498 63 10
                                    

Happy reading
_
_
_

"Plak,plak,plak"

Seorang laki-laki yang sudah berumur tengah menampar anak perempuannya,dirinya sangat kesal dengan anaknya yang nilainya tak pernah mendapatkan peringkat pertama dirinya selalu berada di peringkat kedua.

"Nilai begini yang mau kamu banggakan?apakah kamu tidak malu," laki-laki itu melempar kertas hasil nilai ulangan harian anaknya begitu saja tanpa dia sadar anaknya mati-matian belajar untuk mendapatkan nilai yang cukup tinggi itu.

"Gisel capek pah, Gisel udah belajar mati-matian buat dapet nilai 90 itu tapi papah ngelempar kertas itu begitu saja." Ucap Gisel gemetar, dirinya lelah dengan papahnya yang selalu menuntut dirinya yang harus berada di nomor satu. Gisel sangat lelah bersaing dengan sahabatnya sendiri, sampai-sampai papahnya menyuruh menjauhkan Bella agar dirinya mudah mengalahkan Bella.

"Papah gak mau tau, pokonya ujian tahun ini kamu harus menjadi lulusan terbaik di sekolah kamu. Pokoknya kamu harus mendapatkan biaya siswa keluar negeri, papah gak mau tau. kamu harus bisa mengalahkan Bella!" Bentak papah Gisel.

"Gisel bukan robot yang bise mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik pah, Gisel juga bisa capek kayak robot, dan juga Gisel gak mau kuliah keluar negeri Gisel mau tetap disini." Bantah Gisel.

Papah Gisel melemparkan bantal kepada Gisel membuat Gisel marah, dan teriak tak karwan. "Gisel capek pah, papa selalu nuntut Gisel ini itu. Gisel tau papa pengen yang terbaik buat Gisel, tanpa papa sadari papa membunuh Gisel pelan-pelan pa dengan paksaan ini semua yang Gisel gak mau," lagi-lagi Gisel melawan ayahnya, serta lagi-lagi papanya menampar Gisel. Sedangkan para pekerja di rumah itu tak berani melawan majikannya ini, sementara Gisel tak memiliki ibu sejak dirinya dilahirkan. Ibu Gisel meninggal saat dirinya di lahir kan, karena kurangnya tindakan dokter yang saat itu membuat papa Gisel bersumpah akan mendidik putrinya untuk menjadi seorang dokter agar bisa membantu orang lain.

Gisel bangun, serta melempar semua benda yang ada di meja. Gisel berlari ke arah kamar mandi miliknya, sampainya di kamar mandi Gisel memukul kaca hias yang berada di kamar mandi hingga pecah. Bukan hanya itu saja dia juga memukulkan kepalnya ke tembok, Gisel yang sekarang bukanlah Gisel yang di kenal orang-orang.

"Gue capek, kenapa mereka orang dewasa selalu menuntut kita sebagai anak harus menuruti keinginan mereka tanpa mereka memikirkan perasaan anaknya,kenapa ahh!kenapa!" Teriak Gisel sambil memikul kaca hingga tangannya terluka, sudah berulang kali Gisel melakukan hal ini.
Gisel terus berteriak hingga dirinya tertidur di kamar mandi.
_
_
_

Di sebuah rumah megah seorang anak dan seorang ibu tengah berbincang-bincang.

"Ma, Ara mau tanya boleh?" Ara ingin menanyakan beberapa pertanyaan yang membuat dirinya masih bingung sampai saat ini.

"Boleh sayang mau tanya apa?" Mama Atifa dengan senang hati menjawab pertanyaan dari putri kesayangannya ini.

"Kenapa Ara bise sepupuan dengan Ica ma? Padahal kita beda agama, kita Hindu sedangkan Ica Islam ma?"

"Mama sama mamanya Ica dulu itu juga sepupuan, karena kita sekolah sering bareng dan deket juga membuat mama dan mama Ica dulu menentang keluarga kita masing-masing. Mama menentang nenek karena menikah dengan orang yang beda kasta sedangkan mama Ica menikah beda agama, sedangkan kepercayaan agama kita jika kita menikah dengan orang yang beda agama maka pernikahan kita di anggap tidak sah. Jadi mama mohon sama Ara dan Bella jangan nikah sama orang yang beda agama ya. Temenan boleh atau pacar untuk semangat kita sekolah, tapi kalau sampai jenjang menikah mama sangat melarang itu sesayang apa pasangan kamu dengan kamu, lebih besar sayang tuhanmu kepada kamu jadi jangan pernah tinggalkan tuhan kamu." Tutur mama Atifa pada putrinya dirinya tak mau anak-anaknya nanti meninggalkan Tuhannya.

"ohh gitu, kalau gitu Ara mau pergi ke kamar dulu ma." Ara pergi meninggalkan mamanya ke kamarnya.

"Tapi Bella masih bisa,"batin seseorang.
_
_
_
_

Kini Bella tengah berada di dapur milik Bagas, dirinya hendak memasak sebelum adik Bagas bangun. Bella sangat heran dengan adik Bagas yang sangat kebo sampai sekarang belum bangun padahal sudah hampir pukul 10.00 pagi.

Saat tengah asik memasak sebuah tangan memeluk Bella dari belakang.

"Istri gue rajin banget sih," Alvaro memeluk Bella serta mencium leher jenjang milik Bella.

Sedangkan sang pemilik leher sangat tak nyaman,Bella berusaha melepaskan pelukan Alvaro."istri dari Hongkong," balas Bella.

"Istri orang ada di depan aku ngapain jauh-jauh cari istri," ucapan Alvaro lagi-lagi membuat Bella malu. Tapi ada satu hal yang menggangu pikirannya saat ini.

"Al, apa kita bisa nikah ya?mungkin ya mama merestui Al. Aku gak mungkin meninggalkan tuhan aku dan kamu juga gak bisa kan?" Pertanyaan yang di lontarkan Bella membuat Alvaro terkejut.

"Kita lihat nanti ya, semoga yang terbaik." Ucap Alvaro, namun Bella masih melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang membuat Alvaro bingung menjawabnya.

"Tapi All, kalau.."

"Cup"
Ucapan Bella terpotong karena kecupan dari Alvaro."udah ahh Bell, ngomong terus aku cium terus nih." Alvaro terus mencium Bella tanpa henti.

Tanpa mereka sadari seorang anak kecil tengah menyaksikan adegan romantis mereka. Anak kecil itu berdiri tepat di belakang mereka dengan wajah bantalnya lengkap dengan baju tidurnya.

 Anak kecil itu berdiri tepat di belakang mereka dengan wajah bantalnya lengkap dengan baju tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak Alvaro lagi main apa sih itu?" Tanya seorang anak kecil dengan suara cadelnya. Anak kecil lucu itu bernama Rey, dirinya tak sengaja terbangun saat mendengar keributan di dapur.

"Ehh, Rey kakak lagi main cupang-cupangan," Alvaro bingung harus menjawab apa.

"Rey ikut," jawab Rey antusias berlari menuju arah Bella dan alvaro.

"JANGAN!" teriak Bella dan Alvaro bersaman, mereka sangat ceroboh dan tak ingat bahwa mereka tengah berada di rumah orang lain.

"Malu gue terciduk sama anak kecil." Batin Bella.
_
_
_

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA, KALAU MAU DI SHARE JUGA BOLEH SAMA TEMEN-TEMEN KALIAN SUPAYA CERITA INI MAKIN BANYAK DI KENAL. KALAU KALIAN MAU SHARE DI SOSIAL MEDIA KALIAN JUGA BOLEH, KALIAN TINGGAL SC PART YANG KALIAN SUKA LALU KASIH CAPTION SEMENARIK MUNGKIN DAN TAG AKUN INSTAGRAM MILIK AKU dwijayantii12.

Makasih ya yang mau promosi cerita ini:)

Bella Agatha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang