✨Hamil?✨

303 40 5
                                    

Happy reading ✨
_
_

Dua minggu berlalu setelah kejadian yang memalukan menimpa Ara, sekarang Ara hanya mau berbicara dengan Bella dirinya malu berbicara dengan orang lain bahkan orang tuanya.

Awalnya Ara juga tak berani berbicara dengan kakaknya, namun karena paksaan Bella akhirnya Ara mau membuka mulutnya dan mengatakan apa yang sebenarnya terjadi.

Video memalukan yang tersebar satu minggu yang lalu membuat keadaan Ara makin buruk, video tersebut memperlihatkan jelas tubuh bagian atas Ara.

Bella sudah berusaha mencari dalang dari semua masalah ini, termasuk orang yang mencampurkan obat perangsang pada minuman Ara dan Erik.

Bella juga di bantu oleh teman-temannya kecuali Alvaro yang hilang tanpa kabar, Bella terakhir bertemu dengan Alvaro saat mereka tidur di mobil ketika di parkiran rumah sakit.

****

Hari ini tepat satu tiga minggu setelah kejadian yang memalukan menimpa Ara, bahkan video tersebut masih saja terus tersebar hingga kini sampai di tangan anak-anak SMA Gemilang.

Banyak siswa-siswi menghujat Bella habis-habisan dan keluarga akibat aib yang tak sengaja di buat oleh Ara dan Erik, sedangkan Erik sudah satu Minggu ini terus berusaha menemui Ara tetapi Ara masih trauma dengan Erik dan tak mau menemui siapapun kecuali kakaknya.

Sekarang Ara merasa aman serta nyaman berada di sisi kakaknya, padahal dulu Ara sangat takut berada satu ruangan dengan kakaknya yang terkadang membentak dirinya dengan tiba-tiba.

"Kakak nanti pulang jam berapa?" Tanya Ara yang kini merasa takut di tinggal kakaknya, dirinya merasa takut jika sewaktu-waktu fans dari Erik datang dan menyakiti dirinya seperti kejadian dua hari yang lalu.

Dimana empat gadis muda datang ke rumah kediaman keluarga Mahendra memaki Ara dengan sebutan "Jalang cilik".

Bella yakin jika gadis-gadis tersebut adalah salah satu fans Erik, maklum jika Erik memiliki banyak fans karena dirinya sudah terbilang selebgram yang cukup terkenal di kalangan mereka.

"Sekitar jam 10.30, nanti gue bakal langsung pulang dek lo jangan takut." Bella menghampiri Ara lalu memeluk Ara lembut dan pergi keluar kamar.

Ara tersenyum bahagia dirinya tak menyangka jika mimpi yang Ara mimpikan selama ini terwujud, kakaknya sudah menganggap dirinya ada serta melindungi dirinya selayaknya seorang kakak kepada adiknya.

Ara membersihkan dirinya terlebih dahulu sebelum Ara memutuskan untuk keluar menghirup udara segar, tak mungkin dirinya terus menerus menghindar seperti ini Ara harus berusaha bangkit dari traumanya.

Jika bukan dirinya siapa lagi yang akan membantu dirinya keluar dari zona menakutkan ini? Ara tersenyum menatap beberapa foto yang menunjukkan senyum manis Ara serta Bella yang tertempel di dinding kamar Bella, foto yang di ambil sekitar 2minggu yang lalu oleh kakaknya sendiri yang berusaha menghibur adiknya.

"Terimakasih kak, jika kakak gak ada waktu itu Ara gak tau gimana nasib Ara saat ini."

****

Bella berjalan menuju ruang kelasnya untuk menemui Amel yang kini sudah menjadi sahabatnya, Amel juga sering berkunjung kerumahnya semenjak kejadian memalukan yang menimpa Ara.

Amel juga cepat dekat dengan keluarganya bahkan papa Bella sendiri, kadang Bella iri dengan Amel yang cepat mendapatkan simpati papanya sendiri padahal Bella mati-matian mencari simpati laki-laki yang di anggap cinta pertama oleh anak perempuan.

Terkadang juga papa Mahendra membelikan sesuatu barang kepada Amel tetapi tak membelikan anak-anaknya barang yang sama seperti Amel, bahkan Ara sebagai anak kesayangan pun merasakan hal aneh kepada papanya sendiri.

Ara dan Bella berusaha bertanya kepada Mama Atifa apakah papanya berteman dengan almarhum papa Amel? Karena mereka penasaran dengan papanya yang aneh semenjak kedatangan Amel ke rumah mereka, bahkan tak jarang papa Mahendra memaksa Amel untuk menginap di rumah mereka.

"Papa kalian cuma menganggap Amel anak karena Amel tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ayah,"

Kata-kata Mama Atifa setiap kali ditanya kenapa papa Mahendra dekat dengan Amel, tetapi kata-kata tersebut malah menusuk relung hati anak perempuannya yaitu Bella.

Bella tak ingin memikirkan hal-hal yang tidak-tidak yang menambah beban pikirannya sendiri, Bella memutuskan untuk pergi ke kantin saja setelah melihat rungan kelas mereka kosong.

Anak-anak kelas 12 yang telah usai menyelesaikan ujian mereka satu bulan yang lalu, kini mereka kembali ke sekolah hanya untuk mendengar arah-arahan dari sekolah serta pengumuman siswa-siswi yang mendapatkan biaya siswa tahun ini.

Tak heran jika anak-anak kelas 12 kini berkumpul di kantin bahkan mereka mengganggu adik kelas mereka yang kini tengah belajar mempersiapkan UAS, beberapa siswa laki-laki juga tengah berkumpul di lapangan untuk menonton atau ikut bermain basket.

Ada hal yang menjanggal di hati Bella dia tak bisa menemui sosok laki-laki yang selama sebulan ini tak ada kabar. Bella memutuskan untuk duduk di lapangan saja dan menonton permainan basket ketimbang dia keliling tak jelas seperti ini, dia lelah mencari Amel yang tak kunjung dia temui.

"Woy!!" Teriak seorang siswi kelas 11 yang tiba-tiba keluar dari toilet wanita lalu berjalan menuju tengah lapangan.

Semua siswa-siswi kelas 12 langsung menghampiri siswi kelas 11 tersebut, lalu di ikuti kelas 11 yang keluar dari kelas mereka bingung dengan keributan di luar.

Mereka menghampiri siswi yang berdiri angkuh di tengah lapangan, dengan kaki jenjang di balut sepatu mahalnya membuat kesan mewah pada penampilannya, tak lupa makeup yang sangat pas di wajahnya serta kulit putih bersih serta lesung pipi di sebelah kiri menambah kesan manis gadis tersebut. Mungkin orang-orang yang melihatnya akan menganggap dia adalah gadis yang manis dan berhati lembut di lihat dari wajahnya yang sangat terlihat lugu.

Gadis yang di kenal bernama Saras tersebut mengeluarkan testpack bergaris dua merah dan melemparkannya di lantai lapangan membuat semua siswa terkejut, tak sampai di situ saja siswa SMA Gemilang kembali terkejut saat melihat Ica di tarik paksa oleh salah satu anggota OSIS.

Bella awalnya yang hanya duduk manis enggan untuk ikut berkumpul di lapangan, namun ketika dirinya melihat sepupunya di tarik paksa tersebut membuat tangan Bella refleks mengepal.

Bella berjalan ke tengah lapangan, lalu mendorong gadis yang telah menarik paksa Ica. Bella memandang tajam gadis tersebut tak peduli jika dia baru saja mendorong anggota OSIS, toh seharusnya anggota OSIS mengayomi bukanya menyakiti.

"Jangan pernah lo berani pegang-pegang adik sepupu gue." Bella menarik tangan Ica lembut, Bella berusaha menerobos kerumunan siswa-siswi SMA Gemilang.

Baru beberapa langkah Bella jalan Sarah kembali berkata membuat jantung Bella berhenti berdetak seketika.

"Adik sepupu lo hamil kak!!"

Bella memandang Saras tajam ingin menutup mulut sampah Saras sembarangan berbicara dengan sepupunya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bella Agatha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang